Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bosan, pengungsi Gunung Agung kembali ke desa

Bosan, pengungsi Gunung Agung kembali ke desa Pengungsian Gunung Agung. ©2017 merdeka.com/gede nadi jaya

Merdeka.com - Suasana disejumlah pengungsian ketika hari Sabtu dan Minggu sangat berbeda dengan hari biasanya yang penuh hiruk pikuk para pengungsi. Selain besok hari libur sekolah, kejenuhan para pengungsi akan ketidakpastian kondisi Gunung Agung saat ini membuat pengungsi memilih untuk balik ke desanya.

Pengungsi bisa kembali ke desanya dan terkadang tidak kembali ke pengungsian. Padahal pihak Polres Karangasem telah menjaga ketat di 21 titik jalu menuju zona rawan erupsi Gunung Agung.

Salah satunya nampak di pengungsian GOR Suwecapura Klungkung. Dari pengamatan sejak siang hari hingga jelang matahari terbenam, sejumlah tenda pengungsian tidak berpenghuni.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Klungkung per hari ini Sabtu (14/10) ada 18.348 jiwa pengungsi Gunung Agung. Di mana dari jumlah itu, ada 17.171 jiwa pengungsi yang daerahnya berada dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) sedangkan yang berada di luar KRB ada 1.177 jiwa.

Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta mengatakan, berkurangnya jumlah pengungsi ini lantaran banyaknya warga yang desanya berada diluar KRB telah pulang.

"Sesuai dengan imbauan Gubernur Bali, bahwa warga yang desanya di daerah aman diimbau untuk pulang, yang desanya rawan masih tetap kok ada di tenda pengungsian," kelitnya, Sabtu (14/10).

Lalu, dia menegaskan, banyak warga yang pulang tersebut atas kesadaran dan kemauan diri sendiri. Namun, Kasta tak menapik, ada pengungsi kembali ke desa yang masih masuk zona rawan.

"Pastinya sepengetahuan kami, mereka yang desanya aman yang kembali," tutupnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Korban Banjir Luwu Jalan Kaki 6 Jam ke Pengungsian Setelah Desanya Terisolasi Lima Hari
Cerita Korban Banjir Luwu Jalan Kaki 6 Jam ke Pengungsian Setelah Desanya Terisolasi Lima Hari

Sebanyak 26 warga Kabupaten Luwu terpaksa jalan kaki 6 jam menuju ke pengungsian setelah desanya terisolasi akibat banjir dan longsor.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi 'Tito Bado Odong Gahu', Ritual Adat Masyarakat Akibat Erupsi Gunung Lewotobi
Mengenal Tradisi 'Tito Bado Odong Gahu', Ritual Adat Masyarakat Akibat Erupsi Gunung Lewotobi

Ritual 'Tito Bado Odong Gahu' bertujuan mengusir segala hal negatif akibat erupsi besar Gunung Lewotobi Laki-laki yang dampaknya semakin terasa ke masyarakat.

Baca Selengkapnya
Lima Pengungsi Rohingya Ditemukan, Ternyata Ini Alasannya Kabur dari Penampungan
Lima Pengungsi Rohingya Ditemukan, Ternyata Ini Alasannya Kabur dari Penampungan

olisi mendapatkan lima Rohingya tersebut masih di kawasan Tanjung Pura dan langsung membawa ke penampungan kembali.

Baca Selengkapnya
Gunung Ruang Erupsi, 828 Warga Dievakuasi Berharap Bantuan Makanan Segera Didistribusikan
Gunung Ruang Erupsi, 828 Warga Dievakuasi Berharap Bantuan Makanan Segera Didistribusikan

Warga dua desa di kaki Gunung Ruang dievakuasi daratan Tagulandang.

Baca Selengkapnya
Cerita Warga Berbondong-bondong Angkut Ternak Akibat Desa Terdampak Erupsi Lewotobi
Cerita Warga Berbondong-bondong Angkut Ternak Akibat Desa Terdampak Erupsi Lewotobi

Warga desa itu dibantu sejumlah kerabat untuk membawa barang dan ternak ke atas mobil.

Baca Selengkapnya
Gunung Ruang Meletus, 327 Warga Diungsikan Menggunakan Kapal TNI AL
Gunung Ruang Meletus, 327 Warga Diungsikan Menggunakan Kapal TNI AL

Dari 327 pengungsi, terdapat dua orang yang sakit parah yakni stroke dan pendarahan

Baca Selengkapnya
Trauma Pascagempa, 10 Ribu Warga Bawean Memilih Tinggal di Pengungsian
Trauma Pascagempa, 10 Ribu Warga Bawean Memilih Tinggal di Pengungsian

Rentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.

Baca Selengkapnya
Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau
Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau

Saat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi

Baca Selengkapnya