Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Banyak korupsi, politisi masa kini harus belajar ke Tan Malaka'

'Banyak korupsi, politisi masa kini harus belajar ke Tan Malaka' Tan Malaka. ©blogspot.com

Merdeka.com - Berita korupsi hampir setiap hari menjadi pemberitaan di media-media tanah air. Para pejabat dan politisi banyak yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ).

Mereka bahkan malu untuk mengakui kesalahan yang telah diperbuatnya. Pembelaan dan sumpah serapah mereka lakukan hanya agar tak masuk bui.

Miris, mungkin kata yang paling sopan untuk diungkapkan dalam menyikapi kelakuan para pemangku jabatan negeri itu. Padahal, di era sebelum dan awal kemerdekaan Indonesia, para pejuang dan politisi negeri saat itu rela mengorbankan pemikiran bahkan harta dan jiwanya untuk kepentingan bangsa. Salah satunya adalah Tan Malaka .

Peneliti sekaligus penulis buku Tan Malaka , Harry A Poeze mengatakan, saat masih hidup Tan Malaka mendedikasikan seluruh hidupnya untuk kepentingan bangsa. Saat itu, Tan Malaka bahkan sampai rela dipenjara dan dibuang oleh Belanda ke luar negeri pada 1922 karena tindakannya dinilai mengancam kepentingan negeri kolonial di Nusantara.

"Waktu itu Tan Malaka mendirikan sekolah-sekolah rakyat di Semarang, Bandung dan tempat lain. Dia mengajarkan rakyat soal perjuangan, anti-kapitalis, penjajahan dan lainnya. Hal itu tentu membahayakan bagi Belanda," kata Poeze saat berkunjung ke kantor redaksi merdeka.com, Jalan Tebet Barat IV, Jakarta Selatan, Rabu (29/1).

Dari pembuangan di luar negeri, Tan Malaka tetap berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Tan mensarikan pemikirannya melalui artikel dan buku yang kemudian dibaca dan dijadikan rujukan berpikir dan berjuang para pejuang dan politisi tanah air seperti Soekarno , Sjahrir dan lainnya.

Saat kembali ke Indonesia pada 1942, atau setelah Belanda hengkang dan Jepang berkuasa, Tan Malaka kembali meneruskan perjuangannya untuk rakyat banyak. Namun, saat itu Tan Malaka memiliki perbedaan pemikiran dan cara perjuangan dengan para politisi dan pejuang lainnya seperti Soekarno , Hatta, Sjahrir , Amir Sjarifudin dan lainnya.

Karenanya, menurut Poeze perbedaan mencolok politisi Indonesia saat ini dengan politisi dan pejuang seperti Tan Malaka adalah soal korupsi. Tan Malaka tak pernah berpikir untuk melakukan korupsi. Yang ada di pikirannya adalah bagaimana memerdekakan Indonesia dari penjajahan dan mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat banyak sesuai paham komunis yang dianutnya.

Pria kelahiran Suliki, Sumatera Barat, 1894 itu bahkan rela hidup susah tanpa uang demi memperjuangkan cita-citanya memerdekakan Indonesia dan mewujudkan keadilan pemerataan ekonomi bagi rakyat.

"Saat Tan Malaka gak ada korupsi, sekarang korupsi. Waktu Tan Malaka semua miskin hanya ada cita-cita, bukan uang seperti sekarang," kata peneliti asal Belanda ini.

Jadi, belajarlah wahai para pejabat negeri dari para pendahulumu.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
30 Quotes Tan Malaka tentang Perjuangan, Cocok untuk Caption Media Sosial
30 Quotes Tan Malaka tentang Perjuangan, Cocok untuk Caption Media Sosial

Tan Malaka adalah seorang tokoh sejarah yang memainkan peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sudah Berbisnis dari Remaja, Ini Sosok Anwar Sutan Saidi Konglomerat Sumbar Sebelum Kemerdekaan
Sudah Berbisnis dari Remaja, Ini Sosok Anwar Sutan Saidi Konglomerat Sumbar Sebelum Kemerdekaan

Meski dari golongan orang kaya, sosok asal Sumatera Barat ini tak ragu berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Napak Tilas Kediaman Tan Malaka, Jejak Semasa Hidup Sang Revolusioner Indonesia
Napak Tilas Kediaman Tan Malaka, Jejak Semasa Hidup Sang Revolusioner Indonesia

Kediaman salah satu tokoh revolusioner Indonesia yang tersohor ini sebagai salah satu saksi bisu ketika masa hidupnya.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Adnan Kapau Gani, Pahlawan Nasional Bergelar Dokter Kelahiran Sumatra Barat
Mengenal Sosok Adnan Kapau Gani, Pahlawan Nasional Bergelar Dokter Kelahiran Sumatra Barat

Sosok Adnan Kapau Gani, pahlawan nasional asal Sumatra Selatan bergelar Dokter.

Baca Selengkapnya
Yatim Piatu sejak Kecil, Begini Perjuangan Pria Asal Tuban hingga Jadi Menteri Dalam Negeri
Yatim Piatu sejak Kecil, Begini Perjuangan Pria Asal Tuban hingga Jadi Menteri Dalam Negeri

Pendidikannya sempat terhenti setelah sang ayah meninggal dunia

Baca Selengkapnya
Sosok Djohan Sjahroezah, Pejuang Pergerakan Bawah Tanah Era Revolusi Indonesia asal Muara Enim
Sosok Djohan Sjahroezah, Pejuang Pergerakan Bawah Tanah Era Revolusi Indonesia asal Muara Enim

Selama berkecimpung di ranah perpolitikan, Djohan dikenal dengan pergerakan bawah tanahnya.

Baca Selengkapnya
Saat Soeharto Merasa Masa Depannya Gelap dan Memilih Jadi Tentara Belanda
Saat Soeharto Merasa Masa Depannya Gelap dan Memilih Jadi Tentara Belanda

Soeharto memilih menjadi serdadu kolonial adalah pilihan realistis untuk lepas dari kemelaratan.

Baca Selengkapnya
Sosok Suparna Sastra Diredja Pembela Rakyat asal Garut, Tak Bisa Pulang di Negara Pengasingan hingga Akhir Hayat
Sosok Suparna Sastra Diredja Pembela Rakyat asal Garut, Tak Bisa Pulang di Negara Pengasingan hingga Akhir Hayat

Sosok ini bergerak masif di bawah tanah untuk mengajak rakyat melawan penjajah.

Baca Selengkapnya
Tak Kalah Keren dari Sang Ayah, Ini Kisah Hidup Harsono Tjokroaminoto Pernah Disekap hingga Jadi Penasihat Panglima Soedirman
Tak Kalah Keren dari Sang Ayah, Ini Kisah Hidup Harsono Tjokroaminoto Pernah Disekap hingga Jadi Penasihat Panglima Soedirman

Ia melanjutkan perjuangan ayahnya sebagai negarawan yang sangat mencintai Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sosok Chaerul Saleh, Tokoh Pendorong Proklamasi Kemerdekaan RI Asal Sumbar
Sosok Chaerul Saleh, Tokoh Pendorong Proklamasi Kemerdekaan RI Asal Sumbar

Di usianya yang masih muda, Chaerul sudah ikut dalam beberapa perhimpunan pergerakan nasional dalam melawan penjajah.

Baca Selengkapnya
Sambil Sekolah Jual Rokok dan Kemenyan, Berujung Jadi Jenderal TNI Bintang Empat
Sambil Sekolah Jual Rokok dan Kemenyan, Berujung Jadi Jenderal TNI Bintang Empat

Bocah yang dulu berjualan rokok dan kemenyan itu menjadi orang nomor satu di tubuh TNI AD.

Baca Selengkapnya