'Banyak korupsi, politisi masa kini harus belajar ke Tan Malaka'
Merdeka.com - Berita korupsi hampir setiap hari menjadi pemberitaan di media-media tanah air. Para pejabat dan politisi banyak yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ).
Mereka bahkan malu untuk mengakui kesalahan yang telah diperbuatnya. Pembelaan dan sumpah serapah mereka lakukan hanya agar tak masuk bui.
Miris, mungkin kata yang paling sopan untuk diungkapkan dalam menyikapi kelakuan para pemangku jabatan negeri itu. Padahal, di era sebelum dan awal kemerdekaan Indonesia, para pejuang dan politisi negeri saat itu rela mengorbankan pemikiran bahkan harta dan jiwanya untuk kepentingan bangsa. Salah satunya adalah Tan Malaka .
-
Dimana Tan Malaka lahir? Lahir di Pandam Gadang, Gunung Omeh, Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera Barat, ia merupakan tokoh pertama penggagas wacana Republik Indonesia.
-
Siapa yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia? Mari kita hormati para pemberani yang telah berjuang untuk kemerdekaan kita. Selamat Hari Kemerdekaan 17 Agustus!
-
Siapa pahlawan yang berjuang melawan penjajah di Sumatera Utara? Djamin Ginting adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang berasal dari Tanah Karo, Sumatra Utara.
-
Siapa orang terkaya di Sumatera Utara? Low Tuck Kwong adalah seorang pengusaha asal Singapura yang dikenal sebagai pendiri dan pemilik perusahaan minyak dan gas yang besar, yakni Bayan Resources Tbk.
-
Bagaimana Tan Malaka berpendapat tentang Revolusi Indonesia? 'Revolusi Indonesia sebagian kecil menentang sisa-sisa feodalisme dan sebagian yang terbesar menentang imperialisme Barat yang lalim ditambah lagi oleh dorongan kebencian bangsa Timur terhadap bangsa Barat yang menggencet dan menghinakan mereka'.
-
Mengapa Ki Ageng Suryomentaram hidup sebagai rakyat jelata? Walaupun terlahir dari keluarga ningrat, Ki Ageng Suryomentaram (1892-1962) memilih jalan hidupnya dengan menjadi rakyat jelata. Ia hidup menyendiri dan bertapa di tempat-tempat sepi.
Peneliti sekaligus penulis buku Tan Malaka , Harry A Poeze mengatakan, saat masih hidup Tan Malaka mendedikasikan seluruh hidupnya untuk kepentingan bangsa. Saat itu, Tan Malaka bahkan sampai rela dipenjara dan dibuang oleh Belanda ke luar negeri pada 1922 karena tindakannya dinilai mengancam kepentingan negeri kolonial di Nusantara.
"Waktu itu Tan Malaka mendirikan sekolah-sekolah rakyat di Semarang, Bandung dan tempat lain. Dia mengajarkan rakyat soal perjuangan, anti-kapitalis, penjajahan dan lainnya. Hal itu tentu membahayakan bagi Belanda," kata Poeze saat berkunjung ke kantor redaksi merdeka.com, Jalan Tebet Barat IV, Jakarta Selatan, Rabu (29/1).
Dari pembuangan di luar negeri, Tan Malaka tetap berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Tan mensarikan pemikirannya melalui artikel dan buku yang kemudian dibaca dan dijadikan rujukan berpikir dan berjuang para pejuang dan politisi tanah air seperti Soekarno , Sjahrir dan lainnya.
Saat kembali ke Indonesia pada 1942, atau setelah Belanda hengkang dan Jepang berkuasa, Tan Malaka kembali meneruskan perjuangannya untuk rakyat banyak. Namun, saat itu Tan Malaka memiliki perbedaan pemikiran dan cara perjuangan dengan para politisi dan pejuang lainnya seperti Soekarno , Hatta, Sjahrir , Amir Sjarifudin dan lainnya.
Karenanya, menurut Poeze perbedaan mencolok politisi Indonesia saat ini dengan politisi dan pejuang seperti Tan Malaka adalah soal korupsi. Tan Malaka tak pernah berpikir untuk melakukan korupsi. Yang ada di pikirannya adalah bagaimana memerdekakan Indonesia dari penjajahan dan mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat banyak sesuai paham komunis yang dianutnya.
Pria kelahiran Suliki, Sumatera Barat, 1894 itu bahkan rela hidup susah tanpa uang demi memperjuangkan cita-citanya memerdekakan Indonesia dan mewujudkan keadilan pemerataan ekonomi bagi rakyat.
"Saat Tan Malaka gak ada korupsi, sekarang korupsi. Waktu Tan Malaka semua miskin hanya ada cita-cita, bukan uang seperti sekarang," kata peneliti asal Belanda ini.
Jadi, belajarlah wahai para pejabat negeri dari para pendahulumu.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tan Malaka adalah seorang tokoh sejarah yang memainkan peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaMeski dari golongan orang kaya, sosok asal Sumatera Barat ini tak ragu berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaKediaman salah satu tokoh revolusioner Indonesia yang tersohor ini sebagai salah satu saksi bisu ketika masa hidupnya.
Baca SelengkapnyaSosok Adnan Kapau Gani, pahlawan nasional asal Sumatra Selatan bergelar Dokter.
Baca SelengkapnyaPendidikannya sempat terhenti setelah sang ayah meninggal dunia
Baca SelengkapnyaSelama berkecimpung di ranah perpolitikan, Djohan dikenal dengan pergerakan bawah tanahnya.
Baca SelengkapnyaSoeharto memilih menjadi serdadu kolonial adalah pilihan realistis untuk lepas dari kemelaratan.
Baca SelengkapnyaSosok ini bergerak masif di bawah tanah untuk mengajak rakyat melawan penjajah.
Baca SelengkapnyaIa melanjutkan perjuangan ayahnya sebagai negarawan yang sangat mencintai Indonesia.
Baca SelengkapnyaDi usianya yang masih muda, Chaerul sudah ikut dalam beberapa perhimpunan pergerakan nasional dalam melawan penjajah.
Baca SelengkapnyaBocah yang dulu berjualan rokok dan kemenyan itu menjadi orang nomor satu di tubuh TNI AD.
Baca Selengkapnya