Benarkah PKB mengintervensi Muktamar NU di Jombang?
Merdeka.com - Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) di Jombang, Jawa Timur, tahun ini banyak yang bilang menjadi Muktamar terburuk sepanjang berdirinya organisasi Islam terbesar di Indonesia itu. Perdebatan panas memang biasa mewarnai muktamar, tapi perdebatan menjurus kasar; saling dorong, pukul, sampai muncul pernyataan kasar, itu bisa jadi baru kali ini terjadi.
Apalagi ada yang menuding muktamar kali ini juga ditunggangi kepentingan-kepentingan politik, terutama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang selama ini diidentikkan dengan NU. Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Salahudin Wahid atau Gus Solah paling keras menyuarakannya. Kiai yang siap mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PBNU itu menilai peran PKB terlalu besar dalam muktamar kali ini.
"Saya mengimbau, stop pihak yang mengiming-imingi di pemilihan rais aam, karena itu akan menghancurkan NU. Banyak yang bertanya pada saya, Muktamar NU atau PKB, banyak yang tanya itu," tutur Gus Sholah saat menggelar konferensi pers di Media Center Muktamar NU, Minggu (2/08).
-
Bagaimana cara NU memperjuangkan umat Islam? Partai ini memperjuangkan kepentingan umat Islam terutama masyarakat Islam yang berada di kelas bawah.
-
Siapa pendiri NU? KH Hasyim Asy'ari merupakan tokoh penting dibalik organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Ia memprakarsai berdirinya NU pada 1926, mendapat julukan Hadratus Syekh (maha guru), sekaligus menjadi Rais Akbar NU pertama.
-
Apa perbedaan utama NU dan Muhammadiyah? NU merupakan organisasi yang menganut paham Islam Sunni yang mengikuti tradisi keagamaan yang telah ada sejak masa kolonial. Mereka menghargai dan menghormati tradisi-tradisi keagamaan seperti tahlil, doa arwah, dan ziarah kubur. Di sisi lain, Muhammadiyah memiliki pandangan yang lebih puritan dan lebih menekankan pada ibadah yang benar dan tegas dalam kerangka yang sederhana, dengan menekankan pentingnya pemahaman ajaran agama yang murni.
-
Kenapa NU dan Muhammadiyah punya pandangan berbeda? Perbedaan orientasi keagamaan NU dan Muhammadiyah bisa dilacak berdasarkan proses polarisasi pemikiran dan pengalaman pendidikan dua tokoh utama pendiri organisasi tersebut, yaitu KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy‟ari. Keduanya merupakan representasi ulama nusantara yang hidup pada abad ke 19 dan ke 20.
-
Siapa pendiri NU Bojonegoro? Nahdlatul Ulama (NU) Bojonegoro lahir di Padangan pada tahun 1938 Masehi. Pemrakarsanya Kiai Hasyim Padangan.
Menurut adik kandung almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu, saat ini, NU pelan-pelan kehilangan ruh jihadnya. Justru kini yang muncul adalah semangat pragmatisme.
"Kalau mau pragmatisme, ya jangan ke NU, ke partai saja. NU itu ormas, kemudian jadi partai, kembali lagi jadi ormas, lalu membuat partai. Sehingga banyak ke partai. Paradigma parpol harus dipisahkan dengan NU. Itu (paradigma parpol masuk NU) harus kita cegah," ujarnya.
Menurut seorang panitia Muktamar tingkat daerah yang menolak disebut nama, campur tangan PKB dalam Muktamar kali ini memang terasa kental. Buktinya panitia kegiatan ini banyak diisi oleh pengurus PKB baik tingkat provinsi maupun kabupaten.
Dia memisalkan, Sekretaris Panitia Muktamar NU tingkat lokal, Thoriqul Haq, merupakan Sekretaris DPW PKB Provinsi Jawa Timur. "Santri-santri sedikit sekali dilibatkan dalam struktur panitia inti," ujarnya.
Campur tangan PKB kian terasa ketika hampir semua elite PKB datang ke Jombang. Bahkan sejumlah menteri terlibat mengisi seminar-seminar di Kota Santri tempat kelahiran NU ini. Misalnya Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Hanif Dhakiri yang menjadi pembicara di Pondok Pesantren Tambakberas, kemudian Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi yang meneken kerjasama dengan PBNU di Jombang, dan lainnya.
Terkait tudingan-tudingan itu, Ketua Panitia Muktamar NU tingkat daerah Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul menjelaskan, semua orang boleh mengabdi kepada NU, bukan hanya partai. Mereka boleh mengurusi muktamar ini. "Yang penting kita tidak boleh saling menyalahkan," ujarnya menegaskan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presidium Penyelamat Organisasi NU (PPONU) hasil Mubes Alim Ulama NU menyerukan Muktamar Luar Biasa (MLB) untuk mengevaluasi PBNU hasil Muktamar Lampung.
Baca SelengkapnyaMubes Alim Ulama NU menyerukan Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama sebagai sarana koreksi langkah PBNU hasil Muktamar Lampung.
Baca SelengkapnyaMusyawarah Luar Biasa (MLB) PBNU untuk melakukan pergantian pengurus sangat mungkin terjadi.
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan ini disepakati sebuah pernyataan sikap, terutama terkait hubungan PBNU dengan PKB.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Jazilul Fawaid heran dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang kini menjadi berpolitik.
Baca SelengkapnyaPKB menyebut PBNU lah yang ahistoris. PBNU dianggap telah meninggalkan PKB.
Baca SelengkapnyaPBNU sudah menyimpang terlihat dari upaya mengambil PKB, padahal ormas.
Baca SelengkapnyaPertemuan turut dihadiri Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan Sekjen Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
Baca SelengkapnyaCalon Wakil Presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar menilai pencopotan KH Marzuki Mustamar sebagai Ketua PWNU Jawa Timur merugikan PBNU.
Baca SelengkapnyaKetua PBNU Abdullah Latopada menegaskan wacana MLB NU diisukan hanya dari segelintir orang
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, hubungan PKB dan PBNU semakin panas. Pemicunya, Cak Imin menjadi pelopor pansus haji di DPR.
Baca SelengkapnyaGus Ipul heran dengan respons Cak Imin. Dia tak merasa ada kesalahan ketika mengaja PKB kembali ke pangkuan dan jalan yang sama dengan PBNU.
Baca Selengkapnya