CCTV Ungkap Detik-Detik Siswa SMP Anak Pejabat Kemenhub di Makassar Tewas Terjatuh
Merdeka.com - Kepolisian Resor Kota Besar masih mendalami penyebabnya tewasnya anak pejabat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) inisial BS (15) di Sekolah Islam Athirah Makassar. Polisi belum memeriksa keluarga korban, tetapi sudah melakukan pemeriksaan lima orang saksi.
Kepala Polrestabes Makassar, Komisaris Besar Mokhammad Ngajib mengatakan sampai saat ini pihaknya sudah memeriksa lima orang saksi. Lima orang saksi diperiksa yakni wali kelas, guru dan petugas kebersihan.
"Lima orang telah kami periksa yaitu guru, wali kelas, dan petugas taman yang membersihkan," kata Ngajib kepada wartawan, Kamis (24/5).
-
Bagaimana kasus pembunuhan siswi terungkap? Kasus tersebut berhasil terungkap oleh kepolisian dengan menggunakan metode modern Scientific Crime Investigation (SCI).
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus ini? “Iya (dua penyidikan), itu tapi masih penyidikan umum, sehingga memang nanti kalau clear semuanya kita akan sampaikan ya,“ tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi mengatakan, dua kasus tersebut berada di penyidikan yang berbeda. Meski begitu, pihaknya berupaya mendalami temuan fakta yang ada.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
Selain memeriksa lima orang saksi, polisi juga sudah memeriksa CCTV. Setidaknya sejumlah CCTV di dalam gedung, termasuk lift.
"Rekaman CCTV yang membuktikan bahwa anak tersebut dari basement kemudian naik ke lantai 8. Setelah di lantai 8, dia naik ke atap dan di atas lantai 8 atau balkon nah di situ tidak ada kegiatannya, terakhir adalah kejadian jatuhnya anak tersebut," bebernya.
Terkait pernyataan keluarga BS yang menemukan kejanggalan, Ngajib mengaku belum bisa memastikan. Pihaknya juga belum melakukan pemeriksaan terhadap keluarga korban.
"Kita belum melakukan pemeriksaan. Tetapi sejumlah informasi yang disampaikan akan menjadi bahan pemeriksaan," tutur dia.
Ngajib menuturkan, dari rekaman CCTV tersebut terungkap korban pada pukul 09.30 Wita, sempat menggunakan lift untuk menuju ke lantai 8.
"Barang bukti rekaman CCTV yang menyatakan kurang lebih pukul 09.30 WITA itu ada seorang anak inisial B naik lift (lantai) 1 kemudian sampai ke lantai 8. Dan dari situ berdasarkan dari keterangan saksi juga yang bersangkutan naik ke atap," kata dia.
Mantan Kapolrestabes Palembang ini menjelaskan saat di lantai 8, korban sempat mengambil tangga untuk naik ke atap. Saat itulah, diduga korban terjatuh ke lantai dasar.
"Jadi di lantai delapan itu ada atap lagi, dia naik menggunakan tangga. Dari situ kemudian patut diduga yang bersangkutan jatuh dari lantai 8," bebernya.
Saat itulah, tubuh korban ditemukan oleh petugas kebersihan taman. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.
"Setelah dilihat ternyata korban inisial B tersebut. Kemudian langsung dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan sudah meninggal dunia," kata dia.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asistensi itu akan dilakukan Bareskrim Polri selaku atasan fungsi reserse dan Divisi Propam Polri selaku pengawasan internal anggota Polri.
Baca Selengkapnya39 Anggota Polresta Padang ikut diperiksa Propam Polda Sumbar untuk menyelidiki dugaan penyiksaan hingga korban meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSigit juga meminta Bareskrim Polri untuk melakukan supervisi.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan tersebut terjadi di depan rumah milik Komisioner KPU Sulsel, Rommy Hermanto.
Baca SelengkapnyaOlah tempat kejadian perkara dilakukan di atas jembatan Kuranji, Jalan Bypass Kilometer 9 pada Kamis (27/6) sekitar pukul 03.00 WIB.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan penanganan kasus tewasnya siswa SMP bernama Afif Maulana di Kuranji, Padang
Baca SelengkapnyaJasad pelajar itu dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati guna dilakukan visum et repertum.
Baca SelengkapnyaPolri sebelumnya telah menerjunkan tim Propam untuk mengusut dugaan pelanggaran dilakukan polisi saatt menangani kasus tawuran pelajar di Padang tersebut.
Baca SelengkapnyaKapolda yakin proses autopsi awal telah dilakukan secara profesional.
Baca SelengkapnyaKompolnas mendesak kepolisian untuk membuktikan penyebab kematian siswa SMP Afif Maulana (13) yang ditemukan tewas di bawah jembatan di Padang.
Baca SelengkapnyaAfif Maulana, pelajar SMP di Sumbar ditemukan tewas diduga akibat penganiayaan dari polisi.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar Irjen Suharyono menyatakan permintaan pihak keluarga Afif Maulana agar rekaman dibuka sebagai hal yang menyesatkan.
Baca Selengkapnya