Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Banjir Alkes Impor, Pabrik Alat Swab di Bekasi Menjerit

Banjir Alkes Impor, Pabrik Alat Swab di Bekasi Menjerit Petugas Swab Tes PCR di Jakarta. ©2021 Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Perusahaan yang memproduksi alat kesehatan (alkes) di Kabupaten Bekasi kini mulai merasakan sulitnya mencari pasar. Karena produksi alat kesehatan seperti alat swab buatan dalam negeri tidak digunakan dan lebih memilih impor.

Akibat dari itu, perusahaan yang memproduksi alat kesehatan saat ini kondisinya terpuruk. Salah satunya PT Sri Tita Medika yang berlokasi di Desa Hegarmukti, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi.

"Memang kondisi saat ini perusahaan sedang berusaha mendapatkan pasar untuk dipasok. Tapi kondisinya saat ini banyak produk yang malah dari luar negeri, sedangkan produk dalam negeri justru tidak dipakai. Padahal secara kualitas kami lebih baik dan harganya lebih terjangkau," kata General Manager PT Sri Tita Medika, Heru Purnomo, Kamis (18/11).

Heru juga menyayangkan banyak pihak yang lebih memilih menggunakan produk impor untuk kebutuhan tes PCR maupun antigen. Bahkan, alat impor itu digunakan oleh BUMN yang bergerak di bidang transportasi, seperti di stasiun dan bandara.

"Kami juga memohon kepada Bapak Presiden Joko Widodo untuk memperhatikan dan memberikan instruksi kepada yang di bawah untuk mengetahui peraturan terkait penggunaan produk dalam negeri yang tertuang dalam Kepres Nomor 12/2021 dan Nomor 15/2021. Ini perlu dilakukan agar penggunaan produk lokal bisa lebih diperhatikan lagi dan dijalani di lapangan," katanya.

Perusahaan yang berdiri sebelum Covid-19 mewabah di Indonesia ini sebenarnya mampu memproduksi alat swab hingga 25 juta unit per bulan. Namun kenyataanya, kata Heru, dari 5 juta alat kesehatan yang diproduksi hanya ratusan ribu hingga satu juta saja yang terdistribusi.

Dampak dari persoalan tersebut, pihak manajemen perusahaan terpaksa mengeluarkan kebijakan untuk merumahkan karyawannya. Heru berharap pemerintah menunjukkan keberpihakkannya kepada pengusaha lokal.

"Jika tidak adanya pasar yang adil dalam mendistribusikan produk kami, maka masalah itu akan berbuntut pada kesejahteraan karyawan. Mau tidak mau kami harus memangkas gaji dan merumahkan beberapa karyawan karena kondisi finansial perusahaan perlu diselamatkan," katanya.

Owi Indra, salah seorang pekerja di PT Sri Tita Medika meminta kepada manajemen perusahaan agar memperhatikan nasib karyawan yang telah dirumahkan tanpa dipanggil kembali. Aspirasi itu ia sampaikan saat menggelar aksi demo bersama teman-temannya di depan perusahaan pada Rabu (17/11) kemarin.

"Kami mohon kepada pihak manajemen perusahaan untuk memperhatikan nasib kami kedepannya dan juga teman-teman kami yang sudah dirumahkan. Memang sekarang katanya banyak produk yang dipakainya itu yang impor padahal kan di kami ada. Maka kami juga berharap Pak Presiden Jokowi mendengar supaya bisa mengutamakan produksi alat kesehatan dalam negeri ketimbang alat kesehatan impor," ungkapnya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perusahaan Alat Kesehatan Dalam Negeri Tumbuh 8 Kali Lipat, Ini Pemicunya
Perusahaan Alat Kesehatan Dalam Negeri Tumbuh 8 Kali Lipat, Ini Pemicunya

Kemenperin mencatat angka perusahaan alat kesehatan dalam negeri mencapai 1.199.

Baca Selengkapnya
Jokowi: 52 Persen Alat Kesehatan RI Didominasi Impor
Jokowi: 52 Persen Alat Kesehatan RI Didominasi Impor

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, alat kesehatan di Indonesia masih didominasi impor.

Baca Selengkapnya
Apindo Blak-Blakan Marak PHK di Industri Tekstil
Apindo Blak-Blakan Marak PHK di Industri Tekstil

Harga produk impor lebih murah dengan kualitas yang hampir setara, membuat produk lokal kalah saing di pasar dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Harga Jual Jauh Lebih Murah, Produk Impor Kini Rebut Pasar Produk Lokal
Harga Jual Jauh Lebih Murah, Produk Impor Kini Rebut Pasar Produk Lokal

Dengan murahnya barang impor itu, banyak pelanggan beralih. Alhasil, semakin banyak produk impor yang masuk ke Indonesia berdasarkan pada permintaan tadi.

Baca Selengkapnya
Tekan Anggaran, Pemerintah Bakal Maksimalkan Produksi Alkes Dalam Negeri
Tekan Anggaran, Pemerintah Bakal Maksimalkan Produksi Alkes Dalam Negeri

Dengan keberadaan produk alat kesehatan buatan dalam negeri nantinya bisa memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Industri Kesulitan Bahan Baku, Stok Sepatu Lokal Bakal Menipis
Industri Kesulitan Bahan Baku, Stok Sepatu Lokal Bakal Menipis

Saat ini juga terjadi kendala terkait dengan up to date dari bahan baku.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah

Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Akui Serbuan Barang Impor Bikin Industri Tekstil di Indonesia Terpuruk
Sri Mulyani Akui Serbuan Barang Impor Bikin Industri Tekstil di Indonesia Terpuruk

Sri Mulyani menyebut anjloknya kinerja tekstil domestik dan PHK massal akibat dari serbuan barang impor.

Baca Selengkapnya
Serbuan Baju Bekas Impor di Indonesia, dari Mana Asalnya?
Serbuan Baju Bekas Impor di Indonesia, dari Mana Asalnya?

Bicara pakaian bekas, Indonesia jadi tempat 'buangan' seperti Nigeria. Kok bisa?

Baca Selengkapnya
FOTO: Jerit Pelaku Usaha Konfeksi Dilanda Kelangkaan Benang
FOTO: Jerit Pelaku Usaha Konfeksi Dilanda Kelangkaan Benang

Kelangkaan benang sudah berlangsung selama tiga pekan terakhir.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Harga Obat Bakal Naik Imbas Kurs Rupiah Terus Anjlok
Siap-Siap, Harga Obat Bakal Naik Imbas Kurs Rupiah Terus Anjlok

Dampak buruk pelemahan rupiah karena tingkat importasi obat-obat-obatan di Indonesia masih relatif tinggi.

Baca Selengkapnya
Diserang Produk Impor, Industri Manufaktur Butuh Aturan Perlindungan
Diserang Produk Impor, Industri Manufaktur Butuh Aturan Perlindungan

Industri petrokimia dalam negeri juga semakin diberatkan dengan pencabutan Larangan dan Pembatasan (Lartas) impor bahan baku plastik.

Baca Selengkapnya