Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita lele, ikan gabus, dan jawara asal Bekasi

Cerita lele, ikan gabus, dan jawara asal Bekasi ikan lele. ©blogspot.com

Merdeka.com - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mengarahkan warganya untuk membudidayakan ikan konsumsi jenis lele dan mujair. Menurut Pemkot Bekasi, kedua jenis ikan itu cocok dengan iklim perkotaan. Selain cocok iklim untuk pembudidayaan, dua jenis ikan tersebut cukup potensial untuk dikembangbiakkan di Bekasi.

"Selama ini Kota Bekasi identik dengan budidaya ikan hias, padahal ikan konsumsi pun tidak kalah konsumennya," kata Kepala Seksi Bina Peternakan dan Perikanan (Dispera) Wadi Rimal, kemarin, Rabu (4/6).

Menurut Wadi, lele dan mujair merupakan salah satu jenis ikan konsumsi yang potensial dikembangbiakkan di wilayah perkotaan. "Karena kedua jenis ikan itu didukung iklim yang cocok serta permintaan ikan konsumsi di Jabodetabek yang sangat tinggi," kata Wadi.

Untuk itu, Dinas Perekonomian Rakyat (Dispera) Kota Bekasi berinisiatif memberikan penyuluhan tentang bagaimana membudidayakan ikan konsumsi kepada masyarakat di 12 kecamatan Kota Bekasi. Dikatakan Wadi, penyuluhan yang dilakukan pihaknya kepada perwakilan warga di setiap kecamatan berupa cara memberi makan yang baik, mengganti air, hingga proses pembibitan.

"Para peternak ikan walaupun sudah mengerti cara membudidayakannya, tetapi masih banyak peternak yang melupakan hal-hal penting dalam perawatan ikan. Khususnya dalam pembuahan, oleh karena itu dalam hal ini kami terangkan dengan detail," kata Wadi.

Bicara soal lele, Kota Bekasi ternyata punya pengalaman buruk dengan ikan berkumis itu. Cerita bermula di tahun 1995. Saat itu Bekasi masih kabupaten dan belum lahir Kota Bekasi (Kota Bekasi mekar tahun 1996).

Saat itu Bupati Bekasi Moch Djamhari membangun landmark berupa patung ikan lele dan kecapi. Patung lele dan kecapi tersebut berada di Jalan Juanda Bekasi.

Patung lele keberadaannya jadi penunjuk jalan yang favorit karena berada di tengah jalan dan patungnya cukup besar. Lokasi patung yang strategis dekat stasiun kereta api, masjid terbesar di Bekasi, Rumah Sakit Umum Daerah juga Polres Bekasi membuatnya sangat terkenal. Sebagai ancer-ancer atau janjian, orang dahulu menggunakan tugu atau patung lele.

Patung atau Tugu Lele sebenarnya berbentuk ikan lele dan buah Kecapi, tetapi orang lebih familiar dengan sebutan patung atau tugu lele. Sedangkan kecapinya jarang disebut.

Namun patung besar lele dan kecapi itu ternyata ditolak oleh sebagian warga Bekasi kala itu. Warga yang menolak menganggap, patung lele justru merendahkan martabat Bekasi.

Mereka yang menolak menyebut lele adalah ikan yang rakus, tamak, pemakan segalanya dan jorok. Selain itu lele harga jualnya juga murah. Saat itu memang lele banyak di Bekasi karena daerah tersebut dialiri banyak sungai.

Sedangkan buah kecapi meskipun dulu banyak dijumpai di Bekasi, namun harganya murah dan rasanya tidak begitu enak.

Atas dasar itulah Badan Kekeluargaan Masyarakat Bekasi (BKMB) merasa Patung Lele dan Kecapi tidak mencerminkan masyarakat Bekasi. Warga sempat mengusulkan agar patung lele diganti ikan gabus. Ikan gabus saat itu juga banyak di kali Bekasi. Secara filosofi, gabus dinilai lebih baik daripada lele.

Protes pun dilayangkan oleh Pengurus BKMB kepada Bupati Moch Djamhari, Bupati Bekasi, tetapi tidak ditanggapi.

Saat pemekaran wilayah dan Bekasi Kota terbentuk, BKMB lalu menyurati Nonon Sonthani, Wali kota Bekasi pertama. Penolakan warga ini pun mendapat respon dari Wali Kota mengeluarkan surat agar Patung Lele dibongkar.

Meski demikian patung lele itu tetap tegak berdiri mematil yang menolaknya. Lama kelamaan warga semakin kesal karena patung lele itu tetap berdiri di jantung Kota Bekasi.

Salah seorang pengurus BKBM bernama Damin Sada dan saat itu masih berstatus sebagai Kepala Desa Sri Jaya, kecamatan Tambun akhirnya bertindak sendiri. Bersama warga Bekasi lainnya yang sudah kesal, Damin dan kerabatnya bernama Namin serta ratusan warga lainnya mendatangi patung lele itu.

Damin dan warga lalu menghancurkan patung lele kecapi itu. Tak hanya itu, warga yang kesal juga membakar patung itu. Kejadian tersebut terjadi pada Kamis tanggal 24 April 2002.

Damin Sada sendiri dikenal sebagai salah satu jawara di Bekasi. Akibat ulahnya, Damin Sada dan Namin sempat ditangkap polisi dengan tuduhan merusak. Meski demikian, nama Damin Sada dan Namin justru semakin melejit sebagai jawara Bekasi.

Kini patung lele sudah tidak bisa ditemukan dan berganti tugu jam besar. Lele sebagai ikon Kota atau Kabupaten Bekasi pun ditolak warga. Lalu apa lambang kota Bekasi saat ini?

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jenis Ikan Lele yang Cocok untuk Budi Daya, Perlu Diketahui
Jenis Ikan Lele yang Cocok untuk Budi Daya, Perlu Diketahui

Lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang populer untuk dibudidayakan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Bukannya Dapat Ikan, Pemancing di Bekasi ini Malah Temukan Mayat
Bukannya Dapat Ikan, Pemancing di Bekasi ini Malah Temukan Mayat

Sosok pria ditemukan tergeletak tidak bernyawa di kolong jembatan Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya
Menikmati Beragam Ikan Asli Indonesia, Bisa Jadi Camilan Enak hingga Cocok untuk Diet
Menikmati Beragam Ikan Asli Indonesia, Bisa Jadi Camilan Enak hingga Cocok untuk Diet

Setidaknya ada enam jenis ikan endemik Indonesia yang cocok dikonsumsi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ikan Buntal yang Beracun Bisa Dikonsumsi Jadi Makanan Enak, Begini Cara Masaknya
Ikan Buntal yang Beracun Bisa Dikonsumsi Jadi Makanan Enak, Begini Cara Masaknya

Meski beracun, ikan buntal rupanya bisa dikonsumsi asal diolah dengan benar.

Baca Selengkapnya
Nama untuk Ikan yang Lucu Lengkap A-Z, Menggemaskan untuk Peliharaan
Nama untuk Ikan yang Lucu Lengkap A-Z, Menggemaskan untuk Peliharaan

Menamai hewan peliharaan memang merupakan kegiatan yang menyenangkan.

Baca Selengkapnya
Dulu Ditolak Mertua, Anggota Polisi Kini Laris Manis Jualan Ikan Cupang Usai Dinas Aksinya Ramai Dipuji
Dulu Ditolak Mertua, Anggota Polisi Kini Laris Manis Jualan Ikan Cupang Usai Dinas Aksinya Ramai Dipuji

Cerita anggota polisi pilih berjualan ikan di malam hari setelah selesai berdinas.

Baca Selengkapnya
Fakta Ikan Duyung, Mamalia Laut yang Hidup di Perairan Tropis
Fakta Ikan Duyung, Mamalia Laut yang Hidup di Perairan Tropis

Ikan ini memiliki bentuk tubuh yang mirip belut besar dan ekor berbentuk sirip.

Baca Selengkapnya
Mengulik Sejarah Tahu Gejrot yang Jadi Kuliner Khas Cirebon, Namanya Muncul dari Proses Meraciknya
Mengulik Sejarah Tahu Gejrot yang Jadi Kuliner Khas Cirebon, Namanya Muncul dari Proses Meraciknya

Di balik kelezatannya yang menggugah selera, tahu gejrot ternyata punya banyak fakta menarik.

Baca Selengkapnya
Cerita Lengkap Kakek di Malang Dipenjara Gara-Gara Pelihara Ikan Aligator
Cerita Lengkap Kakek di Malang Dipenjara Gara-Gara Pelihara Ikan Aligator

Piyonodivonis bersalah dan dijatuhi hukuman 5 bulan penjara lantaran memelihara ikan jenis Aligator Gar.

Baca Selengkapnya