Banyuwangi Luncurkan Sentra Kuliner Pintar
Merdeka.com - Kabupaten Banyuwangi berkolaborasi dengan PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Tbk meluncurkan Kuliner Pintar. Sentra kuliner di area Taman Blambangan Banyuwangi kini pedagangnya difasilitasi kompor induksi listrik yang ramah lingkungan.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut positif peluncuran Kuliner Pintar ini. Menurut Anas, penggunaan kompor listrik bagian dari upaya mewujudkan efisiensi energi dan mengoptimalkan energi yang andal, aman, serta ramah lingkungan.
“Kami mendukung upaya konversi kompor energi lain ke kompor induksi ini, mengingat manfaatnya yang besar,” kata Anas, Selasa (10/9/2019).
-
Apa tujuan utama konversi kompor minyak tanah? Tujuan utama konversi kompor minyak tanah menjadi kompor gas LPG untuk mengurangi subsidi. Sebab, biaya produksi minyak tanah setara dengan Avtur.
-
Dimana program konversi kompor minyak tanah dilakukan? Sejak mulai dilaksanakan tahun 2007 hingga menjelang akhir 2010, telah dibagikan paket perdana sebanyak 44.675.000 ke seluruh wilayah Indonesia atau lebih dari 100 persen dari target.
-
Mengapa kompor minyak tanah dikonversi ke kompor gas? Tujuan utama konversi kompor minyak tanah menjadi kompor gas LPG untuk mengurangi subsidi. Sebab, biaya produksi minyak tanah setara dengan Avtur.
-
Mengapa Pemprov Kaltim mendorong Perusda untuk beralih ke energi terbarukan? Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo agar Indonesia perlahan beralih ke energi terbarukan.
-
Kenapa energi terbarukan penting untuk lingkungan? Sumber energi seperti batu bara dan minyak bumi menghasilkan banyak emisi yang merusak lingkungan, sedangkan energi terbarukan seperti tenaga surya, tenaga angin, dan biomassa hampir tidak menghasilkan emisi sama sekali.
-
Bagaimana Pertamina mendukung transisi energi? Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
Peluncuran Kuliner Pintar ini dilakukan di area PKL Taman Blambangan pada Senin malam (10/9/2019). Hadir dalam peluncuran tersebut Bob Saril, GM Distribusi PLN Jawa Timur dan Vice President Strategi Pemasaran Bisnis Inovatif PLN Iman Faskayana dan.
Kuliner Pintar ini berada di sisi utara Taman Blambangan. Tempat ini memang merupakan salah satu sentra kuliner kaki lima di Kota Banyuwangi yang menjajakan beragam makanan dan minuman. Lewat program ini, sebanyak 26 pedagang kaki lima (PKL) di sentra kini telah menggunakan kompor induksi listrik bantuan dari PLN.
Tak hanya itu, PLN juga melengkapinya dengan berbagai fasilitas, seperti enam stasiun pengisian listrik umum (SPLU) dan wifi gratis.
©2019 Merdeka.comDengan adanya Kuliner Pintar ini, Anas berharap daya saing pedagang kuliner di kawasan ini meningkat. Selain itu, lingkungan di kawasan ini juga bakal menjadi menjadi lebih bersih, tidak ada lagi asap yang dikeluarkan saat memasak.
“Kuliner Pintar ini sejalan dengan pengembangan pariwisata Banyuwangi ke depan. Di mana tidak hanya perbaikan pada obyek wisatanya saja, namun lingkungan yang bersih dan sehat juga menjadi target kami ke depan,” kata Anas.
“Dan para pedagang jangan lupa, kurangi produksi sampah plastik. Karena pemkab telah menetapkan Taman Blambangan sebagai kawasan bebas sampah plastik,” pesan Anas.
©2019 Merdeka.comSementara itu, GM Distribusi Jawa Timur Bob Saril mengatakan saat ini Banyuwangi telah menjadi salah satu destinasi pariwisata yang terus berkembang. Untuk itu PLN ingin turut berkontribusi memajukan pariwisata di daerah ini.
“Kami ingin mendukung pariwisata daerah salah satunya dengan menggagas Kuliner Pintar untuk pertama kalinya di Indonesia, dimana PKL kami ajak menggunakan kompor berbahan bakar ramah lingkungan. Juga kami lengkapi fasilitas SPLU yang bisa dimanfaatkan wisatawan,” kata Bob Saril.
Saril mengatakan, penggunaan kompor induksi listrik memberikan banyak keuntungan bagi para PKL. Salah satunya pedagang bisa melakukan penghematan dalam pembelian bahan bakar untuk memasak. Karena biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan kompor induksi lebih murah dibandingkan kompor berbahan bakar gas.
“Tarif listrik per KWH hanya Rp. 1467 itu artinya kalau dalam satu jam pedagang menggunakan 1000 kwh biayanya ya hanya Rp. 1467. Energi listrik juga relatif aman dan selalu tersedia, tidak seperti gas yang jumlahnya kadang terbatas di pasaran,” kata Saril.
©2019 Merdeka.comSalah satu penjual minuman di Taman Blambangan, Hawati mengaku senang dengan peluncuran Kuliner Pintar ini. Dia juga salah satu PKL yang telah menggunakan kompor induksi untuk memasak. “Saya sudah coba masak air untuk buat kopi. Ternyata sangat cepat mendidihnya, tidak sampai satu menit. Kompornya juga bagus, mudah dibersihkan,” ujar Hawati.
Selain di area Taman Blambangan, PLN juga telah membangun SPLU di beberapa lokasi wisata Banyuwangi seperti Pantai Cacalan, Bangsring Underwater, Hutan Djawatan dan Kampung Primitif. SPLU yang dilengkapi wifi gratis di area Kuliner Pintar ini bisa dimanfaatkan oleh pengunjung untuk mencharger telepon seluler dan lainnya. (mdk/paw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen Mayjen Kunto Arief Wibowo bagikan kompor biomassa ke masyarakat di Purworejo.
Baca SelengkapnyaDapat Perintah dari Luhut, Konversi LPG ke Kompor Induksi Listrik Kembali Dilanjutkan Tahun Ini
Baca Selengkapnya40 Stan UMKM di areal Taman Sritanjung telah merasakan manfaat dari program Electrifying Micro Business dari PLN.
Baca SelengkapnyaDalam skema transisi energi itu, PLN pun memiliki perhatian pada sisi hilir alias pola konsumsi energi.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan tandan kosong kelapa sawit untuk biomassa berpotensi besar, karena sumbernya melimpah.
Baca SelengkapnyaTransisi energi sangat penting untuk melindungi lingkungan hingga meredakan dampak pemanasan global.
Baca SelengkapnyaAlasan Dewan Energi usulkan orang kaya wajib pakai kompor listrik.
Baca SelengkapnyaPemberian kompor induksi ini bertujuan untuk mengurangi impor gas LPG.
Baca SelengkapnyaKemudahan PT PLN dalam memberikan izin penggunaan PLTS Atap memberikan angin segar dalam transisi energi bersih untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.
Baca SelengkapnyaWinda menutup pidatonya dengan mendesak para peserta untuk mengamplifikasi peran masing-masing dalam sistem pangan yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaAbu bata baru yang dimanfaatkan sebagai pupuk silika berasal dari PLTU Ombilin, di Kota Sawahlunto Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaPemerintah tengah fokus terhadap kendaraan roda dua yang sudah over-populasi.
Baca Selengkapnya