Banyak pencuri yang ambil barang korban gempa di Petobo
Merdeka.com - Rumah-rumah warga Kelurahan Petobo, Kota Palu, Sulawesi Tengah yang tertimbun dan terseret lumpur pascagempa membutuhkan pengamanan ekstra dari aparat keamanan. Pengamanan diperlukan berhubung banyaknya pencuri dan orang-orang yang mengambil barang di rumah milik warga setempat.
Dikutip dari Antara, Sabtu (6/10), permukiman yang tertimbun lumpur, di atas reruntuhan bangunan dan lumpur banyak orang yang datang untuk mengais atau mengambil barang-barang dan peralatan yang masih dapat difungsikan.
Umumnya mereka bukan warga Petobo, Kecamatan Palu Selatan itu. "'Topa nganggamo sanu nesua tumai nangala anu ntona'," ucap Deni salah satu warga Petobo dalam dialek daerah setempat 'Kaili Ledo' yang artinya "Sebahagian yang masuk ke lokasi mengambil barang-barang korban adalah pencuri".
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa pemilik rumah yang digeledah? Video lengkapnya menunjukkan petugas sedang menggeledah dua rumah. Video itu dipublikasikan dengan keterangan yang menyebut bahwa kedua rumah itu dimiliki oleh 'Bobby' seorang pemimpin perusahaan yang bernama PT Bobby Jaya Perkasa.
-
Apa saja yang diambil perampok? Pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp55 Juta, dua ponsel, 7 Buah BPKB Mobil dan Sepeda Motor, perhiasan yang ditaksir oleh korban nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Semua perhiasan emas dijual dan hasilnya dibagi-bagi oleh para pelaku.
-
Siapa yang menjadi korban perampokan? Korbannya adalah seorang perempuan berinisial RS (43), pegawai koperasi simpan pinjam.
-
Siapa yang tinggal di rumah nyaris roboh? Sang pemilik, Abun (63), tak bisa berbuat banyak lantaran hidup di bawah garis kemiskinan.
Korban gempa disertai lumpur tidak lagi memiliki rumah dan harta. Mereka lari menyelamatkan diri bermodalkan pakaian di badan.
Namun, mereka yang tidak merasakan penderitaan warga Petobo, tampak seenaknya datang ke lokasi dan mengambil barang serta peralatan atau perabot rumah yang masih dapat digunakan.
Banyak orang yang tidak dikenal atau bukan penduduk dan bermukim di Petobo, keluar-masuk kelurahan tersebut.
Selain permukiman yang terseret lumpur, terdapat sedikitnya empat kompleks perumahan di Kelurahan Petobo yang juga membutuhkan pengamanan aparat.
Kompleks tersebut Perumahan Jingga Land yang terletak di atas tanggul kurang lebih 700 meter ke arah timur, perumahan dengan pengembangan Kaili Novangga, perumahan di samping dan belakang Stadion Sepak Bola Mini Bulili, dan perumahan BTN Permai.
Perumahan tersebut tidak hancur saat gempa berkekuatan 7,4 SR mengguncang Kelurahan Petobo.
Sebagian besar pemilik rumah pergi mengungsi dan sampai saat ini belum kembali ke kompleks perumahan tersebut.
Hal itu karena mereka trauma dengan gempa serta kawasan itu belum berfungsi aliran listriknya.
"Air tidak ada, listrik tidak menyala," ucap Meylani, salah satu korban gempa yang bertempat tinggal di kompleks Perumahan Jingga Land.
Warga di kompleks empat perumahan tersebut dapat menikmati air bila listrik berfungsi normal. Hal itu karena air yang mereka gunakan di tempat tersebut harus dipompa dengan mesin yang digerakkan listrik.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Besi penutup gorong-gorong air tersebut hilang di pedestarian wilayah Grogol Petamburan dan di Kecamatan Palmerah.
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal dari permintaan warga untuk mengecek keadaan rumahnya.
Baca SelengkapnyaPelaku lantas menyekap korban dan enam anak majikannya yang masih kecil.
Baca SelengkapnyaAlat yang hilang berupa enam buah accu, dua buah solar panel, dan satu buah regulator solar panel.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga Garut tetap berjaga di luar rumah setelah merasakan gempa magnitudo 6,5 yang dimutakhirkan menjadi 6,2. Mereka khawatir terjadi gempa susulan.
Baca SelengkapnyaMomen pria kunjungi kelurahan Petobo di Palu, Sulawesi Tengah yang alami likuefaksi 5 tahun lalu. Ternyata ada rumah yang masih ditinggali.
Baca SelengkapnyaGempabumi berkekuatan magnitudo 4,4 mengguncang daratan Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Minggu (7/7)
Baca SelengkapnyaToko di samping kantor polisi tapi kemalingan berkali-kali. Bagaimana bisa? simak kronologinya
Baca SelengkapnyaTercatat sebanyak 93 bangunan mengalami kerusakan akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaSaat beraksi, pelaku membawa pisau untuk mengancam korban kemudian menutup mata korbannya dengan lakban.
Baca SelengkapnyaPlafon Rumah Warga Bekasi Jebol Akibat Ledakan Gudang Amunisi di Bogor, Langsung Diperbaiki TNI
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten Flotim telah menyiapkan beberapa pos pengungsian untuk menampung warga yang terdampak.
Baca Selengkapnya