Bi Imah, Belanja Online yang Jadi Pilihan Warga Kediri Saat Corona
Merdeka.com - Ana (40 tahun), warga Kelurahan Burengan, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, menerima pesanan belanja melalui Bi Imah (Belanja Online dari Rumah) di pintu gerbang rumahnya. Dia mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar pesanan plus ongkos kirim (ongkir).
"Wah cepat sekali, katanya diantar setelah jam 12.00 WIB, sekarang belum ada jam dua belas sudah sampai," kata Ana.
Ia mengaku baru pertama memesan setelah mendapatkan info dari WhatsApp Group emak-emak di tempat tinggalnya. Kemudian ia mencoba dan hasilnya menurutnya memuaskan. Bahkan beberapa harga belanjaan menurutnya lebih rendah dibanding beli sendiri.
-
Dimana dia berjualan? Saat ini ia rutin mangkal di Jalan Bulak Rantai, Kampung Tengah, Kecamatan Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
-
Dimana Anas memulai berjualan? Sejak remaja, Anas sudah mulai bekerja serabutan untuk membantu keuangan keluarganya. Bahkan, dulu ia sempat bekerja menjadi pedagang kasongan di terminal Pasar Banto, Bukittinggi.
-
Bagaimana perempuan pemilik warung itu mendapatkan uang? Perempuan yang tidak diketahui namanya itu kerap berdoa agar diberi kekuatan untuk selalu mencari nafkah demi keluarga. Terutama anaknya yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Yogyakarta.'Anak saya juga kuliah di situ, di Jogja. Sekarang semester akhir, makanya saya ada di sini itu karena ya butuh biaya,' ucap perempuan tersebut.
-
Kenapa Bunga Zainal belanja ke pasar? 'Dan Marimar langsung belanja ke pasar nih, pasar tradisional dan disini ngecek beberapa bahan-bahan untuk Seminggu ke depan,' ucap Bunga Zainal dilansir dari video tersebut.
-
Apa yang dibeli wanita tersebut di minimarket? Sebuah video yang memperlihatkan seorang wanita mengamuk di Minimarket, viral di media sosial. Wanita ini mengamuk lantaran susu yang dibelinya tidak dingin.
-
Siapa yang berbelanja di pasar? Pada Sabtu (3/8), Ussy Sulistiawaty memposting foto-fotonya saat berbelanja ke pasar di akun Instagramnya.
Sementara itu, beberapa kilometer dari rumah Ana, tepatnya di bilik kecil kantor Pasar Setono Betek, Kota Kediri, Yunanda Tri Cahyo, PIC Bi Imah sibuk menyiapkan pesanan. Beberapa kali ia mengecek pesan WA di handphone kemudian mencocokan dengan bungkusan yang sudah dilabeli.
"Ini tahu, disendirikan biar tidak hancur. Lainnya bisa dijadikan satu," katanya kepada kurir yang siap mengantar ke pelanggan yang sudah memesan. Selain mengkoordinir pesanan, Yunanda juga memastikan bahwa pelanggan mendapatkan barang berkualitas bagus. Semua barang yang dijual di pasar dilayani, mulai dari sayur mayur, daging, beras, dan bumbu.
Demikian keseharian Bi Imah yang mulai online Senin (6/4). Bi Imah merupakan inisiatif Pemkot Kediri untuk melayani kebutuhan warga yang ingin belanja kebutuhan sehari-hari tanpa harus keluar rumah. Bi Imah menerima pelanggan yang ingin belanja di pasar tradisional melalui PD Pasar Joyoboyo dan pusat perbelanjaan (Golden Swalayan, Hypermart, Transmart Carrefour). Masing-masing pusat perbelanjaan memiliki nomor masing-masing.
Bi Imah merupakan solusi bagi warga Kediri yang ingin berbelanja serta menghindari penyebaran virus corona. Untuk sementara, khusus untuk PD Pasar Joyoboyo, operator pusatnya berada di kantor PD Pasar Joyoboyo. Ketika ada pesanan maka dilihat alamat pemesan kemudian daftar pemesanan ditransfer ke masing-masing pasar terdekat. Untuk wilayah Kota diarahkan ke Pasar Setono Betek, wilayah barat di Pasar Bandar, dan wilayah timur di Pasar Pahing.
"Sistemnya, kurir yang akan membelikan barang pesanan itu ke pedagang yang ada di pasar. Kami memilihkan barang-barang yang bagus. Harganya sesuai dengan harga dari pedagang," kata Muhamad Ihwan Yusuf, Dirut PD Pasar Joyoboyo.
Sejauh ini, tidak ada daftar pedagang khusus yang masuk Bi Imah. Semua bisa mendapatkan giliran belanja. Kurir juga akan memilihkan barang yang bagus dan memastikan pelanggan mendapatkan barang yang segar.
Rata-rata pemesan kurang dari 15 orang per hari. Mungkin karena baru tahap awal dan belum banyak yang tahu. Dari beberapa pelanggan, ada rang repeat order.
"Ke depannya kami punya ide untuk menge-line-kan Bi Imah ini dengan wilayah yang melakukan karantina mandiri," terang Ihwan.
Beberapa wilayah di Kota Kediri melakukan karantina mandiri adalah Tinalan, Balowerti dan Pojok. Pemkot sudah memberikan bantuan sembako kepada tiap KK, hanya saja jika masih membutuhkan belanja di pasar, PD Pasar Joyoboyo siap membantu.
"Kalau soal personel, insya Allah kami siap. Sekarang ada empat kurir karena pesanan belum banyak. Kalau sudah banyak, kami bisa menambah," kata Ihwan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga akhirnya, usaha petainya semakin berkembang dan dia memiliki reseller di Jakarta.
Baca SelengkapnyaBerwisata ke Bali tidak dapat dilakukan setiap hari sehingga momentum ini ingin dimanfaatkan dengan baik.
Baca SelengkapnyaPerkembangan teknologi menghadirkan banyak aplikasi yang memudahkan masyarakat untuk berbelanja dari jarak jauh.
Baca SelengkapnyaSebelum terjun ke dunia kreator affiliate, Indah membantu orang tuanya yang memiliki warung makan dan mengurus keluarga.
Baca SelengkapnyaKasihan beliau ini sering ditipu pembeli. Kadang dapat uang palsu dan kadang minta kembalian lebih.
Baca SelengkapnyaMelalui Agen BRILink, nasabah BRI maupun masyarakat umum bisa mendapatkan pelayanan yang sama seperti halnya di unit kerja Bank BRI.
Baca SelengkapnyaBegini nasib suami polisi waktu sang istri pesan paket COD di alamat kantor. Simak ulasan berikut ini.
Baca Selengkapnya