Blak-blakan Jaksa Agung Ungkap Kantongi Ribuan Nama Jaksa 'Iseng' Main Judi Online
Kini, deretan nama 'jaksa nakal' iseng main judi online itu telah ia kantongi dan sudah diserahkan ke bidang pengawasan.
Jaksa Agung, Sanitiar (ST) Burhanuddin menyebut, ada pegawainya yang bermain judi online (judol). Hal itu dilakukan anak buahnya hanya karena iseng bermain permainan haram tersebut.
"Kemudian jujur saja ada pegawai yang ikut dan hanya iseng-iseng saja di bawah lima ribuan begitu," kata Burhanuddin dalam Rapat bersama Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (13/11).
Kini, deretan nama 'jaksa nakal' iseng main judi online itu telah ia kantongi dan sudah diserahkan ke bidang pengawasan.
"Kami sudah menyerahkan nama-nama itu ke bidang pengawasan untuk tindaklanjuti," pungkasnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mempertanyakan kepada Jaksa Agung, Sanitiar (ST) Burhanuddin soal apakah ada pegawainya yang terlibat judi online (judol) atau tidak.
Hal ini disampaikan dalam rapat bersama antara Komisi III DPR RI dengan Jaksa Agung dan jajaran di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (13/11).
Awalnya, Politikus Partai Golongan Karya (Golkar) ini lebih dulu mengungkap soal temuan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yakni dugaan soal ada 97.000 TNI-Polri terlibat judol.
"PPATK kemarin mengungkap ada 97.000 anggota TNI Polri, 461 pejabat negara termasuk DPR, 1,5 juta pegawai swasta terlibat judi online," kata Bamsoet dalam rapat.
"Pertanyaan saya bukan soal judinya, pertanyaan saya adalah, apakah bagaimana keterlibatan kejaksaan terutama dalam kasus suap? Karena judi ini ternyata ada unsur suapnya yang melindungi agar kegiatan itu terlindungi terutama di Kementerian Komdigi," sambungnya.
Kemudian, saat itulah Mantan Ketua MPR RI ini bertanya kepada Burhanuddin soal apakah ada pegawainya yang terlibat judol tersebut atau tidak.
"Apakah hanya pada level bawah atau sudah menyerempat ke tengah? Atau ada potensi menyambar ke atas? Lalu, karena ini melibatkan pejabat negara penegak hukum, apakah di kejaksaan ada pejabat atau pegawai yang terlibat judi online?," ujarnya.