Batutulis: Jejak Sejarah dan Tantangan Alam di Bogor
Batutulis adalah kelurahan bersejarah di Bogor yang menyimpan prasasti kuno dan menghadapi tantangan longsor baru-baru ini.

Batutulis, sebuah kelurahan yang terletak di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, Indonesia, menyimpan berbagai cerita menarik yang menghubungkan sejarah dan budaya Sunda. Selain menjadi lokasi geografis, Batutulis juga dikenal karena prasasti bersejarah yang terletak di dalamnya.
Prasasti ini, yang ditulis dalam bahasa Sunda Kuno menggunakan aksara Kawi, berasal dari tahun 1455 Saka atau 1533 Masehi. Dengan latar belakang yang kaya, Batutulis menjadi salah satu tempat yang menarik untuk dijelajahi oleh para pengunjung dan peziarah.
Prasasti Batutulis tidak hanya sekadar batu bertulis, tetapi juga merupakan peninggalan penting yang menyimpan informasi mengenai Sri Baduga Maharaja Ratu Haji di Pakuan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata. Raja dari Kerajaan Pajajaran ini dikenal memiliki kekuatan mistis yang besar.
Prasasti ini disimpan di sebuah tempat suci kecil yang sering dikunjungi oleh peziarah. Pengunjung yang datang diharapkan untuk melepas alas kaki dan memberikan sumbangan kecil sebelum memasuki tempat tersebut, sebagai bentuk penghormatan terhadap situs bersejarah ini.
Di sekitar prasasti, terdapat Komplek Istana Batutulis yang mencakup berbagai artefak peninggalan Kerajaan Sunda. Kompleks ini menjadi saksi bisu perjalanan sejarah dan budaya masyarakat Sunda yang kental. Dengan keindahan alam dan nilai sejarah yang tinggi, Batutulis menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan yang ingin mengetahui lebih dalam tentang warisan budaya Indonesia.
Bencana Alam
Namun, Batutulis tidak hanya dikenal karena nilai sejarahnya. Pada awal Maret 2025, kawasan ini mengalami kejadian longsor di Jalan Saleh Danasasmita, yang berdekatan dengan Istana Batutulis. Longsor ini menyebabkan akses jalan terputus dan mengakibatkan Stasiun Batutulis ditutup sementara waktu.
Kejadian ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah setempat, mengingat pentingnya aksesibilitas bagi pengunjung dan peziarah yang ingin mengunjungi lokasi bersejarah tersebut.
Penyebab longsor diduga berasal dari adanya aliran mata air di bawah jalan yang mengakibatkan ketidakstabilan tanah. Pemerintah Kota Bogor segera mengambil langkah untuk mencegah kejadian serupa terulang. Salah satu upaya yang direncanakan adalah pembangunan jalur baru yang akan melewati Jalan Lawang Gintung dan menuju Stasiun Batutulis, sehingga menghindari area yang rawan longsor.
Proses pembebasan lahan untuk proyek ini sedang dalam tahap negosiasi. Diharapkan dengan adanya jalur baru ini, akses ke Batutulis dapat kembali normal dan lebih aman bagi pengunjung. Langkah ini juga mencerminkan komitmen pemerintah dalam melestarikan situs-situs bersejarah sekaligus menjaga keselamatan masyarakat dan pengunjung.
Sejarah Batutulis
Batutulis bukan hanya sekadar lokasi, tetapi merupakan simbol dari kekayaan sejarah dan budaya Sunda. Prasasti Batutulis yang berusia ratusan tahun menjadi pengingat akan kejayaan Kerajaan Pajajaran dan peran pentingnya dalam sejarah Indonesia.
Setiap tahun, tempat ini menarik perhatian banyak peziarah dan wisatawan yang ingin menyaksikan langsung keindahan dan nilai sejarah yang terkandung di dalamnya.
Dengan adanya kejadian longsor, tantangan baru muncul bagi Batutulis. Namun, masyarakat setempat dan pemerintah berupaya untuk tetap menjaga dan melestarikan situs bersejarah ini. Kegiatan pelestarian dan pengembangan infrastruktur diharapkan dapat berjalan beriringan, sehingga Batutulis tetap menjadi destinasi yang aman dan menarik untuk dikunjungi.
Secara keseluruhan, Batutulis merupakan nama tempat yang kaya akan sejarah dan budaya Sunda. Meskipun baru-baru ini mengalami kejadian alam yang signifikan yang berdampak pada infrastruktur dan aksesibilitas, semangat untuk melestarikan dan mengembangkan kawasan ini tetap tinggi. Dengan upaya yang dilakukan, diharapkan Batutulis dapat terus menjadi tempat yang dihormati dan dikunjungi oleh generasi mendatang.