BBPOM telusuri raskin berformalin di Riau
Merdeka.com - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru masih menelusuri informasi terkait keberadaan dan peredaran beras program keluarga miskin berformalin di berbagai wilayah kabupaten/kota di Riau.
"Kami sudah mendapat informasi itu sejak lama dan akan kami telusuri. Uji laboratorium juga telah dilakukan untuk beberapa sampel," kata Kepala Seksi Penyidikan BBPOM Pekanbaru Adrizal, seperti dikutip dari Antara, Rabu (4/6).
Hasil untuk beberapa sampel Raskin yang dikirimkan dari Kabupaten Kepulauan Meranti adalah negatif, namun upaya penelusuran akan terus dilakukan.
-
Siapa yang prihatin dengan mahalnya beras? 'Pastinya, kami turut prihatin dan merasakan betul kegelisahan masyarakat, khususnya kalangan ibu-ibu, karena harga beras yang masih mahal. Apalagi, saat ini kita sedang Ramadhan, dan sebentar lagi akan memasuki Hari Raya Idul Fitri.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Bagaimana caranya agar beras sampai ke masyarakat? 'Yang paling penting memang bagaimana mendistribusikan secara baik dan sampai ke pasar, sampai ke masyarakat,' jelas Jokowi.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Kenapa harga beras masih mahal? Berdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg. Harga beras terpantau masih mahal.
-
Apa target Kementan terkait beras? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan kebutuhan beras pada bulan Maret, April dan Mei mendatang dalam kondisi aman.
Sebelumnya menurut informasi, warga di beberapa daerah kabupaten/kota di Riau khususnya Meranti digemparkan dengan isu beras berformalin yang menjadi subsidi pemerintah (Raskin).
Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Iqaruddin lewat sambungan telepon mengatakan, pihaknya telah mendapat hasil dari uji laboratorium BBPOM Pekanbaru yang menyatakan tidak ada beras mengandung formalis di Meranti.
"Kami mengimbau agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang belum jelas kebenarannya. Kalau ada permasalahan, masyarakat diminta menyampaikan kepada pihak berwenang agar isu itu bisa ditindaklanjuti dengan baik," katanya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinas Pangan melakukan pemeriksaan setelah seorang warga sakit setelah mengonsumsi beras yang diduga sintesis.
Baca SelengkapnyaMark up impor beras diduga menimbulkan kerugian senilai Rp8,5 triliun.
Baca SelengkapnyaBeras SPHP merupakan program pemerintah yang digulirkan melalui Perum Bulog sejak 2023 untuk menjaga stabilitas pasokan beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaBeras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
Baca SelengkapnyaHal itu untuk memastikan pengelolaan pangan berpihak kepada rakyat
Baca SelengkapnyaOpsi itu digaungkan Bapanas merespons data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut 30% total pangan terbuang.
Baca SelengkapnyaBayu menegaskan tidak ada alasan bansos pangan menyebabkan stok beras di ritel modern menjadi lebih sulit.
Baca SelengkapnyaDugaan Mark Up Impor Beras, Politisi PDIP Dukung Perangi Bandit Pangan
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras sekarang telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaGibran bersama istrinya Selvi Ananda menyempatkan diri mengunjungi Pasar Tradisional Terong Makassar.
Baca Selengkapnya"Kami selama ini getol menolak impor beras yang bisa merugikan rakyat."
Baca SelengkapnyaBapanas hentikan pemberian bantuan pangan sementara dalam rangka menghormati pemilu 2024.
Baca Selengkapnya