Bima Arya Jenguk Petugas KPPS Bogor Dirawat di Rumah Sakit
Merdeka.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menjenguk sejumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang dirawat di beberapa rumah sakit paska pelaksanaan Pemilu 2019 di Kota Bogor, Selasa (23/4).
Bima ingin memastikan kondisi para petugas KPPS yang dirawat dalam keadaan baik.
Meski begitu, dari beberapa rumah sakit yang dikunjunginya, Bima mendapati seorang petugas KPPS masih belum sadarkan diri akibat pendarahan di otak.
-
Kenapa petugas pemilu di Klaten meninggal? Camat Gantiwarno Retno Setyaningsih mengatakan, beberapa hari sebelumnya ia sempat mengeluh sakit. Walau begitu pada hari pemungutan suara, Dewi berada dalam kondisi fit. 'Tapi kan KPPS banyak kerjaannya. Mungkin capek. Beliau punya Riwayat penyakit gula,' kata Retno dikutip dari ANTARA pada Kamis (15/2).
-
Siapa petugas pemilu yang meninggal di Klaten? Di Klaten, Jawa Tengah, seorang petugas KPPS meninggal dunia setelah sempat bertugas di TPS 04 Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno. Ia bernama Dewi Indriyani (43), sebelumnya diketahui bahwa ia memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
-
Apa yang terjadi pada ketua KPPS? Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Palembang inisial OS (30) dilarikan ke rumah sakit akibat dibacok petugas Linmas, RV (40).
-
Dimana petugas pemilu di Jateng meninggal? Di Klaten, Jawa Tengah, seorang petugas KPPS meninggal dunia setelah sempat bertugas di TPS 04 Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno.
-
Siapa anggota KPPS? Jumlah anggota KPPS terdiri dari empat orang, yang terdiri dari satu orang ketua dan tiga anggota.
-
Apa tugas utama KPPS Pemilu? Tugas utama KPPS meliputi persiapan ruang pemungutan suara hingga pelaporan hasil pemungutan suara.
Bima menduga, kondisi itu akibat akumulasi kelelahan yang dialaminya saat bertugas mengawal proses pesta demokrasi di kota hujan.
"Hari ini saya dapat laporan dua warga bogor (petugas KPPS) meninggal dunia akibat kelelahan dan beberapa petugas lainnya dirawat. Saya coba menjenguk semuanya," ucap Bima, di RS PMI.
"Saya lihat penyebabnya hampir sama ya, kelelahan. Bahkan tadi Pak Hidayat (salah satu petugas KPPS) itu akumulasi kelelahan, dia terkena stroke pendarahan di otak," sambung Bima.
Bima mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor pun memberikan atensi khusus atas kejadian yang menimpa sejumlah petugas KPPS, baik yang meninggal maupun dirawat.
Ia menginstruksikan kepada Dinas Kesehatan untuk memastikan ketersediaan ambulans di masing-masing PPK.
Orang nomor satu di Kota Bogor ini juga memerintahkan kepada petugas puskesmas untuk memeriksa kondisi kesehatan para petugas KPPS.
"Pemkot Bogor memberikan atensi,semuanya kita pastikan mereka yang dirawat memiliki BPJS . Kita komunikasi dengan keluarganya apa yang bisa kita bantu. Kita tidak mau ada korban lagi," sebut Bima.
Sementara itu, rilis data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor menyebut, jumlah petugas KPPS yang meninggal dunia sebanyak dua orang.
Sedangkan yang dirawat berjumlah enam orang. Mereka dirawat di sejumlah rumah sakit, yaitu RS PMI, RS Salak, RS Islam, RS Milenia, RS Ummi, dan RSUD Ciawi.
"KPU Kota Bogor sudah datang ke rumah duka dan menjenguk ke rumah sakit. Kami juga sudah memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan kami," tutur Ketua KPU Kota Bogor Samsudin.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas KPPS yang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa itu berjenis kelamin laki-laki dan usianya masih muda.
Baca Selengkapnya137 Anggota KPPS di Surabaya Jatuh Sakit, 2 Meninggal Dunia
Baca SelengkapnyaLima petugas KPPS di Kabupaten Tangerang, Banten, meninggal dunia seusai mengawal pelaksanaan Pemilu 2024. Mereka diduga kelelahan.
Baca SelengkapnyaDua orang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah meninggal dunia.
Baca Selengkapnya22 Pesilat PSHT diduga menjadi pelaku pengeroyokan untuk dimintai keterangan di Mapolres Jember.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota KPPS di Tangerang Selatan, Pedrik (37) meninggal dunia setelah sempat dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaDalam proses administrasi nantinya lebih dulu akan diverifikasi ahli waris sebagai penerima santunan.
Baca SelengkapnyaKepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi merinci data petugas pemilu yang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKepada petugas yang sakit ini pihak KPU juga memberikan fasilitas pengobatan. Fasilitas ini berupa biaya pengobatan dan santunan.
Baca SelengkapnyaKPPS yang terdaftar kepesertaannya sehari sebelum pencoblosan Pemilu 2024 juga mendapatkan santunan
Baca SelengkapnyaSeorang lagi anggota Kelompok Petugas Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia, Sabtu (17/2).
Baca SelengkapnyaAhli waris anggota KPPS baru akan menerima uang santunan setelah 40 hari kerja setelah pengajuan dilakukan.
Baca Selengkapnya