Baznas Sebut Truk Bawa Bantuan buat Rakyat Palestina Tertahan Usai Jalur Rafah Ditutup
Truk membawa logistik seperti makanan, jaket dan selimut karena persiapan memasuki musim dingin
Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia mengungkap puluhan truk kontainer berisi bantuan untuk rakyat Palestina tertahan di titik perlintasan antara Mesir dan Jalur Gaza. Truk tersebut tidak bisa masuk karena akses di Perbatasan Rafah ditutup
"Kami sudah siapkan 26 kontainer tertahan berminggu-minggu, karena ada gencatan senjata. Isinya logistik karena yang dibutukan di sana itu makan, ada jaket selimut juga karena persiapan memasuki musim dingin," kata Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan di Semarang, Kamis (12/12).
Dia menjelaskan, perbatasan Rafah merupakan satu-satunya akses selain Karem Abu Salem atau Kerem Shalom yang telah ditutup lebih dulu untuk mengirimkan bantuan ke Palestina melalui Jalur Gaza.
"Jalur Gaza tutup di Rafah, dan kalau lewat Yordania tidak mungkin karena melewati Israel. Jadi kalau ke Yordania mau ke Gaza harus lewat Israel dulu," ungkapnya.
Saat ini, katanya, ada ratusan pengungsi asal Palestina di Mesir tidak bisa kembali ke tanah airnya. Maka dari itu, pihaknya mengirimkan bantuan logistik kepada 287 keluarga pengungsi Palestina yang masih bertahan di Mesir selama beberapa minggu ini.
"Pengungsi-pengngusi yang lari ke Mesir hari ini tidak bisa pulang ke Gaza karena bordernya ditutup. Mereka bertahan di shelter yang dikelola Pemerintah Mesir," ujarnya.
Baznas sendir sudah mengumpulkan donasi atau zakat Rp328 miliar khusus untuk Palestina. Namun, hingga hari ini yang disalurkan baru sekitar Rp 120 miliar.
"Kami tunggu perang selesai dan kami ingin membangun rumah sakit, dan sekolah Indonesia. Bahwa yang terjadi di Gaza bukan soal agama, tetapi ini soal kemanusiaan," pungkas Saidah.