Cerita nostalgia Pak Harto dengan Karmin, Warikun dan Kamsiri
Merdeka.com - Mantan Presiden Soeharto memiliki cara sendiri untuk mengenang masa-masa remaja bersama teman-temannya. Bekas penguasa Orde Baru itu mengenang masa remajanya dengan bercerita dengan teman-teman masa remajanya dulu.
Soeharto pernah menyempatkan diri untuk menerima mereka di kediamannya di Cendana saat sudah menjabat sebagai Presiden RI. Awalnya Soeharto tengah berziarah ke Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri.
Pak Harto kemudian meminta agar Lurah dan Camat setempat mendatangkan dua sahabatnya semasa remaja, Karmin dan Warikun. Pak Harto juga meminta agar guru mengajinya semasa kecil, Kamsiri, didatangkan.
-
Siapa guru dari Hasyim Asy'ari dan Soekarno? Nama Syaikhona Kholil sudah sangat familier bagi umat Islam di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Ulama karismatik ini adalah gurunya para ulama dan pahlawan nasional Indonesia, dua di antaranya pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hasyim Asy’ari dan Presiden Pertama RI Soekarno.
-
Siapa yang menemani Kamari bersekolah? Jennifer memposting momen di Instagram ketika Kamari bersekolah dengan Chelso di sekolah bayi.
-
Siapa yang mendampingi Kartika Putri? Kartika Putri berangkat ke tanah Suci bersama sang suami tercinta, Habib Usman Bin Yahya.
-
Siapa yang menjadi murid spiritual Romo Diyat bersama Soeharto? Hubungan antara Sudjono dan Soeharto sudah lama terjalin. Keduanya merupakan murid spiritual Sudiyat Prawirokusumo atau lebih dikenal dengan nama Romo Diyat.
-
Wara Wiri Mengajar mengajak siapa? Komunitas Wara-wiri Mengajar akan mengajak siapapun, khususnya generasi milenial agar mengenal seluk-beluk Kota Tangerang di masa silam.
-
Siapa yang menjadi ajudan Soeharto? Pada tahun 1974, Kolonel Try Sutrisno Diangkat Menjadi Ajudan Presiden Soeharto Empat tahun Try menjabat ajudan presiden.
"Kepada kedua orang itu saya bertanya, 'Tahun berapa kita dulu berpisah?' Salah seorang di antara mereka menjawab, 'Mungkin tahun 1940 Pak," seperti diceritakan Pak Harto dalam buku biografi 'Soeharto, Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya' yang ditulis G Dwipayana dan Ramadhan KH.
Obrolan antara mereka pun semakin hangat. Karmin kemudian bercerita kepada Pak Harto soal pertemuan terakhirnya dengan Pak Harto.
"Saya ingat waktu itu kita masih sama-sama naik sepeda ke desa Baji dan Semin. Di sekat sekolah sepeda kita tidak bisa lagi kita naiki, karena kedua desa itu merupakan pegunungan. Sepeda kita titipkan di rumah janda sebelah utara sekolah. Terus kita berdua jalan kaki ke desa itu. Di perempatan desa yang nanjak, Pak Harto berkata, 'Kalau pekerjaan begini terus, saya tidak sanggup, berat sekali, saya besok tidak masuk lagi Min," cerita Kamin.
Mendengar cerita Karmin, Pak Harto langsung mengenangnya secara mendalam. Mereka terus mengenang masa mudanya dalam obrolan hangat selama lebih dari satu jam.
"Kami tertawa-tawa dalam ngobrol bersama Kamin dan Kamsiri lebih dari satu jam lamanya itu," kata Pak Harto.
Kepada Pak Harto, Kamin mengaku sempat bermimpi bertemu dengan singa besar sebelum dipanggil untuk menemui penguasa Orde Baru itu. Mimpi itu akhirnya dimaknainya sebagai pertanda bahwa dia akan bertemu Pak Harto yang saat itu menjabat sebagai presiden.
Sementara, Kamsiri amat bangga bekas murid mengajinya menjadi orang nomor satu di Indonesia saat itu. Kamsiri kemudian bercerita mengenai kondisi salah seorang teman remaja Pak Harto, Kang Loso, yang makin memprihatinkan. Kang Loso menjadi buta karena ikut berjuang merebut kemerdekaan.
Lain Kamsiri, lain pula Kang Warikun. Dia pernah mengajak teman-temannya untuk membantu Pak Harto mengisi bak air dari sumur. Hal itu dilakukan Warikun dan teman-teman, agar Pak Harto bisa ikut bermain sepak bola.
"... Sedang saya punya pekerjaan, dilatih disiplin oleh ayah saya. Tidak boleh main sore bila bak mandi belum penuh. Maka Warikun dan teman-temannya ini yang membantu. Setelah pekerjaan selesai, baru kami main bola," kenang Pak Harto.
Dari pertemuan dengan sahabat dan bekas guru mengajinya itu, Pak Harto mengambil sebuah pelajaran bermakna. Sebab, mereka tak kecewa meski nasibnya jauh berada di bawah Pak Harto. Mereka hanya mengatakan, setiap orang memiliki nasibnya sendiri, dan sebagai manusia hanya menjalani.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Soeharto memerintahkan camat dan lurah untuk membawa sahabatnya dari desa ke Jakarta
Baca SelengkapnyaKiran merupakan cucu Soekarno. Sosoknya terbilang jarang sekali tersorot lantaran ia bukan artis.
Baca SelengkapnyaJenderal polisi reunian bareng dua sahabatnya sejak masa sekolah. Begini momen selengkapnya.
Baca SelengkapnyaPuan Maharani menyebut Cak Imin adalah Kakaknya. Mereka kenal sejak SMA.
Baca SelengkapnyaTukul memiliki sahabat seorang jenderal polisi. Sosoknya adalah Irjen Pol (Purn) Hamidin. Hal ini diketahui dari unggahan Hamidin di media sosial.
Baca SelengkapnyaSama-sama cantik, ini potret kebersamaan Ratna Sari Dewi dan Kartika Sari Dewi. yang awet muda.
Baca SelengkapnyaBerikut sosok trio Jenderal Bintang 3 jebolan Akpol tahun 1991 teman seangkatan Kapolri.
Baca SelengkapnyaDua jenderal sesepuh Cakra Kostrad diundang Kasad Maruli. Siapa sosoknya?
Baca SelengkapnyaKartika Sari Dewi dan ibunya, Ratna Sari Dewi Soekarno, hadiri wisuda Frederik Kiran Soekarno Seegers di Inggris. Simak momen haru dan bahagianya di sini!
Baca SelengkapnyaDiketahui, bahwa Mayjen Kunto Arief bersahabat dengan Mayjen Bangun Nawako sejak berpangkat Letnan Dua (Letda).
Baca SelengkapnyaSembari berlari kecil, Susi Pudjiastuti menghampiri Ganjar Pranowo yang turun dari pesawat
Baca SelengkapnyaDari sekian banyaknya cucu Soeharto yang dikenal masyarakat, beberapa di antaranya memang jarang terlihat di hadapan publik.
Baca Selengkapnya