Asisten Administrasi dan Umum Sekretariat Daerah Kota Depok Meninggal Akibat Covid-19
Merdeka.com - Kabar duka kembali menerpa jajaran Pemerintah Kota Depok. Asisten Administrasi dan Umum Sekretariat Daerah Kota Depok, Yayan Ariyanto meninggal dunia karena terpapar Covid-19. Almarhum dikabarkan menghembuskan nafas terakhir di RSUD Depok.
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan sebelumnya almarhum dirawat di RS selama kurang lebih dua pekan. “Beliau meninggal di RSUD Depok. Lebih kurang dua mingguan (dirawat) di ICU,” kata Dadang, Selasa (19/1).
Semasa menjalani perawatan, almarhum sempat mengalami perbaikan kondisi. Namun beberapa hari sebelum wafat almarhum menurun kondisinya. “Sempat ketika di awal ada perbaikan saturasi oksigennya naik tapi akhir2 sampai hari ini terjadi penurunan,” paparnya.
-
Kenapa almarhum meninggal? Almarhum meninggal dunia setelah sakit yang dideritanya dalam jangka waktu lama.
-
Kenapa aura orang yang meninggal bisa berubah? Beberapa orang percaya bahwa aura sebelum meninggal dunia adalah suatu perubahan energi atau cahaya yang mencerminkan kondisi spiritual seseorang.
-
Di mana almarhum meninggal? Kabar duka datang dari Mekkah, Arab Saudi.
-
Bagaimana cara seseorang meninggal karena usia tua? Menurut Dr. Elizabeth Dzeng, asisten profesor kedokteran di University of California, San Francisco, 'Tidak ada dokter yang akan mencantumkan 'usia tua' sebagai penyebab kematian di sertifikat kematian. Biasanya, penyebabnya adalah sesuatu seperti serangan jantung atau gagal organ, yang dipicu oleh penyakit-penyakit yang mendasari seperti infeksi, kanker, atau penyakit jantung.' Hal ini menunjukkan bahwa istilah 'usia tua' hanyalah label umum yang sering digunakan ketika penyebab spesifik kematian tidak diketahui atau sulit ditentukan.
-
Kapan almarhum meninggal? Melansir dari akun Instagram infookutiimur, Rabu (26/6), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
Rencananya almarhum dimakamkan hari ini juga. Kemungkinan dimakamkan di TPU Kalimulya 3 dengan prosedur Covid-19. “Ya rencana begitu, kita akan makamkan, sedang direncanakan kemungkinan di Kalimulya 3,” tambahnya.
Dadang mengenang bahwa almarhum adalah sosok yang baik. Dirinya mengenal almarhum sejak tahun 1995. Almarhum dikenal sosok yang mempunyai prinsip kerja kedisiplinan, punya konsepsi dan idealisme, punya visi membangun kota dan luar biasa.
"Hampir 25 tahun saya bekerja dalam birokrasi di Pemerintah Kota Depok sejak 95 saya mengenal beliau saat beliau kasubbag administrasi pembangunan. Sangat kehilangan. Beliau orang baik, beliau sebagai seorang yang juga mengayomi dengan bawahannya, itu beliau menurut pandangan saya sudah hampir 25 tahun itu,” kenangnya.
Dia pun mengimbau agar seluruh ASN tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan dengan baik dan benar. Mengingat penyebaran virus ini sekarang cukup tinggi.
"Covid-19 bisa terjadi kepada siapapun. Bisa terjadi pada kita, keluarga kita maka kepada siapapun kita harus ttp waspada. Penyebaran Covid-19 memang saat ini cukup tinggi di seluruh Indonesia. Kepada siapapun itu jadi ancaman kita semua,” katanya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua orang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaTidak ditemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban.
Baca SelengkapnyaRamdan mengaku kakaknya itu telah menempuh perjalanan yang cukup jauh hampir enam jam
Baca SelengkapnyaHujan disertai angin kencang di Depok menyebabkan sejumlah rumah mengalami karena ambruk.
Baca SelengkapnyaTernyata korban tak mengenakan masker oksigen saat melaksanakan pemadaman api karena perlatan yang rusak.
Baca SelengkapnyaKondisi kesehatan Supardi menurun drastis dan dinyatakan meninggal pada pukul 9.30 WIB
Baca SelengkapnyaBanyak petugas yang mengalami kelelahan sehingga beberapa dari mereka meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota KPPS di Tangerang Selatan, Pedrik (37) meninggal dunia setelah sempat dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPenugasan ini tertuang dalam surat DPD PDIP DKI Jakarta Nomor 423/IN/DPD-DKI/X/2023 yang ditandatangani oleh Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Ady Widjaja.
Baca SelengkapnyaMartin sempat istirahat dalam ambulans ditemani rekannya. Kemudian Martin dibawa ke Rumah Sakit Sentra Medika.
Baca SelengkapnyaPasien tersebut sebelumnya mengalami kecelakaan sehingga terluka di bagian perut belakang, karena terkena golok milik korban.
Baca Selengkapnya