Banjir di Lahat Renggut Korban Jiwa, Jasad Bocah Hanyut hingga 90 Km
Merdeka.com - Banjir besar melanda wilayah Lahat, Sumatera Selatan, akibat Sungai Lematang meluap bersamaan dengan hujan lebat. Seorang bocah laki-laki, GG (11), tewas terbawa arus dan mayatnya ditemukan 90 kilometer dari titik tenggelam.
Korban awalnya berenang di Sungai Lematang di Desa Muara Siban, Pulau Pinang, Lahat, Rabu (8/3). Tiba-tiba air deras datang secara tiba-tiba dan menyeretnya hingga hilang.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palembang Herry Marantika mengatakan, korban ditemukan dalam keadaan tewas sejauh 90 km dari lokasi tenggelam, Kamis (9/3). Penyisiran dilakukan tim gabungan meski arus sungai sangat deras akibat diguyur hujan lebat.
-
Siapa yang terdampak banjir lahar? 'Semua korban harus diterima dan diberikan perawatan. Soal biaya, nanti pemerintah daerah akan mencarikan solusi,' katanya dihubungi dari Padang, Minggu.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Dimana banjir lahar di Sumatera Utara terjadi? Di Indonesia, daerah yang sering mengalami banjir lahar termasuk daerah sekitar gunung berapi aktif seperti Gunung Merapi di Yogyakarta dan Jawa Tengah, Gunung Kelud di Jawa Timur, Gunung Sinabung di Sumatera Utara, dan Gunung Agung di Bali.
"Korban ditemukan siang ini, sudah dibawa ke rumah duka," ungkap Herry.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel M Iqbal Alisyahbana mengatakan, pihaknya masih mendata lokasi yang terdampak banjir. Namun, sejumlah desa di beberapa kecamatan dekat aliran Sungai Lematang terendam banjir dengan ketinggian air beragam.
Titik banjir di antaranya ada di Kecamatan Pulau Pinang, Gumay Ulu, Mulak Sebingkai, dan Kecamatan Lahat. "Yang pastinya banyak rumah, persawahan, dan perkebunan yang terendam banjir," kata dia.
Sementara, Kasatlantas Polres Lahat AKP Teguh Kaslan menjelaskan, banjir menyebabkan jalur utama penghubung Lahat-Pagaralam lumpuh karena jalanan terendam banjir. Jalur alternatif di Gumay Ulu juga tak bisa dilalui karena beberapa jalan tertimbun longsor.
"Untuk sementara kita alihkan ke Kabupaten Empat Lawang untuk menuju Pagaralam," kata dia.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang saksi sempat melihat dan berusaha menyelamatkan anak itu, namun tidak berhasil.
Baca SelengkapnyaKapolsek Cilandak Kompol Wahid Key menyebut kejadian malang itu terjadi sekira pukul 17.00 WIB tadi sore.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama ayahnya mandi di kali. Kakinya kemudian diterkam.
Baca SelengkapnyaImbas dari kejadian tersebut BPBD melaporkan sejumlah ruas jalan nasional menuju Kabupaten Agam dan Tanah Datar tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaSaat banjir datang, korban memancing ikan bersama kakaknya yang masih berusia 8 tahun di pinggir sungai.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan mengambang oleh warga yang sedang mencari ikan pada 12 Mei 2024 sekitar pukul 12.25 WIB.
Baca SelengkapnyaSebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca SelengkapnyaDari 43 tersebut, 19 orang berasal Kabupaten Agam, 14 Tanah Datar, 8 Padang Pariaman serta 2 dari Padang Panjang.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaBanjir parah melanda kota-kota di selatan Brasil. Sebanyak 85 orang dinyatakan tewas dan 130 orang dilaporkan masih hilang.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat dua mobil melintas di Jalan Lintas Sumatera di Desa Batanghari, Kecamatan Semidang Aji.
Baca SelengkapnyaKasi Operasi Kantor SAR Padang, Hendri mengatakan, empat orang tersebut terdiri dari Ibu dan 3 anaknya.
Baca Selengkapnya