Cerita Bripka Andry Dimarahi Jenderal Bintang Dua, Tapi Tetap Diberi THR
Merdeka.com - Anggota Brimob Polda Riau Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Riau, Bripka Andry Darma Irawan mengaku sempat dimarahi oleh Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal. Hal ini disampaikan di Halaman Gedung Div Propam Polri, usai menanyakan tindaklanjut laporannya.
"Bapak Kapolda kan sebelum saya masuk kan sudah menerima laporan dari Kasubdit Paminal Polda Riau sudah ngobrol, sudah menerima laporan. Tapi saya tidak tahu apa yang dilaporkan. Sehingga begitu saya diterima, masuk, saya sudah kena marah," kata Andry kepada wartawan di lokasi, Jakarta, Senin (19/6).
Bripka Andry meminta pertimbangan kepada Kapolda Riau agar tidak dimutasi. Salah satu permintaannya adalah tentang kondisi keluarganya. Khususnya sang ibu yang tengah sakit.
-
Siapa Bapak Brimob Polri? Atas perjuangannya, Komisaris Jenderal Polisi (Purn.) Dr. H. Moehammad Jasin dikenal sebagai Bapak Brimob Polri.
-
Siapa yang memberikan nasihat kepada Bripda Muhammad Ilyas? Seorang Polisi sekaligus konten kreator Polisi Rocker atau Om Rocker menghampiri keluarga tersebut dan memberikan nasihat yang berharga kepada Ilyas.
-
Siapa yang membentuk Brimob? Cikal bakal Korps Brimob Polri adalah sebuah organisasi bentukan Jepang yang mengalami beberapa kali perubahan nama mulai dari Tokubetsu Kaisatsu Tai, Polisi Istimewa, Mobrig (Mobil Brigade) dan Brimob (Brigade Mobil).
-
Apa yang dilakukan Brimob di depan gedung Kejagung? 'Iya (benar ramai konvoi Brimob). (Kondisi Kejagung) Pintunya ketutup, enggak perhatiin cuma ya motornya doang. Rame-rame,' ucapnya saat ditemui, Minggu (26/6).
-
Kenapa Brimob mendapat apresiasi? Maka dari itu, penting rasanya bagi masyarakat untuk memberikan apresiasi mendalam kepada Korps Brimob.
-
Apa tugas utama Brimob Polri? Korps Brimob Polri bertugas menanggulangi gangguan Kamtibmas berkadar tinggi, utamanya kerusuhan massa, kejahatan terorganisasi bersenjata api, bom, bahan kimia, biologi dan radioaktif.
"Mohon izin jenderal saya mohon pertimbangan keadaan keluarga saya," ujar Bripka Andry saat menghadap Kapolda.
"Kamu kan tahu mutasi merupakan hal sudah biasa," jawab Kapolda Riau dengan nada tinggi, ditirukan Bripka Andry.
Dia juga bercerita, karena kasus ini rekeningnya juga diblokir. Akibatnya tak bisa menerima Tunjangan Hari Raya (THR). Dia pun mengadukan kondisi ini kepada Kapolda.
Sebab, uang THR dirasa penting untuk anak dan istrinya merayakan Lebaran saat itu. Atas kebaikan Kapolda Riau, dirinya tetap menerima THR dari kocek pribadi Irjen Iqbal.
"Bapak Kapolda, mengambil uang 'ini uang untuk kamu dan keluarga kamu'. Saya senang sekali, dan terima kasih sekali kepada Kapolda Riau. Sehingga saya bisa berlebaran dengan istri dan anak saya," sambungnya.
Setelah kasus tersebut, Bripka Andry diminta untuk dibina di Biro Paminal. Hal ini sempat membuatnya bingung. Sebab, harus masuk kantor juga sebagai anggota Brimob.
Di sisi lain, sang keluarga membutuhkan bantuannya di rumah. Sementara dia harus berada di Polda Riau.
Kesal dengan kondisinya yang terkatung-katung, akhirnya Bripka Andry mengunggah setoran Rp650 juta tersebut ke media sosial. Hingga akhirnya menjadi heboh.
"Menunggu lah pemeriksaan dari Propam Polda Riau, namun tidak ada juga perkembangannya, akhirnya kita putuskan untuk membuat di media sosial," ujar dia.
Bripka Andry Jadi DPO
Pengakuan Bripka Andry Darma membuat geger. Dia kesal atas proses mutasi yang dialaminya. Padahal sebagai bawahan, dia sudah coba mematuhi perintah atasannya. Termasuk menuruti keinginan 'bos' agar menyetorkan uang bernilai ratusan juta Rupiah.
Kompol Petrus sebagai atasan yang dimaksud Bripka Andry sudah diperiksa. Kompol Petrus juga sudah dicopot dari jabatannya sebagai Komandan Batalyon Detasemen B Brimob Manggala Junction Polda Riau.
Meski Kompol Petrus sudah dicopot, Bripka Andry ternyata belum pernah diperiksa atas unggahannya tersebut.
Kepolisian Daerah Riau masih terus mencari keberadaan Bripka Andry. Bahkan Bripka Andry juga dimasukkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
"Saat ini statusnya masih dilakukan pencarian namun sudah diterbitkan DPO oleh komandan satuannya," kata Kabid Humas Polda Riau, Kombes Nandang Mu'min, saat dihubungi merdeka.com, Kamis (8/6).
Menurutnya, Bripka Andry sudah tidak berdinas lagi sejak dimutasinya pada Maret 2023 lalu. Terlebih yang bersangkutan juga berstatus desersi.
"Bripka A sudah berstatus desersi sejak dimutasi pada 3 Maret 2023 tidak melaksanakan dinas," ujar Nandang saat dikonfirmasi, Kamis (8/6). (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggota TNI AD Praka Drik Rian Bayoa di Manokwari, Papua Barat membacok komandannya Letkol Inf Tamami.
Baca SelengkapnyaKapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal menggelar upacara penyambutan dan pelepasan Danrem 031/Wirabima baru dan lama di Mapolda Riau
Baca SelengkapnyaPolisi ini pernah memiliki senior yang mendoakannya tak jadi Kapolsek Lubuk Batu Jaya saat masih sama-sama Bintara. Namun kini yang terjadi justru sebaliknya.
Baca SelengkapnyaSadar pemukulan itu sebuah kesalahan, AKBP Reinhard meminta maaf.
Baca SelengkapnyaKasus ini masih didalami oleh Rindam IM dan Pomdam IM
Baca SelengkapnyaJenderal polisi ini mendapat anugerah gelar adat yang tidak main-main.
Baca SelengkapnyaPesan Komjen Anang Revandoko di hadapan ratusan anggotanya di Brimob.
Baca SelengkapnyaMayjen TNI Imam Santoso dibuat ngakak oleh prajuritnya yang polos saat diwawancarai olehnya. Sang jenderal bintang dua itu sampai garuk kepala dibuatnya.
Baca SelengkapnyaKapolres Dairi AKBP Reinhard H Nainggolan dinonaktifkan sementara dari jabatannya buntut dari kasus pemukulan yang dilakukannya terhadap dua anggota.
Baca SelengkapnyaAhmad Basarah PDIP mengecam penganiayaan anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaTerdakwa mengaku menggunakan uang tersebut untuk keperluan pribadi.
Baca SelengkapnyaBegini penjelasan Jenderal TNI usai insiden pengeroyokan prajurit TNI AL oleh Brimob.
Baca Selengkapnya