Biskuit Ulat Karya Mahasiswa Universitas Brawijaya Bisa untuk Obati Anak Stunting
Merdeka.com - Inovasi pengembangan dan pembuatan biskuit berbahan ulat hongkong oleh sejumlah mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (UB) yang diberi nama Biskot ini bisa digunakan untuk pengobatan terhadap anak-anak yang mengalami kekerdilan (stunting).
Anggota tim yang mengembangkan biskuit dari ulat hong kong Fakultas Peternakan (Fapet) UB, Sularso di Malang, Rabu, menjelaskan berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2014 mencatat 24,5 persen balita di dunia mengalami kekerdilan.
"Indonesia merupakan negara dengan prevalensi kekerdilan terbesar kelima, yakni 36 persen (dari 7.547 jumlah anak stunting) pada tahun 2019," katanya seperti dikutip Antara.
-
Apa yang diciptakan Mahasiswa UGM untuk membantu penurunan angka stunting? Alat yang bekerja untuk mendeteksi stunting itu dirancang terintegrasi dengan sistem informasi dan aplikasi smartphone.
-
Bagaimana cara mahasiswa KKN UGM menurunkan stunting? “Kita melakukan program social mapping penyebab masalah yang terjadi dengan mengukur tinggi badan per umur balita, kerja sama interdisipliner untuk pencegahan seperti dari farmasi mengenai saran obat untuk ibu-ibu, sosialisasi gemar makan ikan, kacang kedelai, dan pisang,“ kata Nicolas.
-
Bagaimana cara menurunkan stunting di Kecamatan Buahbatu? Cara mengatasinya cukup sederhana hanya dengan sedekah 1 butir telur.
-
Kenapa mahasiswa tersebut membuat briket? Agar termanfaatkan dengan baik, ketiga mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor itu lantas mengolahnya menjadi briket. Ini sekaligus memanfaatkan peluang karena bahan bakar ramah lingkungan seperti briket tengah memiliki nilai jual ekonomi tinggi di pasaran.
-
Dimana KKN UGM menurunkan stunting? Mengutip Liputan6.com pada Jumat (11/8), dua desa di Kecamatan Mlonggo, Jepara, Desa Jambu dan Desa Sekuro, diketahui jumlah angka stunting-nya mencapai 144 anak.
-
Bagaimana BPIP membantu anak-anak mengatasi stunting? Pemberian Bantuan Atasi Stunting “Perlu kita cermati bersama, bahwa dampak buruk yang disebabkan oleh stunting dapat memengaruhi kualitas sumber daya manusia sebuah negara. Stunting bukan hanya berdampak kepada kondisi fisik anak, melainkan juga kesehatan hingga kemampuan berpikirnya,“ terangnya.
Ia menuturkan berlatar belakang kondisi tersebut, pihaknya bersama tim berupaya mencari inovasi untuk mengembangkan produk-produk inovatif dari peternakan yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan bidang kesehatan, termasuk kekerdilan.
Kandungan protein pada larva ulat hong kong, katanya, cukup tinggi, yaitu 47,44 persen dengan kadar lemak 21,84 persen, serta asam amino berupa taurin sebesar 17,53 persen yang sangat dibutuhkan pada masa tumbuh kembang anak.
Taurin merupakan asam amino terbanyak kedua dalam ASI yang berfungsi sebagai neurotransmitter dan berperan penting dalam proses pematangan sel otak.
"Ulat hong kong atau mealworm biasanya dibudidayakan hanya untuk dijadikan pakan unggas, karena memiliki kandungan nutrisi yang tinggi. Namun, sebenarnya ulat ini termasuk dalam ordo coleoptera yang merupakan ordo keempat, artinya paling banyak dikonsumsi manusia," kata Sularso
Dalam proses pengolahannya ulat hong kong dicuci bersih dan dikeringkan, kemudian dikeringkan (oven). Selanjutnya dihaluskan menggunakan blender dan disaring airnya, kemudian dicampur ke dalam adonan dari terigu, gula, dan telur.
Penelitian yang dilakukan oleh Retno Nur Fadillah, Sularso, Yasri Rahmawati, Hendarto, dan Zuhdan Alaik di bawah bimbingan Dr. Dedes Amertaningtyas, S.Pt.,MP, ini berhasil memboyong medali perak dalam ajang internasional bertajuk Asean Innovative Science Environmental and Entrepreneur Fair (AISEEF) 2021.
AISEEF merupakan kompetisi internasional tahunan antar universitas se- Asia dalam bidang science, lingkungan dan entrepreneurship.
Ada empat kategori yang dilombakan, yaitu entrepreneur (business plan, management, marketing), social science, environmental science (interaksi komponen fisik, kimia, dan biologi lingkungan serta hubungan dan efek komponen tersebut dengan organisme pada lingkungan), serta innovation science (inovasi dalam bidang Fisika Terapan, Kimia dan Biologi dapat berupa produk aplikasi, alat peraga dan temuan kreatif).
AISEEF diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) pada 18 sampai 22 Februari 2021.
Kegiatan tersebut terlaksana atas kerja sama dengan Food Technology Department-Institut Pertanian Bogor (IPB), Nutrition Department-Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Indonesia International Institute for Life Sciences (i3L), Yayasan Prestasi Pendidik Indonesia, Himpunan Pegiat Adiwiyata Indonesia Malang Raya, dan AISEEF Organizing Committee.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bersamaan dengan itu, Pusat Pelayanan Pemberdayaan Perempuan (Puspel PP) Kelurahan meluncurkan program BUAS (Bantuan Untuk Anak Stunting).
Baca SelengkapnyaDengan kekompakan warga, masalah stunting di Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung ini bisa diatasi
Baca SelengkapnyaPengolahan tanaman kaya gizi menjadi makanan nikmat ini tentu menggugah selera makan anak-anak hingga orang dewasa
Baca SelengkapnyaKeberhasilan mereka mendapat apresiasi dari berbagai pihak.
Baca SelengkapnyaDemi melahirkan generasi yang lebih baik dan mencapai Indonesia Emas 2045, masalah stunting ini perlu mendapatkan perhatian khusus.
Baca SelengkapnyaPermasalahan stunting, katanya, masih menjadi salah satu isu strategis ke depan meski ragam upaya terus dilakukan sejak jauh hari.
Baca SelengkapnyaBila tumbuh kembangnya terlihat tidak proposional, maka bisa dipastikan anak tersebut kurang gizi (Stunting).
Baca SelengkapnyaDia menuturkan bahwa pihaknya telah menjalankan berbagai program penanganan stunting, pemberian beasiswa, bantuan sosial dan lainnya
Baca SelengkapnyaGenbest Talk yang diadakan di Kabupaten Toba merupakan bagian dari kampanye Genbest.
Baca SelengkapnyaMahasiswa UMM bikin kreasi permen pencegah diabetes.
Baca SelengkapnyaPT JIEP menyediakan makanan sehat dan bergizi dari mulai sarapan, makan siang, hingga makan sore setiap harinya selama 3 bulan.
Baca SelengkapnyaRemaja memiliki peranan penting dalam menurunkan angka stunting.
Baca Selengkapnya