Banyak perubahan aturan perusahaan, driver Grab dan GOJEK demo gabungan di Medan
Merdeka.com - Ratusan pengemudi ojek online di Medan kembali berunjuk rasa, Senin (26/3). Bukan hanya ke kantor Grab, kali ini mereka juga demo di kantor GOJEK, yang sama-sama berada di Kompleks CBD Polonia, Medan.
Pengemudi yang berunjuk rasa merupakan gabungan dari mitra GOJEK dan Grab. Mereka sama-sama mengeluhkan kebijakan kedua perusahaan penyedia aplikasi yang dinilai semakin memberatkan.
"Perubahan-perubahan, seperti peningkatan target untuk insentif, penurunan harga bayar, serta terus bertambahnya driver, semakin menyulitkan dan membatasi pendapatan kami di lapangan," kata Irfan, salah seorang pengunjuk rasa.
-
Kenapa driver ojol itu mengantar pelanggan dengan pelan? Isi Pesan di Helm 'Terima kasih sudah naik ojek bapak saya. Maaf kalau bapak bawanya pelan ya kak.. Karena bapak sudah tua. aku takut bapak kenapa-napa kak. Motor juga sudah rusak. Terimakasih kak..' isi pesan yang ditulis tangan itu. Rupanya, driver ini memang sudah tak lagi muda. Usianya sudah menginjak 60 tahun, namun tetap harus bekerja untuk keluarganya. Karena itu juga, anaknya juga merasa cemas pada bapaknya.
-
Bagaimana driver ojol membantu? Kemudian, seorang driver ojol datang dari arah belakang dan langsung memberikan helm pribadinya. Hal tersebut juga disadari oleh petugas Dishub yang memantau.'Terima kasih kepada bapak ojol yang sudah memberikan helm kepada mbaknya.
-
Apa yang dilakukan driver ojol? Driver ojol tersebut memberikan helm pribadinya kepada pengendara yang ditegur saat berhenti di lampu lalu lintas. Aksi perhatian driver ojol itupun langsung ramai mendapat beragam komentar dari warganet.
-
Mengapa driver online tersebut membantu penumpangnya? Tiba-tiba papa mengeluh dadanya nyeri hebat dan minta kembali ke rumah. Tapi pak Nurahman menawarkan dibawa ke RS karena melihat kondisi papa yang sangat kesakitan,' sambungnya, demikian dikutip dari keterangan unggahan.
-
Apa yang dilakukan driver online tersebut? Sosoknya tak segan mengurus berkas sang penumpang hingga mendapat tindakan dari dokter.
-
Kenapa driver ojek online pakai jalan tikus? 'Jalan Tikus' atau jalan tembus. Jalan favorit bagi pengendara motor. Jalan yang biasanya hanya cukup dilewati satu motor. Saling terhimpit di gang sempit. Di tengah permukiman padat penduduk. Di antara gedung pencakar langit ibu kota. Membentang di atas lintasan sungai. Bahkan di jembatan yang hanya terbuat dari bambu.
Untuk manajemen GOJEK, pengunjuk rasa menolak penurunan harga bayar terendah dari Rp 10.000 menjadi Rp 8.000. Dengan penurunan itu, pengemudi mendapat minimal Rp 6.400 untuk setiap order GoRide, padahal sebelumnya mendapatkan minimal Rp 8.000 per order.
Mereka meminta agar manajemen tidak terus melakukan perekrutan mitra baru seperti yang masih terjadi. Alasannya, jumlah pengemudi sudah terlalu banyak.
Kebijakan-kebijakan itu boleh jadi berimbas pada tindakan curang di lapangan. Akibatnya, muncul orang-orang tak bertanggung jawab di lapangan. Ada pihak yang sengaja melakukan order fiktif sehingga merusak performa para driver, khususnya mitra GOJEK.
"Order fiktif sekarang marak. Ini juga kendala utama kami sekarang. Karena itu kami meminta agar perusahaan mengatasi masalah order fiktif ini," sambung Irfan.
Sementara untuk manajemen Grab, pengunjuk rasa menuntut agar menyelesaikan seluruh persoalan pembayaran insentif dan promo yang sempat memicu demo sebelumnya. Mereka juga menginginkan adanya penyesuaian tarif terendah pada ojek online ini.
Unjuk rasa para pengemudi ojek online ini mendapat pengawalan petugas gabungan dari Polsek Medan Baru, Polrestabes Medan, dan Brimob Polda Sumut. "Dari Brimob ada 60 personel, sedangkan personel gabungan dari Polsek Medan Baru dan Polrestabes ada 202 personel. Jadi, total ada 262 personel," kata Kapolsek Medan Baru, Kompol Victor Ziliwu.
Aksi unjuk rasa berlangsung kondusif. “Saat ini mereka sedang melakukan mediasi, baik dari Grab maupun GoJek," jelasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Grab Indonesia tidak pernah memotong pendapatan Mitra Pengemudi untuk dialokasikan sebagai diskon bagi konsumen
Baca SelengkapnyaRibuan driver ojek online di Kota Batam melakukan aksi mogok dan menggeruduk kantor perwakilan aplikator, Maxim, Grab, dan Gojek.
Baca SelengkapnyaOjek online (ojol) dan kurir se-Jabodetabek, hari ini Kamis (29/8) akan melakukan demo
Baca SelengkapnyaPihaknya mengaku tak segan untuk menindak secara tegas terhadap oknum-oknum yang dianggap merugikan pengguna maupun mitra pengemudi.
Baca SelengkapnyaMereka memastikan akan tetap bekerja seperti biasa, tidak mematikan aplikasi, agar penumpang tidak dirugikan.
Baca SelengkapnyaMaxim Indonesia mengimbau mitra pengemudi untuk menyampaikan aspirasi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaAda momen mengejutkan saat bule naik mobil komando lalu berteriak "Ojol sukses"
Baca SelengkapnyaAksi unjuk rasa ini menuntut persoalan mengenai tarif di mana potongan yang dibebankan kepada mitra driver mencapai 20 persen hingga 30 persen.
Baca SelengkapnyaAspirasi disampaikan saat demontrasi di Patung Kuda, Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat pada Kamis (29/8).
Baca SelengkapnyaDemo tersebut bakal dilaksanakan Istana Negara dan berapa kantor Ojol
Baca SelengkapnyaSalah satunya terkait sistem skorsing atau suspend. Seperti yang diungkapkan Melva Maria (54) seorang perempuan pengemudi ojek online.
Baca SelengkapnyaGojek memastikan layanan mereka akan tetap berjalan normal
Baca Selengkapnya