Blak-blakan Ketua RT Ada Klinik Kecantikan Tewaskan Perempuan Muda Saat Sedot Lemak di Depok
Sebelum menjadi klinik, bangunan tersebut adalah rumah hunian biasa.
Ketua RT 01 RW 05 Beji Timur, Imam Sutrisno mengungkapkan perihal klinik kecantikan yang diduga menewaskan seorang wanita muda saat sedot lemak. Klinik tersebut terletak di Jalan Ridwan Rais, Beji, Depok.
Imam menceritakan, klinik tersebut adalah sebuah calon kecantikan yang baru saja pindah beberapa bulan lalu. Mulanya, salon tersebut berada tidak jauh dari lokasi saat ini.
"Waktu awal itu di luar area kita artinya di luar RT 1 RW 05. Sekarang baru masuk ke RT kami, wilayah kami. Dan aktivitasnya memang awalnya sebagai sebuah calon kecantikan, terus menambah ekspansi dalam bentuk sebuah klinik kecantikan," kata Imam, Sabtu (27/7).
Imam mengaku tidak tahu menahu perihal izin praktik klinik tersebut.
WSJ Clinic mulai beroperasi di lokasi baru pada awal tahun 2024.
"Saya tidak tahu persis soal perizinan dan seberapa dalam kaitan penanganan sebagai sebuah klinik Saya juga tidak tahu persis. Pindahnya dari kapan saya tidak tahu persis juga, mungkin di awal-awal tahun 2024 ini. Kalau nggak bulan Februari atau Maret," ungkapnya.
Imam menuturkan, mengenai operasional klinik tidak melalui pihak pengurus lingkungan. Dia menyebut, pengurus lingkungan sering kali dilewati mengenai permohonan izin.
"Operasional sebagai sebagai sebuah usaha itu nggak pernah lewat kita, karena regulasinya. Ini juga jadi suatu pertanyaan, nggak pernah melibatkan RT RW terus sampai kelurahan. Perizinan usaha itu seringkali langsung loncat ke lebih tinggi, tapi kalau ada apa-apa yang ditanya itu kita ini masalah," ujarnya.
Dia hanya mendapat informasi mengenai operasional klinik ketika awal pembangunan. Saat itu izinnya adalah untuk tempat tinggal.
"Kalau kulo nuwun itu waktu pengajuan pembangunannya, kayak gitu minta izin pembangunannya tapi operasional sebagai sebuah usaha itu nggak tahu kita. (izinnya) rumah tinggal kalau nggak salah, tapi saya tidak tahu persis itu sebagai rumah tinggal atau usaha salon waku itu saya enggak ingat lagi," akunya. Pemilik langsung (yang minta izin), ibu siapa saya lupa," bebernya.
Imam menuturkan, klinik tersebut memang sudah tiga hari lalu tutup . Namun dia mengira hanya libur sementara saja. Dia mengaku tidak tahu kalau ada pasien yang tewas saat tindakan sedot lemak beberapa hari lalu di klinik tersebut.
"Yang saya tahu 2-3 hari ini kok tidak ada operasional. Itu saya anggap sebagai libur atau apa itu aja saya tidak tahu persis ada kasus apa. Saya tidak tahu seminggu itu full operasi setiap hari atau ada waktu liburnya hari apa itu, saya kurang tahu Saya tidak memperhatikan. Saya tahu dari Anda malah tidak tahu," akunya.
Klinik tersebut memang sering didatani pelanggan. Namun dia tidak tahu siapa saja yang datang.
Setiap hari memang banyak kendaraan lewat di jalan raya tersebut.
"Kalau di wilayah kita karena Jalan Ridwan Rais itu jalan cukup besar jadi kendaraan yang modar mandir itu sesuatu yang wajar aja. Kalau ke klinik nggak pernah perhatian sejauh itu," katanya.
Imam menuturkan, salon kecantikan tersebut mulanya lebih kecil dari yang sekarang. Ketika ditanya siapa pemilik klinik tersebut, Imam mengaku tidak tahu.
"Sepertinya lebih kecil, jaraknya kira-kira 200 meter. Kaitan dengan proses pemilikan kaitan dengan salon saya juga tidak tahu izin atas nama siapa segala macam jadi saya tidak bisa menjelaskan itu. Artinya bangunan ini milik pemilik salon atau nggak saya kurang tahu persis," ungkapnya.
Sebelum menjadi klinik, bangunan tersebut adalah rumah hunian biasa.
Kemudian direnovasi hingga menjadi bangunan mewah seperti saat ini.
"Memang sebelumnya rumah biasa hunian sepertinya dibeli direnovasi jadi salon. Kebetulan waktu peresmian juga saya diundang waktu itu sebagai sebuah salon," pungkasnya.