Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bupati Purbalingga sebut mutu rastra dioplos beras kualitas buruk

Bupati Purbalingga sebut mutu rastra dioplos beras kualitas buruk Ilustrasi Beras Raskin. ©2013 Merdeka.com/m. luthfi rahman

Merdeka.com - Beras sejahtera (rastra) dibagikan kepada masyarakat penerima di Kabupaten Purbalingga periode Mei, dinilai tidak sesuai regulasi. Sebab, rastra dibagikan diduga telah dioplos dengan beras kualitas jelek.

Penilaian itu, diungkapkan secara langsung Bupati Purbalingga, Tasdi. Dari laporan Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev), Tasdi menerima informasi terdapat rastra yang kualitasnya tidak sesuai ketentuan. Ada beras yang bau apek dan warnanya kusam. Warga pun enggan memasaknya.

"Temuan tersebut hampir merata di seluruh kecamatan di Kabupaten Purbalingga", kata Tasdi, Jumat (5/5).

Orang lain juga bertanya?

Mendapati laporan ini, Tasdi memilih menyurati Presiden Joko Widodo menyusul masih ditemukannya rastra bermutu jelek. Surat tertanggal 3 Mei 2017 itu juga ditembuskan kepada Ketua DPR RI, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Sosial, Direktur Utama Perum Bulog dan Gubernur Jawa Tengah.

"Intinya kami mengusulkan agar beras rastra yang selama ini dibagikan kepada rakyat sesuai ketentuan adalah beras medium diganti menjadi beras kualitas tertinggi yakni premium. Beras untuk rakyat miskin mestinya beras yang baik," katanya.

Dikatakan Bupati, memang sesuai Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 2015 tentang Kebijakan Pengadaan Beras/Gabah dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah, kualitas Rastra adalah beras kualitas medium. Namun demikian kualitas beras rastra selama ini dikesankan sebagai beras yang kurang baik.

Hal ini karena beras kualitas medium bisa diperoleh dari hasil modifikasi dari beras yang kualitasnya kurang baik. Apalagi dengan penyimpanan yang cukup lama di Gudang Bulog juga akan menurunkan kualitas ketika beras tersebut dibagikan kepada masyarakat.

"Karena surat terdahulu belum ada tanggapan, maka penggantian rastra kualitas medium menjadi premium kami usulkan kembali. Kalau sekarang jatahnya 15 kilogram tapi jelek, mending jatah 10 kilogram tapi bagus. Rakyat miskin jangan dikasih yang jelek-jelek," tandas Tasdi.

Kabupaten Purbalingga memulai upaya membagikan beras kualitas bagus kepada masyarakat miskin. Pada setiap kegiatan Bupati seperti Subuh Berjemaah Keliling, Gebrak Gotong Royong, Sepak Bola Kapuk dan Germas, pemkab Purbalingga membagi beras kepada 500 warga miskin masing-masing menerima 5 kg Rasbangga.

"Setiap bulan bisa empat kali pembagian beras bagus kepada warga miskin. Itu beras asli Purbalingga yang kita namakan Rasbangga atau Beras Purbalingga, atau beras yang bikin gembira, karena yang menerima senang," jelasnya. (mdk/ang)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sempat Dianggap Punah, Begini Penampakan Burung Kuau Raja Maskot Sumatera Barat
Sempat Dianggap Punah, Begini Penampakan Burung Kuau Raja Maskot Sumatera Barat

Penampakan burung Kuau Raja yang sempat dinyatakan punah sejak puluhan tahun lalu, namun kini muncul kembali.

Baca Selengkapnya
Bupati Subang Rela Bergelantungan saat Kibarkan Bendera Merah Putih Raksasa, Beri Pesan Ini ke Anak Muda
Bupati Subang Rela Bergelantungan saat Kibarkan Bendera Merah Putih Raksasa, Beri Pesan Ini ke Anak Muda

Bupati mengaku tidak ada persiapan khusus untuk ini.

Baca Selengkapnya
Disambut Heboh Sekampung, Pria Turki Rela Naik Perahu Datang ke Maluku Utara Demi Temui Kekasih
Disambut Heboh Sekampung, Pria Turki Rela Naik Perahu Datang ke Maluku Utara Demi Temui Kekasih

Ratusan warga memadati pinggiran pantai menunggu kedatangan keduanya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menguak Rahasia Besar Kehidupan Purbakala di Situs Bumiayu Brebes, Jadi Saksi Bisu Terbentuknya Pulau Jawa
Menguak Rahasia Besar Kehidupan Purbakala di Situs Bumiayu Brebes, Jadi Saksi Bisu Terbentuknya Pulau Jawa

Jutaan tahun yang lalu, Bumiayu merupakan rumah bagi peradaban kehidupan purbakala

Baca Selengkapnya
Hidup Penuh Keterbatasan, Pasangan Lansia Asal Purbalingga Ini Nekat Buka Warung di Tengah Pegunungan
Hidup Penuh Keterbatasan, Pasangan Lansia Asal Purbalingga Ini Nekat Buka Warung di Tengah Pegunungan

Untuk bisa sampai ke warung itu, pengunjung butuh berjalan kaki selama satu jam melewati jalan menanjak yang curam dan dipenuhi batu.

Baca Selengkapnya
Pria di Lumajang Sulap Barang Rongsokan Jadi Pemanggang Sate, Ramai Pemesan Jelang Hari Raya Kurban
Pria di Lumajang Sulap Barang Rongsokan Jadi Pemanggang Sate, Ramai Pemesan Jelang Hari Raya Kurban

Halim mengaku, jelang Hari Raya Idul Adha kali ini permintaan alat pemanggang sate meningkat hingga berkali-kali lipat dari biasanya.

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog Tinjau Kondisi Panen Padi di Kawasan Blora
Dirut Bulog Tinjau Kondisi Panen Padi di Kawasan Blora

Dirut Bulog Bayu Krisnamurthi bersama Bupati Blora Arief Rohman tinjau kondisi hamparan persawahan di daerah sentra produksi Kabupaten Blora.

Baca Selengkapnya
Pria di Pelalawan Perkosa Menantu yang Sedang Terbaring Sakit
Pria di Pelalawan Perkosa Menantu yang Sedang Terbaring Sakit

Nasib malang menimpa wanita inisial DZ (31) di Kecamatan Langgam, Pelalawan, Riau. Dia diperkosa mertuanya UH (46) saat sedang terbaring sakit di kamarnya.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Belum Bisa Menindak Kepala Desa Langgar Aturan Pilkada Serentak 2024
Bawaslu Belum Bisa Menindak Kepala Desa Langgar Aturan Pilkada Serentak 2024

Bawaslu melaporkan setiap pelanggaran terkait dengan Pilkada Serentak 2024 oleh kepala desa ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya