Bapak dan anak korban tewas speedboat diterjang ombak, 11 masih dicari
Merdeka.com - Dua penumpang yang tewas dalam insiden kecelakaan speedboat di perairan Tanjung Seri Bagan 13, Mariana, Banyuasin, Sumatera Selatan, kemarin, adalah bapak dan anak. Sementara sebelas penumpang lainnya masih dilakukan pencarian.
Kedua korban bernama Mulyono (26) dan anak perempuannya, Bunga (9), warga Kelurahan 2 Ulu, Kertapati, Palembang. Keduanya telah dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit Bhayangkara Palembang untuk keperluan visum.
Menurut keluarga, korban sehari-hari berdagang sembako di kalangan (pasar mingguan) di kampung-kampung perairan Sungai Musi. Biasanya, korban mengajak serta istri dan anak-anaknya berjualan menumpangi speedboat.
-
Siapa yang meninggal dalam kecelakaan itu? Di waktu yang bersamaan, tiba-tiba kendaraannya ditabrak sebuah mobil yang melaju kencang. Kendaraan yang ditumpangi satu keluarga itu kemudian terhempas beserta seluruh orang yang berada di dalam mobil.
-
Siapa yang kehilangan keluarganya dalam kecelakaan maut? Baru-baru ini, media sosial dikejutkan dengan kabar tragis dari seorang remaja berusia 19 tahun, Abdur Rahman Amir Ruddin, yang harus kehilangan kedua orang tua dan keempat saudaranya akibat kecelakaan maut di Segamat, Malaysia.
-
Siapa korban tenggelamnya kapal di Korsel? Tujuh pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi korban atas tenggelamnya kapal di Korea Selatan.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Siapa korban kebakaran kapal di Cilacap? Ia mengatakan, mayat nakhoda itu ditemukan pada Jumat (26/4). Menurut Sarjono, korban meninggal dunia yang merupakan nakhoda salah satu kapal yang terbakar itu langsung dibawa ke Ruang Jenazah RSUD Cilacap.
"Kebetulan istri dan anaknya yang lain sudah pulang duluan, tidak jadi korban. Kami tak menyangka kejadian ini menimpa keluarga kami karena hampir setiap hari lewat di sana (Sungai Musi)," ungkap Wagino (30) di RS Bhayangkara Palembang, Kamis (4/1).
Sementara itu, Direktur Polair Polda Sumsel, Kombes Pol Robinson Siregar mengatakan, saat ini tengah dilakukan pencarian bagi sebelas korban yang hilang. Bersama polisi, ada beberapa instansi lain yang turun tangan, mulai dari Basarnas, TNI AL, dan Dinas Perhubungan, dan Palang Merah Indonesia.
"Kita bergerak sudah mulai pagi tadi menyisiri sungai. Sejauh ini belum ditemukan korban yang hilang," kata dia.
Untuk memudahkan dalam mengungkap identitas korban yang berhasil ditemukan nantinya, sudah disiapkan tim DVI yang dipusatkan di posko posmortem RS Bhayangkara Palembang.
"Kita berharap semua korban dapat ditemukan secepatnya. Masyarakat setempat juga ikut ambil bagian mencari para korban," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan air kembali terjadi di wilayah Sumatera Selatan. Kali ini, speedboat tenggelam usai diterjang ombak besar yang mengakibatkan dua penumpang tewas dan sebelas lainnya hilang.
Peristiwa itu terjadi saat speedboat 'Awet Muda' berpenumpang 55 orang melintas di perairan Tanjung Seri Bagan 13, Banyuasin, Rabu (3/1) malam. Speedboat langsung dihantam ombak yang membuat haluan patah dan seketika tenggelam.
Gelapnya malam membuat penumpang kesulitan menyelamatkan diri. Apalagi, arus sungai deras menambah korban panik.
Dua korban ditemukan tewas dan sebelas lainnya dinyatakan hilang. Korban tewas dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di TKP, speedboat bertabrakan dengan perahu getek bermuatan kelapa yang bertolak dari Sungai Bungin.
Baca SelengkapnyaPencarian dihentikan karena semua korban telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca Selengkapnya10 Korban insiden kapal tugboat Surya 03 dan kapal dagang Setia Baru 05 yang terbakar di Desa Kalanis, Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan (Barsel).
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaAda dua penumpang atas nama Hasmira dan Mariana meninggal dunia akibat tidak bisa berenang.
Baca SelengkapnyaKorban bersama dua rekannya, AN (14) dan RF (12), terjatuh ke sungai akibat perahu terbalik.
Baca SelengkapnyaAN berusaha menyelamatkan istrinya, RZ (30) dan anaknya, FH, yang masih berusia lima tahun, agar tidak hanyut.
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengirimkan doa dan berbelasungkawa kepada korban dan keluarga. Demikian juga dengan Penjabat Gubernur, Bahtiar Baharuddin.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaPencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.
Baca Selengkapnya