60 Pasien di Rumah Sakit Indonesia di Gaza Terancam Meninggal karena Kelaparan
Sedikitnya 28 orang tewas dan 54 lainnya luka akibat serangan Israel dalam 24 jam terakhir.
Sedikitnya 60 pasien di Rumah Sakit Indonesia di Gaza berisiko meninggal, katat Kementerian Kesehatan di Gaza, Palestina Selasa lalu.
“Situasi kemanusiaan di dalam rumah sakit menjadi sangat berbahaya bagi para korban karena minimnya kebutuhan dasar seperti makanan dan air yang meningkatkan penderitaan para pasien di bawah kondisi sulit yang diberlakukan oleh pasukan penjajah Israel,” kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Aljazeera, Rabu (11/12).
Otoritas kesehatan tmengatakan sedikitnya 28 orang tewas dan 54 lainnya terluka dalam insiden “empat pembantaian terhadap keluarga” selama laporan 24 jam terakhir.
“Sejumlah korban masih tertimbun reruntuhan dan di jalan raya, dan ambulans serta petugas pertahanan sipil belum dapat menjangkau mereka,” imbuh kementerian tersebut.
Situasi yang sama di rumah sakit lain
Sementara itu, di Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara, kepala fasilitas tersebut, Hussam Abu Safia mengatakan lebih dari 100 pasien berada dalam bahaya setelah pasokan listrik, oksigen dan air terputus akibat penembakan dan pengeboman militer Israel.
“Situasinya sangat berbahaya. Kami memiliki pasien di unit perawatan intensif dan pasien lain yang menunggu operasi. Akses ke ruang operasi hanya mungkin dilakukan setelah pasokan listrik dan oksigen pulih,” katanya.
Menurut pengakuan kepala fasilitas rumah sakit tersebut mereka saat ini menangani 112 pasien terluka, termasuk enam orang dalam perawatan intensif dan 14 anak-anak.
Laporan terakhir dari Kementerian Kesehatan mengungkapkan sedikitnya 44.805 orang tewas.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti