Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bayi Salsabila di Pasaman meninggal karena kabut asap

Bayi Salsabila di Pasaman meninggal karena kabut asap Ilustrasi bayi. ©shutterstock.com/Photobac

Merdeka.com - Korban tewas akibat bencana kabut asap terus bertambah. Bayi bernama Salsabila Nadifa yang berusia tiga bulan, warga Utanauli, Nagari Tarung-Tarung, Kecamatan Rao, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, meninggal akibat terpapar kabut asap setelah dirawat selama sepuluh menit di RSUD Lubuk Sikaping.

Seorang Dokter di RSUD Lubuk Sikaping, Dr Khairunnisa, di Lubuk Sikaping, Kamis mengatakan, ada masalah di paru-paru bayi itu, apakah dia korban kabut asap atau tidak belum bisa dijelaskan, namun, dari ciri-ciri ditemukan ada indikasi korban meninggal akibat terpapar asap.

"Begitu tiba di RSUD, badan kondisi bayi membiru, mengindikasikan ada gejala paru-paru dan badan lemas, denyut jantung 40 per menit. Kondisi bayi sudah kritis. Kita menangani bayi sekitar 10 menit, dan nyawanya tak tertolong lagi, Kamis sore, sekitar pukul 16.00 WIB almarhumah menghembuskan napas terakhir," kata Khairunnisa, seperti dikutip Antara.

Sebelum dibawa ke RSUD tersebut, almarhumah Salsabila Nadifa, yang merupakan anak pertama dari pasangan Asmarani (23) dan Gusrizal (29), di daerah tempat tinggalnya saat ini diselimuti asap pekat, yang merupakan kabut asap kiriman, di mana pada Kamis (21/10) ada pada level berbahaya.

"Sejak lahir kondisi anak saya sehat-sehat saja, namun pagi sebelum ia meninggal dia saya bawa bermain ke luar rumah, saat kabut asap begitu pekat," kata orang tua almarhumah, Asmarani.

Setelah itu, kata Asmarini, anaknya mulai mengalami gejala aneh, dan kesulitan bernapas, melihat kondisi anaknya, ia dan suaminya langsung melarikan anaknya ke Puskesmas terdekat.

"Setelah dibawa ke Puskesmas sekitar pukul 15.00 WIB, mereka menyarankan Salsabila dirujuk ke RSUD Lubuksikaping," jelasnya.

Ia menambahkan, dari keterangan dokter yang menangani, anaknya itu mengalami penyempitan saluran pernapasan, namun, tidak jelaskan secara rinci apa penyebabnya.

"Anak saya sejak lahir normal, dia sehat tak pernah sakit," katanya.

Sementara itu, Zuraidah (63), nenek korban menduga cucunya tewas akibat terpapar asap, setelah sang ibu membawa cucunya itu bermain di luar rumah di pagi hari.

Jenazah baru diantar ke rumah duka, dengan ambulans ke rumah duka di Rao, sekitar pukul 18.30 WIB, setelah sebelumnya dilakukan observasi terhadap bayi tersebut.

Sehubungan dengan itu, dari data BPBD setempat, kualitas udara Kabupaten Pasaman, masuk pada level berbahaya juga berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BKG) yang melaporkan, tingkat pencemaran udara di daerah itu mencapai 465 Ug/meter persegi.

Kualitas udara yang menjadi tolak ukur udara di daerah itu, yakni di daerah Kototabang, di mana untuk kategori Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) masuk kategori berbahaya, di mana untuk ISPU sehat seharusnya dengan PM10 antara 1 sampai 50 ug/m3.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pilu Bayi 40 Meninggal Usai Imunisasi Vaksin BCG dan Polio 1: Bibir Membiru dan Hidung Keluar Busa
Pilu Bayi 40 Meninggal Usai Imunisasi Vaksin BCG dan Polio 1: Bibir Membiru dan Hidung Keluar Busa

Setelah dilakukan imunisasi oleh pihak puskesmas tampak sehat seperti biasa.

Baca Selengkapnya
Tragis, Ayah di Pekalongan Diduga Bunuh Bayinya yang Baru Berumur 2 Bulan
Tragis, Ayah di Pekalongan Diduga Bunuh Bayinya yang Baru Berumur 2 Bulan

Hasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar

Baca Selengkapnya
Tragis! Bayi 1 Bulan Ditemukan Ayahnya Tewas Mengapung di Ember, Padahal Ibunya Ada di Rumah
Tragis! Bayi 1 Bulan Ditemukan Ayahnya Tewas Mengapung di Ember, Padahal Ibunya Ada di Rumah

Selama ini ibu korban jarang bersosialisasi dengan masyarakat dan ada dugaan depresi.

Baca Selengkapnya
Miris Bayi 1 Bulan Kritis Diduga karena Perawat RSAB Harapan Kita Lalai, 'Menteri Kesehatan Wajib Periksa para Perawat'
Miris Bayi 1 Bulan Kritis Diduga karena Perawat RSAB Harapan Kita Lalai, 'Menteri Kesehatan Wajib Periksa para Perawat'

Kasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.

Baca Selengkapnya
Bocah 4 Tahun Hilang Sepekan,  Ditemukan Tewas di Bawah Gardu Listrik
Bocah 4 Tahun Hilang Sepekan, Ditemukan Tewas di Bawah Gardu Listrik

Seorang bocah berusia 4 tahun di Jambi yang dilaporkan hilang oleh pihak keluarga ditemukan sudah jadi mayat di bawah gardu listrik.

Baca Selengkapnya
Miris, Mayat Bayi Terbungkus Kantong Plastik Ditemukan di Kalideras
Miris, Mayat Bayi Terbungkus Kantong Plastik Ditemukan di Kalideras

Warga Kalideres, Jakarta Barat digegerkan dengan penemuan mayat bayi terbungkus dalam kantong plastik.

Baca Selengkapnya
Geger Penemuan Jasad Bayi Perempuan di Tempat Sampah oleh Petugas DLH Jambi, Ini Kronologinya
Geger Penemuan Jasad Bayi Perempuan di Tempat Sampah oleh Petugas DLH Jambi, Ini Kronologinya

Jasad bayi tersebut ditemukan terbungkus jaket putih di dalam kantong plastik

Baca Selengkapnya
Bayi Sebulan yang Meninggal dalam Ember di Medan Diduga Dianiaya, Ibunya Dikirim ke RS Jiwa
Bayi Sebulan yang Meninggal dalam Ember di Medan Diduga Dianiaya, Ibunya Dikirim ke RS Jiwa

Sang ibu, RY telah ditahan, tapi polisi menemukan kendala saat memeriksanya.

Baca Selengkapnya
Viral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes
Viral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes

Viral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes

Baca Selengkapnya
Kasus Bayi Meninggal Usai Imunisasi
Kasus Bayi Meninggal Usai Imunisasi

Petugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Bayi di Panti Asuhan Semarang Diduga Meninggal Tak Wajar Hingga Makamnya Kembali Dibongkar
Bayi di Panti Asuhan Semarang Diduga Meninggal Tak Wajar Hingga Makamnya Kembali Dibongkar

Kompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.

Baca Selengkapnya
Ibu di Medan Tenggelamkan Bayinya di Ember Hingga Tewas, Alami Gangguan Jiwa
Ibu di Medan Tenggelamkan Bayinya di Ember Hingga Tewas, Alami Gangguan Jiwa

Ibu yang menenggelamkan anaknya ke dalam ember didiagnosa alami gangguan jiwa

Baca Selengkapnya