BMKG: Tak ada sinyal gempa saat terjadi gelombang di kolam renang Juanda
Merdeka.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur di Juanda, Sidoarjo menyatakan belum mendeteksi adanya sinyal gempa di wilayah Surabaya, Sidoarjo dan sekitarnya.
Pernyataan tertulis dari GMKG ini, menyusul adanya informasi video viral terkait fenomena gelombang di Kolam Renang Renang Tirta Krida Puslatdiksarmil (Pusat Latihan Pendidikan Dasar Militer) AL Lanudal Juanda, Sidoarjo.
Koordinator BMKG Jawa Timur, Muhammad Nurhuda menegaskan, saat kejadian di Kolam Renang Tirta Krida pada Jumat (28/9) petang lalu, sensor di Stasiun Geofisika Tretes tidak mencatat adanya sinyal gempa yang berkaitan dengan pergerakan air di kolam renang tersebut.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Dimana gempa Jogja terjadi? Di sepanjang jalan, banyak bangunan luluh lantak. Bahkan bangunan bertingkat pun banyak yang hancur.
-
Dimana gempa Bali terjadi? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar.
-
Dimana gempa Bandung terjadi? Gempa bumi berkekuatan 4,9 magnitudo melanda wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat dan sekitarnya pada Rabu (18/09).
-
Mengapa alat deteksi gempa dari Jogja masih dalam pengembangan? Meski demikian, Sunarno mengakui bahwa tim UGM tidak memiliki hak untuk mengumumkan hasil publikasi itu kepada public karena berdasarkan United State of Geological Survey (USGS), sistem peringatan gempa yang ideal terdiri dari tanggal dan waktu, magnitudo, dan lokasi. Pada saat itu, sistem peringatan dini gempa UGM masih dalam pengembangan untuk mencapai sistem peringatan gempa bumi yang ideal.
"Kejadian ombak di kolam renang tersebut bukan berasal dari kegempaan yang tercatat di wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan sekitarnya," jelas Nurhuda.
BMKG juga mengimbau masyarakat agar tidak terpengaruh dengan informasi atau berita yang dapat meresahkan, dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Diberitakan sebelumnya, warga Sidoarjo dihebohkan dengan video viral berdurasi 2,17 menit di media sosial, yang merekam peristiwa di Kolam Renang Renang Tirta Krida Puslatdiksarmil AL Lanudal Juanda.
Dalam rekaman video yang diambil penjaga kolam bernama Iksan, itu tampak air kolam bergerak seperti ombak laut. Bahkan hempasan airnya cukup kuat.
Menurut Komandan Pangkalan Udara TNI AL Juanda, Kolonel Laut (P) Bayu Alisyabana, fenomena tersebut bukan rekayasa. "Kejadian itu tidak ada rekayasa dari alat apapun. Karena kami tidak mempunyai alat pembuat gelombang," kata Bayu saat meninjau lokasi kolam renang, Selasa (2/10).
Sementara menurut si penjaga kolam, Iksan, kejadian yang direkamnya pada Jumat (28/9) petang sekitar pukul 17.00 WIB itu, terjadi begitu tiba-tiba. Dia pun menafsirkan akan ada bencana di Tanah Air. Sebab, dari pengalaman sebelumnya, seperti saat terjadi Tsunami Aceh dan Nias beberapa tahun lalu, air di Kolam Renang Tirta Krida juga bergelombang, sama persis dengan yang terjadi pada 28 Agustus lalu.
Prediksi Iksan tak meleset: pasca-kejadian di kolam renang yang ditunggunya, gempa terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. "Tidak tahu ini ketepatan atau hal lainnya. Saya tidak tahu, saya serahkan kepada Allah SWT," tandasnya pasrah dengan kejadian tersebut.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aceh diguncang gempa 5,8 magnitudo pada Minggu siang.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 7,2 terjadi di Laut Banda, wilayah Tanimbar
Baca SelengkapnyaGempa tersebut sempat menimbulkan guncangan yang dirasakan beberapa saat di daerah Teor, Wakate dan Pulau Gorom, Kabupaten Seram.
Baca SelengkapnyaBerita tsunami terjadi di Kota Batam dan Tanjungpinang pada Selasa (17/9) hanya isu dan membohongi masyarakat
Baca SelengkapnyaGempa tersebut terletak di laut berjarak 65 kilometer Selatan Kota Pacitan, Jawa Timur pada kedalaman 50 kilometer.
Baca SelengkapnyaAnalisa BMKG mendapati gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal yang timbul akibat aktivitas sesar lokal wilayah setempat.
Baca SelengkapnyaKepala BMKG Stasiun SSK II Provinsi Riau Irwansyah Nasution menyebutkan gempa terjadi di Kuansing terjadi sekitar pukul 17.16 Wib.
Baca SelengkapnyaDaryono menyebut, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Baca SelengkapnyaPusat gempa tersebut terletak di laut pada kedalaman 15 kilometer, atau berjarak 156 kilometer dari arah barat daya Jembrana, Bali.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau masyarakat agar tidak panik dan mempercayai kabar atau berita hoaks
Baca Selengkapnya