Buruh bangunan di Inhil Riau tunggang langgang dikejar harimau, satu tewas
Merdeka.com - Harimau di Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau kembali memangsa. Yusri Efendi (34), seorang buruh bangunan tewas setelah diterkam hewan bertaring kuat itu. Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (10/3) malam sekitar pukul 19.00 Wib, di Desa Tanjung Simpang Kecamatan Plangiran.
Kapolres Indragiri Hilir AKBP Christian Rony Putra saat dikonfirmasi merdeka.com membenarkan kejadian itu. Dikatakannya, Bhabinkamtibmas daerah setempat melaporkan itu ke Kapolsek lalu diteruskan ke BBKSDA untuk ditindaklanjuti.
"Jenazah korban sudah dibawa ke Rumah Sakit setelah kejadian, kemudian diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan," ujar Christian kepada merdeka.com, Minggu (11/3).
-
Di mana serangan harimau terjadi? Dalam pemberitaan surat kabar De Staandard edisi 13 Februari 1883, diberitakan tentang seorang warga yang diterkam harimau dan jasadnya ditemukan di hutan.
-
Mengapa Harimau Sumatera diburu? Diburu karena Mitos Kucing besar ini sangat dihormati masyarakat sejumlah daerah di Sumatera. Penghormatan terhadap si belang bagai pisau bermata dua. Ada yang melindungi, tapi banyak pula yang memburunya karena mitos ingin mendapatkan kekuatan mistis dari hampir semua bagian tubuhnya, mulai dahi, kumis, taring, kuku, kulit, dan lainnya.
-
Bagaimana serangan harimau terjadi? Biasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
-
Dimana habitat harimau Jawa dulu? Pada awal abad ke-19, harimau Jawa masih banyak berkeliaran di Pulau Jawa. Mengutip Instagram @blitar.heritage, sebelum letusan Gunung Kelud pada tahun 1901, perkebunan di lereng gunung ini merupakan habitat harimau Jawa.
-
Kenapa serangan harimau terjadi? Hewan besar itu langsung menerkam, mencabik dan mengigit seseorang yang kebetulan bersinggungan.
-
Apa yang dilakukan santri saat dikejar harimau? Ada seorang santri yang dikejar-kejar oleh harimau. Setelah kelelahan dan tak bisa lari lagi, dia akhirnya pasrah kepada Tuhan. Lalu memejamkan mata sambil berdoa.
Peristiwa itu berawal pada Sabtu sore sekitar pukul 16.30 Wib, ketika Yusri bersama dengan teman-temannya bekerja membuat bangunan sarang burung walet di RT 038 Simpang Kanan Dusun Sinar Danau Desa Tanjung Simpang. Mereka melihat harimau Sumatera berada di bawah bangunan yang sedang mereka kerjakan.
"Selanjutnya sekira pukul 18.25 Wib, setelah korban dan temannya memastikan bahwa harimau tersebut tidak berada lagi di sekitar bangunan, mereka turun untuk kembali ke rumah tempat mereka menginap," kata Christian.
Setelah korban dan saksi berjalan sejauh sekitar 250 meter, tiba-tiba harimau tersebut datang dari arah depan. Mereka terkejut dan berlari berhamburan secara berpencar.
"Lanjutnya teman-temannya berusaha memanggil-manggil korban, namun korban tidak menjawab dan ketemu. Akhirnya mereka meminta pertolongan kepada warga Dusun Sinar Danau Desa Tanjung Simpang," ucapnya.
Teman korban ditolong dan dievakuasi oleh masyarakat setempat dengan menggunakan perahu kecil. Selanjutnya mereka bersama-sama berusaha mencari korban.
Sekitar pukul 19.30 Wib, korban berhasil ditemukan di atas tanaman kumpai (tanaman sejenis rumput yang terdapat di atas sungai) dalam keadaan meninggal dunia.
"Saat ditemukan, bagian tengkuk korban mengalami luka akibat terkaman harimau. Selanjutnya sekira pukul 20.30 Wib anggota Polsek Pelangiran bersama dengan Tim BBKSDA Propinsi Riau melakukan oleh TKP," jelasnya.
Kemudian jenazah korban dibawa ke Klinik KPP Pulai PT THIP untu dilakukan Visum. Dari hasil visum diketahui korban meninggal dunia karena mengalami pendarahan luka robek karena diterkam oleh Harimau.
"Selanjutnya jenazah korban dibawa ke Desa Pulau Muda untuk diserahkan kepada pihak keluarga," pungkas Christian.
Sebelumnya, petani di daerah itu juga diterkam harimau hingga meninggal dunia. Karyawan PT THIP tersebut diserang dan diterkam harimau pada Rabu 3 Januari 2018 lalu sekitar pukul 12.00 Wib saat bekerja di perusahaan tempatnya.
Kondisi korban memprihatinkan, terdapat luka cakaran, dan sebagian tubuhnya tercabik serta tidak utuh lagi karena digigit hewan pemakan daging itu. Hingga kini, BBKSDA Provinsi Riau belum berhasil menangkap hewan itu.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serangan hewan buas yang berada di kawasan TNBBS itu menyebabkan satu orang terluka dan dua meninggal.
Baca SelengkapnyaKejadian penyerangan harimau sumatera terhadap warga di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung ini bukan yang pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaPekerja bernama Rahmad (26) tewas diterkam harimau sumatera di HTI yang dikelola perusahaan akasia itu pada Kamis (9/5).
Baca SelengkapnyaMomen itu terekam CCTV terjadi pada 30 Mei 2024 pukul 02.00 dini hari
Baca SelengkapnyaKarena merasa kehilangan, rekan-rekan korban akhirnya mencari Yasonia di dalam perkebunan sawit.
Baca SelengkapnyaSeorang warga bernama Rusli (62) meninggal dalam upaya penangkapan kera liar di Desa Wanakerta, Kecamatan Cibatu, Garut, Jawa Barat, Kamis (21/3) pagi.
Baca SelengkapnyaMemasuki hari kedua pecarian, tim sudah melibat TNI dan Polri.
Baca SelengkapnyaIa lantas memilih untuk memberhentikan mobilnya dan membiarkan harimau untuk menyebrangi jalanan tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban kini masih menjalani perawatan medis di RSUD Indrasari.
Baca SelengkapnyaAtasi Konflik Harimau dengan Manusia, KLHK terjunkan penembak bius
Baca SelengkapnyaKejadian harimau masuk permukiman di Desa Sodong, Kabupaten Batang membuat resah warga.
Baca SelengkapnyaBiasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
Baca Selengkapnya