Bocah 11 Tahun di Bekasi Beratnya 115 Kg, Hobi Makan Mi dan Jajan Es
Merdeka.com - Seorang bocah di Kampung Blendung, Desa Kedungpengawas, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi berat badannya sudah melebihi batas normal. Karena di usianya yang baru menginjak 11 tahun, bobotnya sudah mencapai 115 kilogram.
Bocah berinisial RAP ini saat dilahirkan berat badannya sudah tergolong besar, yakni 4,2 kilogram. Berat badannya sempat menyusut menjadi 1,5 kilogram saat dia berusia tiga bulan.
Punih (50), ibu RAP membawanya ke puskesmas untuk diperiksa karena berat badannya yang turun. Karena dianggap kekurangan gizi, RAP kemudian diberikan susu formula oleh puskesmas.
-
Apa gejala obesitas pada anak? Anak-anak dengan obesitas mungkin mengalami kesulitan melakukan aktivitas fisik yang biasa dilakukan oleh anak-anak seusianya. Mereka mungkin cepat lelah, memiliki stamina yang rendah, atau mengalami kesulitan bernapas saat beraktivitas.
-
Apa itu obesitas? Obesitas atau kegemukan menjadi penyebab munculnya sejumlah penyakit berbahaya.
-
Apa penyebab kelebihan berat badan? Kelebihan berat badan sering kali menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko diabetes.
-
Apa bahaya obesitas buat kesehatan anak? Obesitas bukan sekadar berat badan berlebih atau perut yang membuncit, tapi juga menjadi awal dari masalah kesehatan lainnya. Kondisi berat yang berlebihan ini merupakan masalah kesehatan yang serius dan bisa berdampak negatif pada hampir setiap aspek kehidupan mereka, baik secara fisik maupun psikologis.
-
Kenapa obesitas anak jadi masalah? Obesitas pada anak-anak menjadi masalah kesehatan yang kian mengkhawatirkan di Indonesia. Edukasi tentang pola makan sehat di sekolah dinilai sangat penting untuk membantu mencegah risiko obesitas yang berdampak buruk pada kesehatan jangka panjang.
-
Apa yang terjadi kalau anak obesitas? Anak-anak yang mengalami obesitas akan menghadapi berbagai masalah kesehatan di kemudian hari,' jelas Dr. Sadarwarti.
RAP secara rutin mengonsumsi susu formula dari puskesmas. Hingga di usia dua tahun berat badannya kembali normal menjadi 12 kilogram.
"Setelah susunya diminum, umur dua tahun jadi 12 kilogram. Terus saya berhentiin susunya karena sudah normal berat badannya," kata Punih, Jumat (11/3).
Setelah berhenti mengonsumsi susu formula, nafsu makan RAP justru meningkat. Terkadang dia juga masih meminta dibuatkan susu.
Orang tua RAP berusaha mengalihkan keinginan minum susu formula dengan memberinya berbagai macam jajanan. Mulai dari es, mi instan dan camilan lainnya.
"Ya kalau enggak dibeliin jajanan nangis. Apa aja dimakan, kebanyakan jajanan," kata Samin (49), ayah RAP.
Nafsu makan RAP semakin tak terkontrol. Dia selalu minta dibelikan jajanan. Orang tua bocah ini pun sempat kewalahan menghadapi anaknya yang selalu nangis jika tidak dituruti kemauannya.
"Hobi jajan, yang dimakan seperti mi instan, es dan ciki, cemilan. Kalau makan mi bisa lima kali, lebih banyak es. Enggak berhenti-berhenti, lagi tidur juga makan aja maunya, sambil merem sambil ngunyah," ungkap Samin.
RAP kini hanya bisa duduk atau berbaring di rumahnya. Karena dengan berat badannya saat ini, dia tidak bisa beraktivitas seperti anak seusianya.
"Ya karena badannya gede, jadi susah gerak-gerak. Jadi keseringan selonjoran aja," tutur Samin.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahli Nutrisi dan Penyakit Metabolik Anak FKUI Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Klara Yuliarti mengungkapkan ciri-ciri anak mengalami obesitas.
Baca SelengkapnyaOrang tua diminta hati-hati memberikan makanan pada anaknya.
Baca SelengkapnyaTumbuh kembang menjadi anak yang tampan dan hebat, El rupanya juga doyan jajan kaki lima loh.
Baca SelengkapnyaBeberapa makanan meningkatkan risiko obesitas pada anak.
Baca SelengkapnyaRela merantau, ia setiap harinya harus menjual dagangan baksonya.
Baca SelengkapnyaObesitas pada anak merupakan masalah kesehatan yang semakin banyak ditemui dan memerlukan perhatian serius dari orangtua.
Baca SelengkapnyaBerikut potret seorang bocah penjual jagung rebus yang berhasil memiliki tabungan Rp80 juta.
Baca SelengkapnyaPemerintah Provins Jawa Barat mencatat pasien anak yang menjalani cuci darah mencapai ratusan orang.
Baca SelengkapnyaAhmad Juwanto yang berbobot 230 kilogram itu hanya bisa berbaring saat dievakuasi.
Baca SelengkapnyaAncaman masalah ganda nutrisi bisa dialami Indonesia akibat stunting di anak dan obesitas di orang dewasa.
Baca Selengkapnya