Banjir Lahar Hujan Gunung Semeru, Pekerja Tambang Pasir di Lumajang Berhamburan
Merdeka.com - Banjir lahar hujan Gunung Semeru kembali terjadi pada Jumat (24/3) siang. Akibat kejadian itu, para pekerja tambang di sekitar sungai yang dialiri lahar hujan berhamburan menyelamatkan diri.
Bahkan, dua armada tambang, yakni truk dan ekskavator, terjebak banjir lahar yang menerjang daerah aliran Sungai Leprak, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Banjir yang terjadi diketahui akibat hujan deras mengguyur wilayah lereng Gunung Semeru. Peristiwa itu berdampak pada terjadinya letusan sekunder dari endapan material vulkanik.
-
Mengapa Semeru erupsi lagi? Gunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III, sehingga pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
-
Kapan erupsi Semeru terjadi? 'Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl,' kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Kapan erupsi Gunung Semeru terjadi? 'Terjadi erupsi Gunung Semeru pada Rabu, 19 Juni 2024 pada pukul 05.55 WIB,' kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Liswanto dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Lumajang, dilansir Antara, Rabu (19/6).
-
Dimana erupsi Gunung Semeru terjadi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Dimana lokasi erupsi Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
Berdasarkan laporan Pos Pantau PVMBG Gunung Api Semeru, getaran banjir lahar hujan terekam 1 kali dengan amplitudo 39mm berdurasi 2.400 detik. Sejauh ini belum ada laporan korban dari peristiwa tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Lumajang, Patria Dwi Hastiadi mengatakan, pihaknya mengimbau agar masyarakat menjauhi aliran lahar serta menjaga jarak tertentu sesuai rekomendasi PVMBG.
"Masyarakat diimbau untuk menjauh 13 kilometer dari puncak Gunung Semeru," katanya.
Menurutnya, adanya aktivitas di sekitar aliran sungai lahar terutama Besuk Kobokan harus sesuai koordinasi dengan pihak terkait. "Apabila beraktivitas harus tetap berkoordinasi dengan teman-teman yang berada di Pos Pantau dan informasi sekecil apa pun yang kita berikan tolong diikuti dan menjadi atensi," jelasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dasyatnya Banjir Lahar Semeru, Putus Jembatan Hingga buat Ratusan Warga Mengungsi
Baca SelengkapnyaWarga yang menjadi korban tersebut adalah Suparman, warga Kesamben, Blitar, Jawa Timur
Baca SelengkapnyaAnak-anak terpaksa digendong warga agar sepatu dan baju mereka tidak basah saat melintasi sungai Regoyo.
Baca SelengkapnyaTebing Setinggi 100 Meter Longsor, 4 Penambang dan 2 Truk Pasir Tertimbun Material Tanah
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin Semeru terjadi sepekan terakhir. Ini fakta terbarunya.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (18/4) malam.
Baca SelengkapnyaKedua korban ditemukan tertimpa material lumpur di aliran sungai Kalimujur Desa Kloposawit.
Baca SelengkapnyaWarga yang berada di dua lokasi terisolir ini tidak bisa pergi ke mana-mana. Sebab, akses menuju lokasi tersebut terputus total dari dua arah sekaligus.
Baca SelengkapnyaDalam keadaan gelap gulita, mereka tunggang langgang menyelamatkan .
Baca SelengkapnyaKorban terakhir berhasil dievakuasi ke posko oleh tim gabungan sekitar pukul 08.20 WIB.
Baca Selengkapnya13 Di antaranya meninggal dunia. Sisanya, mengalami luka
Baca SelengkapnyaSelain menggunakan eskavator, tim SAR gabungan juga harus menggeser secara manual material batuan tersebut untuk membuka akses pencarian.
Baca Selengkapnya