Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berkunjung ke Banyuwangi, Kemkominfo Targetkan 1 Juta Nelayan Go Online

Berkunjung ke Banyuwangi, Kemkominfo Targetkan 1 Juta Nelayan Go Online Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Kemaritiman Kemkominfo, Septriana Tangkary. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, mengajak nelayan di Kabupaten Banyuwangi untuk menggunakan aplikasi Nelayan Pintar. Lewat aplikasi ini, nelayan di Banyuwangi diharapkan bisa membaca kondisi cuaca sebelum melaut hingga memutus rantai pasar tengkulak.

"Aplikasi ini akan mempermudah nelayan, melihat arah mata angin, tinggi gelombang, cuaca, dan bila kehabisan bahan bakar, ada SOS bisa berkomunikasi dengan nelayan terdekat. Semua ada di satu gawai, yang digunakan bapak saat melaut," kata Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Kemaritiman Kemkominfo, Septriana Tangkary, di Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan, Banyuwangi, Kamis (28/3).

Pelatihan ini, melibatkan 120 nelayan di Kabupaten Banyuwangi. Tahun ini, Kemkominfo telah keliling ke sejumlah daerah dengan target nelayan bisa menggunakan aplikasi pintar mencapai 1 juta orang.

Orang lain juga bertanya?

"Program ini merupakan wujud nyata kehadiran pemerintah bagi masyarakat nelayan. Aplikasi Nelpin ini diharapkan dapat mengubah paradigma nelayan dari yang tadinya mencari ikan di laut beralih menjadi menangkap ikan di laut. Kami sudah keliling ke 8 daerah, targetnya 1 juta nelayan go online," paparnya.

Aplikasi Nelayan Pintar berbasis smartphone sudah disosialisasikan sejak tahun 2015. Tidak hanya nelayan, pihaknya juga mendorong petani dan pelaku usaha UMKM bisa memanfaatkan aplikasi dan market place.

"Ekonomis kerakyatan itu ada di petani, nelayan dan UMKM. Kita membangun Indonesia. Semua jadi satu, nelayan dan petani. Petani punya market place, begitu juga nelayan," terangnya.

Selain memudahkan nelayan untuk menangkap ikan dengan sistem Peta Daerah Penangkapan Ikan, aplikasi ini juga menyediakan market place, lengkap dengan daftar harga-harga ikan. Layanan tersebut diharapkan bisa memutus rantai permainan dagang tengkulak.

"Jadi bisa memotong mata rantai dari harga tengkulak yang sangat tinggi. Di sana tertera harga ikan, dari daerah satu ke daerah lain," ujarnya.

dan komunikasi perekonomian dan kemaritiman kemkominfo septriana tangkary

Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Kemaritiman Kemkominfo, Septriana Tangkary ©2019 Merdeka.com

Septriana juga mengklaim saat ini jaringan internet di laut sudah mulai merata, khususnya setelah adanya infrastruktur Tol Langit, yakni pembangunan serat fiber optik Palaparing.

"Membangun Palaparing, tol langit, dan sudah 100 persen di wilayah barat dan tengah, untuk Indonesia Timur 93,4 persen. Daerah laut, jaringan internet sudah ada di tengah laut," klaimnya.

Dia melanjutkan, Produk Domestik Bruto (PDB) dari sektor pertanian dan perikanan menyumbang kontribusi yang cukup besar, untuk di sektor perikanan pada tahun 2014 telah berkontribusi sebesar 2,35 persen dari total PDB Indonesia, Kontribusi ini terbagi menjadi dua jenis perikanan, yaitu perikanan tangkap (1.08) dan perikanan budidaya (1.27).

Sementara itu, Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) Banyuwangi, Ikhwan Arief mengatakan, saat ini sudah banyak nelayan yang memanfaatkan kemajuan teknologi di gadgetnya, terutama untuk informasi persiapan melaut.

"Nelayan sudah memanfaatkan gadgetnya untuk mengetahui kondisi arus, cuaca, surut pasangnya air, ini sangat penting terutama buat nelayan yang punya perahu. Sangat penting tidak hanya pas di tengah laut. Ini penting saat mau berangkat melaut," paparnya.

Sementara untuk jaringan internet di laut, dia mengaku untuk kawasan di Banyuwangi masih terhubung karena dekat dengan jalur pulau Jawa dan Bali.

"Sekarang yang dikeluhkan nelayan bukan modal, tapi cuaca yang tidak menentu," ujarnya.

Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Banyuwangi, Harry Cahyo Purnomo menjelaskan, di Banyuwangi terdapat 25.500 nelayan. Dari segi pendapatan, katanya sudah mulai meningkat hingga 4 kali lipat. Hal ini terjadi karena sudah banyak nelayan yang berbudidaya ikan air tawar dan meningkatkan nilai jual ikan dengan berjualan di olahan siap saji dan pariwisata.

"Dulu siklus nelayan 7 bulan nangkap, 5 bulan enggak. Empat kali lipat dari pendapatan, ikan dijual siap saji. Ada yang konservasi. Nelayan pikirannya sudah duit, kalau dulu ikan," katanya. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Buat SPBU Khusus untuk Nelayan, Begini Potretnya
Pemerintah Buat SPBU Khusus untuk Nelayan, Begini Potretnya

Solusi Nelayan juga sudah diintegrasikan dengan Program Subsidi Tepat, lebih dari seribu transaksi di SPBUN program Solusi Nelayan sudah tercatat.

Baca Selengkapnya
Ganjar Sokong Kapal Bertenaga Listrik dan Tambah Penerima Asuransi untuk Nelayan
Ganjar Sokong Kapal Bertenaga Listrik dan Tambah Penerima Asuransi untuk Nelayan

Ganjar mengatakan, saat ini Pemprov Jateng serius menggerakan penguatan nelayan kecil dengan berbagai fasilitas dan program.

Baca Selengkapnya
Launching Digitalisasi Kelurahan, Banyuwangi Perkuat Data hingga Layanan Publik
Launching Digitalisasi Kelurahan, Banyuwangi Perkuat Data hingga Layanan Publik

Pemkab Banyuwangi berinovasi untuk memperkuat penguatan pemerintahan berbasis digital.

Baca Selengkapnya
Istri Nelayan di Banyuwangi Diberdayakan saat Musim Paceklik
Istri Nelayan di Banyuwangi Diberdayakan saat Musim Paceklik

Kondisi ekonomi keluarga nelayan amat ditentukan oleh hasil tangkapan ikan

Baca Selengkapnya
Menteri Trenggono Akui Nelayan Indonesia Masih Miskin, Begini Solusinya
Menteri Trenggono Akui Nelayan Indonesia Masih Miskin, Begini Solusinya

Nilai tukar nelayan belum mencapai angka yang signifikan sehingga mereka masih belum sejahtera.

Baca Selengkapnya
Berkat Starlink, Kementerian KKP Berhasil Tangkap Kapal Pencuri Ikan Berbendera Rusia
Berkat Starlink, Kementerian KKP Berhasil Tangkap Kapal Pencuri Ikan Berbendera Rusia

Penggunaan Starlink saat ini masih diperuntukkan bagi kapal pengawas untuk melakukan komunikasi dan video.

Baca Selengkapnya
20 Nano Satelit Meluncur ke Angkasa di 2024, Terkoneksi Langsung ke Kapal Ikan RI
20 Nano Satelit Meluncur ke Angkasa di 2024, Terkoneksi Langsung ke Kapal Ikan RI

Nano Satelit ini bertujuan untuk memetakan kondisi dan aktivitas di laut.

Baca Selengkapnya
Kebagian Dana Karbon, Dinas Perikanan Kutai Timur Bagikan Mesin Kapal
Kebagian Dana Karbon, Dinas Perikanan Kutai Timur Bagikan Mesin Kapal

Dinas Perikanan Kabupaten Kutai Timur memberikan bantuan berupa mesin ketinting kepada kelompok nelayan di Kecamatan Teluk Pandan.

Baca Selengkapnya
Nelayan Seluruh Indonesia Bakal Ber-KTA, Ketum HNSI Herman Herry: Agar BBM Bersubsidi Tepat Sasaran
Nelayan Seluruh Indonesia Bakal Ber-KTA, Ketum HNSI Herman Herry: Agar BBM Bersubsidi Tepat Sasaran

Adapun tujuan digitalisasi data keanggotaan agar pemerintah memiliki basis data keanggotaan terkait jumlah nelayan yang ada di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya
FOTO: BMKG Imbau Masyarakat Pesisir dan Nelayan Waspadai Gelombang Tinggi
FOTO: BMKG Imbau Masyarakat Pesisir dan Nelayan Waspadai Gelombang Tinggi

Nelayan Muara Angke saat ini menghadapi tantangan besar dengan adanya perubahan iklim.

Baca Selengkapnya
Dibantu KKP, Banyuwangi Segera Miliki Kampung Nelayan Modern
Dibantu KKP, Banyuwangi Segera Miliki Kampung Nelayan Modern

KKP akan membangun Kampung Nelayan Modern (Kalamo), di Pantai Ancol Plengsengan.

Baca Selengkapnya
Blusukan ke Brebres, Ganjar Minta Warga Bijak Pakai Media Sosial
Blusukan ke Brebres, Ganjar Minta Warga Bijak Pakai Media Sosial

"Yang suka bermedsos tolong kalimatnya yang baik ya," pesan Ganjar

Baca Selengkapnya