Cerita Nisan-Nisan Rapat di Makam Mr X
Merdeka.com - Lokasinya tepat berada di tepi jalan raya. Terhimpit oleh bangunan warga Magersari, Kecamatan Pucang, Kabupaten Sidoarjo. Di lahan itulah jenazah-jenazah tanpa identitas atau disebut juga Mr X dan mereka yang tidak diterima masyarakat lantaran terlibat aksi terorisme dikebumikan.
Tidak kurang dari seratusan batu nisan terlihat di sana. Jarak satu nisan sangat dekat, nyaris rapat, berdesakan di lahan seluas 20x30 sentimeter persegi.
Makam Mr X ini dikelola Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo sebagai jujugan (tempat peristirahatan terakhir) bagi orang-orang tanpa identitas alias orang tidak dikenal. Seperti orang gila, pasien rumah sakit, maupun korban kecelakaan tanpa identitas.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Dimana Mr. X dimakamkan? Lokasinya tepat berada di tepi jalan raya. Terhimpit oleh bangunan warga Magersari, Kecamatan Pucang, Kabupaten Sidoarjo.
-
Di mana mayat tersebut ditemukan? Kerangka mayat terbungkus karung goni ditemukan oleh para pekerja bangunan di Kawasan Jalan Simpang Galunggung Kota Malang.
-
Mengapa Mr. X dimakamkan di sana? Di lahan itulah jenazah-jenazah tanpa identitas atau disebut juga Mr X dan mereka yang tidak diterima masyarakat lantaran terlibat aksi terorisme dikebumikan.
-
Di mana mayat ditemukan? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Kebanyakan, jenazah yang dimakamkan di pemakaman Mr X berasal dari lingkungan pondok sosial (Liponsos). Mengingat tempat tersebut menjadi tempat penampungan sementara, sekaligus tempat pembinaan dan pemberdayaan bagi orang-orang kurang beruntung. Seperti orang yang mengalami gangguan kejiwaan, Gepeng, PSK, Jompo dan lain sebagainya.
"Tapi ada juga yang berasal dari RS Bhayangkara, RSUD Sidoarjo, Pusdik, dan lain sebagainya," ungkap Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo, Nur Hasan, Rabu (8/3).
Selama ini, Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo mendapat kewenangan untuk menyediakan lahan pemakaman bagi Mr X, batu nisan, papan kayu maupun Mudin. Meski demikian, hal itu dapat dilakukan setelah dilakukan serangkaian identifikasi, terutama berkaitan dengan status dan keluarga jenazah.
Keberadaan makam Mr X tersebut, lanjut Nur Hasan, sejatinya sudah ada sejak lama, tepatnya sebelum dibangunnya lahan oleh Dinas Kesehatan Sidoarjo. Namun seiring berjalannya waktu, lahan pemakaman Mr X sebagian besar digunakan untuk keperluan Dinas.
Pemakaman Mr X tidak hanya digunakan bagi orang tanpa identitas atau mereka yang hanya berdomisili di Sidoarjo. Beberapa tahun belakangan, lokasi yang bersebelahan dengan Dinas Kesehatan Sidoarjo tersebut digunakan sebagai tempat pemakaman teroris. Terhitung, ada sekitar 17 teroris yang sudah dimakamkan di sana.
Bukan tanpa sebab pelaku teror banyak dimakamkan di situ. Konon, sebelum menjalankan aksinya, para pelaku teror tersebut tercatat pernah tinggal di kawasan Sidoarjo.
"Setelah diidentifikasi ternyata mereka kebanyakan tinggal di Sidoarjo," terang Nur Hasan.
Mulai dari Anton Ferdiantono, Sari Puspitasari (istri), Harlita Auliya Rachman (anak), ketiganya tewas dalam ledakan di Rusun Wonocolo, Taman, Sidoarjo.
Ada juga Moh Dari Satria (Putra pelaku bom di Polrestabes Surabaya Tri Murtiono), Fadhila Sari dan Famela Rizqita (keduanya anak dari Dita Supriyanto, pelaku bom bunuh diri GKI di Jalan Diponegoro Surabaya).
Puji Kuswati (istri Dita Supriyanto), Moh Dafa Amin (putra Tri Murtiono). Tri Murtiono dan Tri Ernawati, suami istri yang tewas dalam aksi bom bunuh diri di Polrestabes Surabaya.
Di samping itu, ada juga jenazah Hari Sudarwanto, terduga teroris asal Singosari Malang yang ditembak mati dalam penangkapan di kawasan Kwadengan, Kelurahan Lemahputro, Kecamatan Kota, Sidoarjo.
Budi Satrio (terduga teroris yang ditembak mati di Perum Puri Maharani di kawasan Sukodono, Sidoarjo), Ilham Fauzan (terduga teroris yang ditembak mati saat mengantarkan bahan peledak ke kawasan Urangagung, Kecamatan Kota, Sidoarjo), dan jenazah Dedi Sulistiantono (terduga teroris yang tewas dalam penangkapan di Manukan Surabaya).
Lantas adakah yang berziarah ke makam tersebut? Nur Hasan menjawab hampir tidak ada. Sebab, makam-makam tersebut tidak diketahui keluarganya. Jika pun beridentitas jelas, itu pun hanya makam mereka yang pernah terlibat dalam jaringan teroris saja.
"Hampir tidak ada lah," bebernya.
Dari pantauan, makam Mr X sekilas tidak ada bedanya dengan tempat pemakaman umum lainnya. Yang membedakan, hanya tulisan pada nisan makam saja. Jika biasanya nisan-nisan di TPU itu bertuliskan identitas jelas seperti nama tempat tanggal lahir dan tanggal kematian yang meninggal, di tempat pemakaman khusus itu hanya tertuliskan tiga huruf identitas saja, yakni, Mr X dan nomor seperti nomor absen.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini proses identifikasi masih berlangsung oleh tim RS Cipto Mangunkusumo.
Baca SelengkapnyaPotret makam para Pejuang Indonesia terbengkalai di pelosok desa Sumedang, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaHeboh Warga Pondok Aren Cium Bau Busuk, Ternyata Ada Mayat dalam Toren Air
Baca SelengkapnyaAda Kuburan Persis di Depan Rumah Pelawak Abdel, Warga Mengaku SUdah Terbiasa
Baca SelengkapnyaWarga menduga pelaku merupakan pendatang, sehingga bukan keturunan asli Desa Sukamanah.
Baca SelengkapnyaHal ini pun dibenarkan oleh Kanit Pidum Satreskrim Polres Mojokerto Iptu Bambang Sunandar. Ia menyebut keluarga korban sudah memastikannya di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaBarang bukti tersebut diamankan serta dibawa oleh Tim Gegana Polda Metro Jaya
Baca SelengkapnyaPesanggrahan ini dibangun pada tanggal 18 Mei 2010 oleh PT Gudang Garam TBK
Baca SelengkapnyaNdun bersama Enggar dan teman-temannya pada sore itu sedang mengoprek-oprek sepeda motor matic sejak siang hingga dini hari.
Baca SelengkapnyaDiduga, Tirza tewas usai dibacok segerombolan orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaMakam Pangeran Diponegoro terlihat sederhana karena letaknya yang berada di tengah kota.
Baca Selengkapnya