Bantah SBY Baper, Demokrat Sebut Kasus Jiwasraya Jangan Anggap Enteng
Merdeka.com - Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron membantah Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) baper, terkait postingan di media sosial Facebook mengenai permasalahan dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Herman mengatakan seharusnya postingan SBY dilihat sebagai tindakan yang positif sebagai anak bangsa yang peduli dengan permasalahan negara, bukan malah dikatakan sebagai sebuah tindakan gegabah atau baper.
"Kenapa selalu Pak SBY disebut baper? Padahal kalau melihat substansi yang dituangkan dalam artikel itu bisa ditangkap secara positif," kata Herman dalam diskusi bertajuk 'SBY Bicara Jiwasraya, Baper?' di Upnormal Coffee and Roasters, Jalan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (2/2).
-
Kenapa Irjen Herry Heryawan disorot publik? Momen kelulusannya pun menjadi sorotan publik. Terlebih sosok Jenderal Polri ini dulunya adalah anak buah Ferdy Sambo.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Siapa ketua Dewan Syura PKB? Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menjadi Ketua Dewan Syura dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin kembali menjabat Ketua Umum PKB.
-
Siapa Ketua Dewan Syuro PKB? Diketahui, Ma'ruf Amin kembali dipercaya menjabat Ketua Dewan Syuro DPP PKB berdasarkan hasilMuktamar ke-VI yang digelar di Nusa Dua Bali, Minggu (25/8) lalu.
-
Siapa yang Prabowo sebut pernah menyebarkan hoaks tentang dirinya? Prabowo mengaku pernah mendapati dirinya disebut memaki-maki, padahal dia merasa tidak pernah melakukan hal tersebut.
Dijelaskan oleh Herman, bahwa yang dilakukan SBY merupakan bentuk kepedulian terhadap permasalahan yang sedang dialami oleh Jiwasraya. Karenanya Herman mengatakan bahwa kasus Jiwasraya ini dikhawatirkan dapat memicu terjadinya krisis di Indonesia.
"Kasus ini merupakan peringatan, ini lampu kuning, jangan dianggap enteng. Ada keresahan dari seluruh nasabah untuk mendapatkan haknya, sampai awal 2020 itu belum ada kepastian apakah para nasabah dapat haknya atau enggak," ucap Herman.
"Kita harus berpikir positif, karena kalau sudah krisis yang susah itu rakyat kecil. kehidupan rakyat-rakyat kecil akan semakin susah. Masih ada waktu untuk bisa menyelesaikan," sambungnya.
Herman kemudian menambahkan, membahas mengenai kasus Jiwasraya perlu diingat bahwa krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998 juga sudah berdampak pada asuransi Jiwasraya.
"Perlu dicatat bahwa seluruh industri keuangan pada krisis ekonomi 1998 itu seluruh industri keuangan kena dampak, termasuk asuransi Jiwasraya," tambah Herman.
Selanjutnya, menanggapi adanya tudingan kasus Jiwasraya pada era SBY Herman mengatakan untuk pembahasan kasus jiwasraya dapat dilakukan secara lebih transparan dan juga berdasarkan bukti-bukti dan data-data yang ada.
"Buka saja ke publik supaya semua tahu bahwa persoalan kenegaraan tidak boleh ditutupi suatu saat akan meledak. Apalagi ada indikasi bahwa kasus ini terjadi di mana-mana," tutur Herman.
Sebelumnya, SBY akhirnya angkat suara terkait kasus Jiwasraya. Melalui akun Facebooknya, SBY menjawab dan memberikan penjelasan panjang terkait skandal Jiwasraya.
SBY awalnya mengaku tidak terusik dengan pernyataan Presiden Joko Widodo dan Kementerian BUMN, permasalahan Jiwasraya terjadi pada 2006. SBY, semasa jadi presiden, menyebut tak pernah dilaporkan terkait krisis keuangan serius di Jiwasraya.
Menurut SBY, jebolnya keuangan Jiwasraya terjadi tiga tahun terakhir. SBY mempertanyakan kenapa isu Jiwasraya dibelokkan dan seolah menyalahkan masalah perusahaan tersebut terjadi di era kepemimpinannya.
"Kalau memang tak satu pun di negeri ini yang merasa bersalah dan tak ada pula yang mau bertanggung jawab, ya salahkan saja masa lampau," kata SBY dalam keterangannya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung pribahasa musang berbulu domba.
Baca SelengkapnyaSalah satu bocoran pesan itu, menyebut Demokrat kena 'prank' musang berbulu domba.
Baca SelengkapnyaSBY menyinggung peribahasa musang berbulu domba ketika memberikan pernyataan terkait pengkhianatan Anies Baswedan yang memilih Cak Imin sebagai cawapresnya.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku masih bersukur. Meskipun, ditelikung oleh Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaKader Nasdem dan Anggota Komisi III, Ahmad Sahroni berniat, melaporkan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ke Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyebut saat ini masih dalam proses penjaringan ide-ide.
Baca SelengkapnyaSBY sempat diingatkan rekannya sebelum masuk Koalisi Perubahan dan mendukung Anies.
Baca SelengkapnyaSBY meminta kader Demokrat itu tidak bicara dan mendengarkan arahan penting darinya.
Baca SelengkapnyaArtikel ditulis reporter magang kampus merdeka program Kemendikbud: Nayla Shabrina.
Baca SelengkapnyaSBY mengatakan seluruh kader Demokrat wajib bersyukur dikhianati NasDem dan Anies.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan sedang berada di Jawa Tengah sejak tiga hari lalu.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat darurat di Cikeas, Jumat 1 September 2023.
Baca Selengkapnya