Cerita Ahok saat tragedi Mei '98
Merdeka.com - Kengerian tragedi 98 masih dirasakan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok hingga kini. Apalagi saat itu, istrinya, Veronica Tan sedang hamil lima bulan.
Ahok mengatakan, sangat Jakarta memanas istrinya mengajaknya untuk pergi ke luar negeri. Sebab, istrinya sangat takut dengan kondisi yang bisa berdampak pada kondisi sang bayi.
Namun, Ahok dipesankan oleh ayahnya untuk tidak meninggalkan Indonesia. Sebab, ayahnya meramal Ahok akan menjadi orang besar yang dibutuhkan rakyat Indonesia.
-
Apa pesan ayah Ahok? 'Orang miskin tidak akan menang melawan orang kaya, orang kaya tidak akan bisa melawan pejabat' kutipan pesan sang ayah, dari pepatah Tiongkok Kuno yang jadi pendorongnya.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang terpengaruh oleh ucapan Abah Anom? Penyusup Terpengaruh oleh Ucapan Abah Anom
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Apa pesan sang ayah untuk Taruni Akpol? Isinya yakni soal perjuangan hidup, cita-cita, hingga sosok ayah bagi putra-putrinya.
-
Dimana Ahok menghabiskan masa kecil? Masa kecil Ahok sendiri dihabiskan di Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur.
"Akhirnya, saya putuskan untuk tidak mengungsi dan saya putuskan untuk tidak keluar dari Indonesia. Pokoknya pertahankan sampai titik darah penghabisan, karena yang harusnya keluar itu mereka yang tukang rusuh," kata Ahok , dalam peringatan tragedi Mei 1998 bersama Komnas Perempuan, di Balaikota, Minggu (19/5).
Ahok menjadi saksi penjarahan dan pembakaran pusat perbelanjaan terbesar di Karawaci, Tangerang. Saat itu dirinya berada di jalan daerah karawaci bersama istri dan hendak pulang ke rumahnya di Pluit.
Meski kondisi carut marut, Ahok memberanikan diri pulang. Di sepanjang jalan itulah Ahok melihat aksi bakar ban di mana-mana, pembakaran mobil, toko, dan sebagainya. Lebih ngerinya lagi, toko-toko yang dijarah dan dibakar itu rata-rata milik etnis Tionghoa.
Melihat hal itu, Ahok sempat berpikir pasrah, ikhlas jika dirinya dan keluarganya menjadi sasaran. Untungnya, mobil Ahok tidak menjadi korban pembakaran. Dia beserta istri, pulang dengan selamat. Kini ketika sang bayi lahir, Ahok beri nama Nicholas Sean yang memiliki arti "memenangkan hati rakyat".
Ahok pun mengambil hikmah atas peristiwa tersebut. Pesan ayahnya dulu menjadi bukti saat ini.
"Yang penting sekarang, menangkan hati rakyat dan tidak membedakan SARA. Jangan sampai peristiwa 1998 ini terjadi lagi. Kalau kita lupa, pasti peristiwa itu akan terulang lagi," kata Basuki. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria yang menghabiskan masa kecil di Belitung ini pegang pesan sang ayah. Kini punya jabatan mentereng.
Baca SelengkapnyaAhok memutuskan untuk mundur dari Komut Pertamina untuk berkampanye memenangkan Ganjar-Mahfud
Baca SelengkapnyaAhok divonis dua tahun penjara dalam kasus penistaan agama pada 9 Mei 2017.
Baca SelengkapnyaDi hadapan para pendukung Ganjar-Mahfud di Eropa, Ahok justru menegaskan melawan balik
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaAhok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaNamun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Ahok untuk tidak berkomentar di hadapan media.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaSimak potret masa kecil orang nomor satu Pertamina eks pejabat penting di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok menjelaskan, permasalahan-permasalahan yang dihadapi pada masa yang akan datang dinilai cukup berat.
Baca Selengkapnya