Bocah SD hamili siswi SMP di Tulungagung, bagaimana solusinya?
Merdeka.com - Sebuah kabar mengejutkan datang dari warga Tulungagung, Jawa Timur. Bagaimana tidak, ada seorang siswi SMP yang hamil enam bulan dengan bocah SD.
"Kami bersama Lembaga Perlindungan Anak sudah berkunjung dan bertemu orang tua kedua anak itu," kata Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Tulungagung, Ipda Retno Pujiarsih ketika dikonfirmasi di Malang, Rabu (23/5/2018).
Dari informasi yang dihimpun, kedua pelajar itu berkenalan saat di Pantai Gemah pada Februari 2017. Bocah SD sebut saja Putra dan siswi SMP sebut saja Putri. Keduanya saling bertukar nomor telepon, menjalin hubungan serius hingga menjurus pada layaknya hubungan orang dewasa.
-
Siapa yang siswa SMP itu ajak bicara? 'Saat ini korban berada di Puskesmas Kecamatan Tebet dan kondisi sadar dan bisa diajak komunikasi. Ditemukan kertas dari korban yang berisi tulisan dan gambar menyerupai hanoman, tulisan tersebut tidak dimengerti artinya,' ucapnya.
-
Apa yang siswa SMP itu lakukan? 'Korban langsung melompat ke luar jendela, saat melompat korban sempat tersangkut di genteng lantai 2 Gedung SMPN 73, kkemudian jatuh ke lantai 1,' sambungnya.
-
Gimana mereka ketemu? Di balik pernikahannya yang terkesan sangat mendadak itu, banyak netizen menduga keduanya menikah melalui jalur perjodohan. Namun, dugaan tersebut tidak dikonfirmasi oleh keduanya hingga 1 tahun usia pernikahannya.
-
Siapa yang bertunangan? Chris Martin dan Dakota Johnson, Setelah Enam Tahun Pacaran, Kini Tunangan Diam-Diam Menurut laporan dari Page Six, pertunangan antara Chris Martin dan Dakota Johnson terjadi beberapa waktu yang lalu, dengan sumber yang mengungkapkan, 'Mereka sudah begitu jatuh cinta satu sama lain sejak awal bertemu, jadi melangkah ke tahap selanjutnya adalah sesuatu yang tidak terelakkan.'
-
Apa yang dilakukan anak SD di Jombang terhadap temannya? Di Jombang, seorang bocah sekolah dasar (SD) tega menganiaya temannya hingga babak belur,. Aksi penganiayaan itu direkam dan videonya viral di media sosial.
-
Bagaimana mereka bertemu? Sejak perang meletus pada 7 Oktober lalu, pria Palestina ini, bersama dengan seluruh warga Palestina di Tepi Barat, dilarang masuk ke Israel, sehingga keduanya bertemu secara diam-diam di Ramallah.
Putra dan Putri beberapa kali berhubungan layaknya orang dewasa. Kali terakhir keduanya berhubungan di rumah kosong milik orang tua Putra pada November 2017 silam. Hingga akhirnya, ada gelagat mencurigakan pada tubuh Putri.
Oleh orang tuanya, Putri kemudian dibawa ke puskesmas untuk diperiksakan kesehatannya pada Mei 2018 kemarin. Dari situlah diketahui jika anak putri mereka sudah mengandung enam bulan. Sontak, peristiwa ini mengejutkan mereka.
"Keterangan orang tua Putri hasil pemeriksaan di puskesmas positif hamil. Kami akan kumpulkan semuanya untuk menangani masalah ini," urai Retno.
Bagaimana Solusinya?
Orang tua keduanya dikumpulkan di Mapolres Tulungagung pada Kamis, 24 Mei pagi ini. Pertemuan itu juga melibatkan Dinas Sosial, rumah sakit, Lembaga Perlindungan Anak dan lembaga lainnya. Tujuannya, untuk mencapai titik temu penyelesaian kasus ini Siswi SMP hamil ini.
Retno menjelaskan, sejauh ini belum ada kesepakatan apakah dua bocah itu akan dinikahkan. Apalagi banyak hal yang harus dipertimbangkan.
"Belum ada titik temu dari kedua orangtua bahwa akan menikahkan anak mereka. Masih akan kami pertemukan lagi," ujar Retno.
Ia berpendapat pernikahan juga bukan solusi terbaik. Pertimbangannya, faktor usia kedua anak-anak itu yang belum tentu siap hidup berumah tangga. Pemerintah juga tak mengizinkan pernikahan di bawah umur. Aspek psikologis dan kesehatan juga jadi perhatian utama jika dipaksakan ada pernikahan.
"Karena itu, semua pihak yang ahli tentang ini akan kami kumpulkan juga untuk dimintai pendapatnya," ucap Retno.
Kepolisian memandang kedua anak tersebut adalah korban. Maka, butuh penanganan khusus untuk menyelesaikan masalah ini. Mempertimbangkan solusi terbaik bagi kedua anak tersebut. Orang tua jadi pihak yang harus bertanggungjawab atas masalah ini.
"Kita tak bisa menyalahkan anak-anak itu karena mereka adalah korban," ujar Retno. Kasus bocah SD menghamili siswi SMP ini pun menjadi keprihatinan bersama.
Sementara itu, baru-baru ini Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise mengatakan bahwa Indonesia perlu belajar dari Iran dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. "Perkawinan anak di Iran juga sudah menurun drastis. Saya ingin belajar dari mereka bagaimana menurunkan angka perkawinan anak karena itu akan sangat membantu indeks pembangunan manusia dan indeks pembangunan gender," tuturnya.
Sumber: Liputan6.com (mdk/ega)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari laporan yang diterima, murid yang menjadi korban tersebut masih duduk di bangku kelas 6 SD.
Baca SelengkapnyaMeskipun ada dugaan pelaku punya hubungan asmara dengan korban, namun perbuatan tersebut tidak dapat dibenarkan mengingat usia korban masih di bawah 13 tahun.
Baca SelengkapnyaSekolah akan tegas terhadap siswa yang terlibat perundungan dan hukum.
Baca SelengkapnyaKorban dan pelaku merupakan anak di bawah umur yang sama-sama berstatus sebagai pelajar SMP.
Baca SelengkapnyaAS (15) diduga mengalami pelecehan seksual sampai hamil lima bulan
Baca SelengkapnyaSaat menikah, pelaku ternyata tengah hamil empat bulan. Mereka malu hamil di luar nikah.
Baca SelengkapnyaTerkait apakah tersangka melakukan ancaman terhadap korban atau iming-iming masih didalami.
Baca SelengkapnyaPenemuan bayi bersama surat wasiatnya ini terjadi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaMomen seorang ibu ketemu pegawai SPBU cantik. Langsung ingin jodohkan anaknya.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku sempat kabur. Namun polisi berhasil meringkus keduanya.
Baca SelengkapnyaSiswi SD itu malu hingga membuang bayinya di teras rumah warga. Bayi itu ditempatkan dalam kardus dengan tulisan yang akhirnya mengungkap kediaman pelaku.
Baca SelengkapnyaPacar dari siswi SMK itu juga telah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca Selengkapnya