Cerita Petinggi BNPT Sempat Terpapar Radikalisme dan Hampir Berangkat ke Afghanistan
Merdeka.com - Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Ahmad Nurwakhid mengaku pernah terpapar paham radikal. Dia pun hampir ingin berangkat ke Afganistan.
"Memang saya juga pernah terpapar paham radikal, sampai saya juga mau berangkat ke Afganistan," katanya dalam acara 'Mencegah Radikalisme dan Terorisme untuk Melahirkan Keharmonisan Sosial' di youtube TV NU, Selasa (30/3).
Ahmad menceritakan, ia terpapar paham radikal karena mendengar ceramah dengan paham Salafi Wahabi. Paham radikal pun mulai merasukinya.
-
Siapa pencetus aliran Wahabi? Aliran ini dicetuskan pertama kali oleh Muhammad bin Abdul Wahab bin Sulaiman at-Tamimi, yang lahir pada tahun 111 5 H/17 03 M di kota kecil Uyainah Najed, Arab.
-
Bagaimana Munir mengubah pandangan radikalnya? Pentingnya pembinaan keagamaan dan wawasan kebangsaan menjadi titik balik baginya.
-
Bagaimana Wahabi memulihkan Islam? Wahabi lahir dari upaya pemurnian kembali ajaran Islam sebagaimana mestinya yang diajarkan Rasulullah SAW serta memberantas bid’ah dan khurafat yang diindikasikan sebagai sebab terjadinya kemunduran umat Islam.
-
Bagaimana cara seseorang masuk Islam? Cara masuk Islam perlu dimulai dari memahami ajaran agama, mengucapkan kalimat syahadat, hingga menjalani kewajiban ibadah.
-
Bagaimana aliran Islam muncul? Perbedaan tersebut berkaitan dengan, bidang fiqih, politik, tasawuf, aqidah, dan lainnya.
-
Bagaimana Abdul Karim melawan paham bid'ah? Setelah kembali dari Makkah, ia langsung membasmi paham-paham bid'ah, khurafat, taqlid yang sudah tercampur dengan ajaran agama.
"Meskipun saya dilahirkan di lingkungan Nahdatul Ulama dan kemudian di sekolah Muhammadiyah sudah dikenalkan doktrin-doktrin al-wala wal-bara, setelah saya jadi Kapolsek di Solo Banjarsari kami sering mendengarkan ceramah di Al Mu'min Ruki di situlah berkenalan dengan Salafi Wahabi takfiri, akhirnya kami sering idat, sering liqo," tuturnya.
Ahmad menyebut, sekitar tahun 1995-1996 negara belum mewaspadai radikalisme maupun terorisme. Kemudian, setelah peristiwa Bom Bali pada 2002 negara mulai sadar. Ahmad pun ikut menyadari terpapar paham radikal.
"Alhamdulillah saya sudah mulai sadar, transisi sampai ketemu ideologi pengganti. Tercabutnya ideologi takfiri yang berawal dari pemahaman atau mazhab Salafi Wahabi takfiri tadi itu akan hilang jika tergantikan dengan ideologi baru, yaitu ideologi Islam yang kaffah," ungkapnya.
"Yang tadinya Islam dipahami sebagai iman Islam dan jihad, iman Islam dan khilafah. Maka harus tergantikan secara benar, yaitu iman, Islam, dan ihsan. Iman, Islam," tutup Brigjen Ahmad.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PAC GP Ansor dan Banser Gunung Anyar menolak Ustaz Riza Syafiq Hasan Basalamah karena diduga terindikasi berasal dari HTI.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, seorang karyawan KAI di Bekasi, Jawa Barat diduga masuk dalam jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaPria ini menceritakan kisah hidup yang tak mudah dan membuatnya hijrah.
Baca SelengkapnyaBudaya patriaki memiliki andil cukup besar dalam penyebaran paham radikal pada kaum perempuan.
Baca SelengkapnyaSaat ini BNPT memiliki berbagai program yang fokus membentuk kekuatan rumah tangga.
Baca SelengkapnyaApabila suatu organisasi telah dilarang oleh Pemerintah seharusnya segala penggunaan simbol atau atribut organisasi juga dilarang.
Baca SelengkapnyaEnam warga negara asing asal Inggris dan satu asal Norwegia ditangkap Tim Gabungan Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pekam) Kabupaten Pasaman Barat.
Baca SelengkapnyaSebanyak dua teroris jaringan Anshor Daulah, LHM dan DW yang bekerja sebagai tenaga pendidik di Bima, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditangkap.
Baca SelengkapnyaCerita eks wartawan surat kabar di London pernah ditangkap di Afghanistan.
Baca SelengkapnyaKemenag Surabaya akan berkoordinasi dengan Kepolisian saat di singgung apakah akan mengeluarkan larangan resmi terhadap Ustaz Syafiq berceramah di Surabaya.
Baca SelengkapnyaTujuan BNPT atas wacana itu mengontrol tempat ibadah dari kegiatan radikalisme.
Baca SelengkapnyaMunir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.
Baca Selengkapnya