Begini cara eksekutor bakar delapan sekolah di Palangka Raya
Merdeka.com - Anggota DPRD Kalimantan Tengah yaitu Yansen Alison Binti dari Fraksi Gerindra, diduga telah menjadi dalang di balik pembakaran delapan sekolah di Palangka Raya. Yansen bersama delapan tersangka lainnya kini sudah ditahan di Polda Metro Jaya menjadi tahanan Bareskrim Polri.
Kabagpenum Divhumas Mabes Polri menyebut bahwa Yansen menyuruh tersangka AG alias N untuk menentukan lokasi sekolah yang akan mereka bakar. Dari situ nanti N melaporkan segala kegiatan para eksekutor kepada Yansen.
"Eksekutor datang ke TKP yang sudah ditentukan oleh sodara N," kata Martinus di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (6/9).
-
Kenapa senjata dibakar? Benda-benda ini, termasuk pedang, ujung tombak, dan perlengkapan perisai, dibengkokkan secara ritual dan sengaja dibakar di atas tumpukan kayu pemakaman.
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
-
Kenapa polisi bakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Kenapa pelaku membakar di Depok? Diduga pelaku membakar saat sedang lewat di depan rumahnya.'Iseng kayaknya, orang lewat, enggak tahu tujuannya. Jam 4 kurang, dia (pelaku) jalan sendirian. Saya ngga ngerti modusnya,' akunya.
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
-
Kenapa pondok dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
Martinus pun menyebut, sebelum N menyuruh para eksekutor untuk membakar delapan sekolah. N melakukan patroli terlebih dahulu, hal itu agar mereka ini lancar dalam melakukan aksinya.
"Kemudian mereka ini melakukan pembakaran di titik tertentu sekeliling sekolah. Mereka lakukan itu dalam keadaan sepi," sebutnya.
Selain itu, Martinus pun menjelaskan bahwa mereka melakukan aksinya itu dengan cara menggulungkan kain handuk yang kemudian disiram dengan bahan bakar yang sudah disiapkan sebelumnya.
"Lalu mereka lempar melalui jendela ke dalam kelas, ditusuk dengan menggunakan kayu ke plafon," jelasnya.
Usai dilempar melalui jendela, lalu kain handuk itu juga ditempelkan ke rak-rak yang penuh dengan buku. Hal itu agar api cepat menjalar ke tempat lainnya.
"Kain handuk yang sudah disiram bahan bakar dan dilempar ke dalam jendala dalam kelas juga ditempelkan ke rak-rak yang ada bukunya atau bahan yang mudah terbakar. Sehingga api menjalar dengan cepat," tandasnya.
Atas perbuatannya, para pelaku pembakaran itu dikenakan pasal 187 KUHP dengan ancaman hukum paling lama lima tahun penjara.
Sebagai informasi, Kebakaran yang melanda delapan sekolah di Palangka Raya selama periode Juli awalnya terjadi Selasa (4/7). Peristiwa awal itu menimpa SDN 1 Palangka. Kebakaran kembali terjadi di SD Negeri 4 Menteng di Jalan Thamrin, Jumat (21/7) pukul 13.00 Wib, disusul SD Negeri 4 Langkai di jalan Ais Nasution, Jumat (21/7) pukul 15.00 Wib.
Kemudian di SD Negeri 1 Langkai,terjadi pada Sabtu (22/7) pukul 02.00 Wib dan SD Negeri 5 Langkai di jalan Wahidin Soedirohusodo, Sabtu (22/7) pukul 03.00 Wib.
Tiga kebakaran terakhir terjadi di SDN 8 Palangkaraya pada Sabtu (29/7) sekira pukul 18.10 Wib. Selanjutnya pada Minggu (30/7) dini hari sekira pukul 03.00 Wib kebakaran kembali melanda SDN 1 Menteng yang mana pada kejadian ini sejumlah ruang sekolah SMK YPSEI Palangkaraya juga terdampak.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terbaru, sekolah di kawasan Pegunungan Bintang dibakar pada 12 Juli 2024 kemarin.
Baca SelengkapnyaPembakaran gedung sekolah itu dilakukan Rabu malam (9/10) sekitar pukul 19.20 WIT.
Baca SelengkapnyaViral aksi pelajar bantu padamkan api di kios pedagang sayuran, tuai pujian warganet.
Baca SelengkapnyaTeror itu terjadi pada Jumat, 12 Juli 2024 dilakukan oleh anggota KKB Memokon, Jender Siktaop Alias Usoki, Aquino Kaladana, Yuni Mimin dan Enos Kakyarmabin.
Baca SelengkapnyaOrganisasi Papua Merdeka (OPM) dengan brutal membakar sekolahan di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.
Baca SelengkapnyaKKB juga sempat terlibat kontak tembak dengan TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaBantuan itu dilakukan setelah warga yang sebelumnya sempat mengungsi akibat penyerangan OPM.
Baca SelengkapnyaKebakaran yang menewaskan empat penghuni rumah termasuk Sempurna terjadi karena disengaja
Baca SelengkapnyaDua hari terakhir, OPM membakar SDN dan puskesmas. Tak hanya itu, mereka juga mengancam guru dan tenaga medis.
Baca SelengkapnyaIa mengatakan para pelaku berinisial HH (23), EW (18), GD (20), dan CW (43) ditangkap di sejumlah lokasi.
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan dua eksekutor pembakaran rumah wartawan yang menewaskan satu keluarga di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaAgung menyampaikan saat beraksi pelaku menutup diri menggunakan selimut.
Baca Selengkapnya