Benny K Harman: Metode Pansel KPK seleksi Capim KPK tak jelas
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi III DPR, Benny K Harman menilai prosedur seleksi calon pimpinan KPK tidak jelas. Bahkan, hal itu dinilainya jauh dari harapan masyarakat.
"Memang ada kesan pimpinan KPK yang sekarang ada di meja Pansel ini sepertinya jauh dari apa yang diharapkan oleh publik. Itu mengapa, karena metode yang dipakai oleh Pansel itu tidak jelas ya," kata Benny di gedung DPR Senayan, Jakarta, Jumat (28/8).
Menurutnya, tahap wawancara yang dilakukan Pansel KPK hanya mengecek pengetahuan kandidat Capim KPK. Mereka luput menanyakan terobosan pemberantasan korupsi ke depan.
-
Kenapa pansel Capim KPK dibentuk di periode sebelumnya? 'Salah satu alasan, bahwa untuk menjaga independensi pimpinan KPK adalah dengan cara setiap periode pimpinan KPK diusulkan dan diproses oleh Presiden yang berbeda. Untuk apa? Supaya keterikatan relasinya itu tidak dua kali, tidak berlanjut,' ujarnya.
-
Apa sanksi untuk pegawai KPK yang terlibat pungli? Untuk 78 pegawai Komisi Antirasuah disanksi berat berupa pernyataan permintaan maaf secara terbuka. Lalu direkomendasikan untuk dikenakan sanksi disiplin ASN.
-
Siapa yang punya wewenang untuk melanjut atau menganulir Capim KPK? 'Pak Prabowo saat ini sebagai Presiden juga memiliki kewenangan untuk itu, untuk kemudian menganulir. Kan ini sudah estafetnya ke Presiden yang baru. Oleh karena itu, (Presiden Prabowo) memiliki kewenangan juga untuk melanjutkan atau tidak, itu kewenangannya Presiden,' kata Ghufron di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK di Jakarta.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
"Yang kita butuhkan adalah apa metode yang dipakai pansel selama ini untuk mengetahui sejauh mana calon pimpinan KPK memiliki integritas yang teruji. Itu yang tidak kita lihat, lebih banyak pertanyaan itu berkaitan dengan pengetahuan, visi dia," terang dia.
"Jauh lebih penting itu adalah instrumen yang dipakai oleh pansel untuk mendapatkan pimpinn KPK yang mempunyai integritas dan memiliki komitmen yang kuat untuk memberantas korupsi," pungkas dia.
Diketahui, Ketua Pansel Capim KPK Destry Damayanti mengatakan, pihaknya memiliki lima kriteria dalam menentukan calon pimpinan KPK.
"Ada lima kriteria, pertama intergritasnya bagaimana, kedua kompetensi bersangkutan, ketiga adalah leadership, keempat independensi dan kelima pengalaman kerja. Dari hal itu kita bisa kira-kira bagaimana nanti dia bisa beri kontribusi ke KPK," kata Destry di gedung Nusantara III DPR, Jakarta.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggota Komisi III dari Demokrat Benny K. Harman mempertanyakan kepemimpinan para pemimpin KPK.
Baca SelengkapnyaBenny menyampaikan bahwa posisi dewas sangat membingungkan publik
Baca SelengkapnyaPansel juga berencana menemui aparat penegak hukum dan lembaga tinggi negara
Baca SelengkapnyaNamun, menurut Benny, Dewas KPK tak sepenuhnya menjalankan tugas tersebut.
Baca SelengkapnyaBenny tak paham dengan tugas Dewas KPK, yang seharusnya mengawasi kinerja KPK.
Baca SelengkapnyaBenny mengibaratkan Pudjo sebagai hakim, untuk mengadili kasus pemerasan terhadap salah satu tersangka.
Baca SelengkapnyaKPK mendorong pelaksanaan wawancara Capim dan Dewas KPK dapat dilakukan dengan terbuka dan dapat disaksikan masyarakat melalui siaran langsung/streaming.
Baca SelengkapnyaPenetapan nama sembilan pansel capim KPK oleh Presiden Jokowi menandakan dimulainya mencari calon pimpinan lembaga antirasuah.
Baca SelengkapnyaBenny kemudian menantang Kejaksaan Agung untuk berani mengungkap kasus besar yang saat ini masih berjalan
Baca SelengkapnyaReinkarnasi dinasti itu berefek langsung atau tidak langsung terhadap penegakan hukum di Indonesia.
Baca SelengkapnyaCalon Dewas KPK Benny Mamoto menilai kekalahan KPK terjadi karena penyidik yang tidak profesional.
Baca SelengkapnyaDeputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan mengatakan, masukan pimpinan, dewas, hingga pegawai penting demi pimpinan KPK berintegritas.
Baca Selengkapnya