Cerita Polisi di Kukar Terobos Medan Terjal 30 Km untuk Bebaskan Warga yang Dipasung
Merdeka.com - Seorang warga Desa Muara Kebaq, kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, Antonius Petrus (19) bertahun-tahun berada dalam pemasungan. Dia dikurung dalam pondok kecil di belakang rumah orang tuanya dengan alasan keterbelakangan mental.
Kabar pemasungan Antonius diterima Polsek Tabang hari Senin (14/11) malam sekitar pukul 23.00 Wita. Sehari kemudian, Selasa (15/11), Kapolsek Tabang Iptu Joko Sulaksono memerintahkan personelnya untuk bersiap membantu remaja itu.
Di hari yang sama Joko dan personelnya beserta tim kesehatan kecamatan bergerak ke lokasi yang dilaporkan Bhabinkamtibmas. "Dari kantor Polsek, jaraknya itu sekitar 30 kilometer dengan waktu tempuh sekitar satu jam menuju ke Desa Muara Kebaq," kata Joko dalam perbincangan bersama merdeka.com, Rabu (16/11).
-
Mengapa pria itu dipenjara? Dalam persidangan di Thessaloniki, pria tersebut mengaku tidak bisa menjelaskan perilakunya yang membuatnya merasa sangat malu.
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
-
Kenapa pria itu tinggal di kolong rumah? 'Ini adalah situasi yang aneh, tetapi mungkin bukan hal yang tidak biasa. Saat ini, orang-orang memang mencari tempat berlindung.'
-
Bagaimana ibu itu mengurung putranya? Ia mengungkapkan kepada pihak kepolisian bahwa selama bertahun-tahun, ia telah berupaya menyelamatkan putranya melalui berbagai cara, termasuk mengirimnya ke lebih dari 10 pusat rehabilitasi di seluruh negeri.
-
Dimana penjara ditemukan? Arkeolog mengumumkan penemuan penjara dalam toko roti di reruntuhan kota kuno Pompeii di Italia.
-
Di mana lokasi kampung terisolir ini? Sebuah kampung di Kabupaten Grobogan letaknya berada di pedalaman hutan jati. Akses menuju kampung itu terbilang sulit. Pengunjung dengan kendaraan roda dua harus melewati jalan berpasir yang sempit di antara pohon-pohon jati yang membentang sejauh empat kilometer.
Kampung atau desa yang dituju merupakan permukiman suku Dayak Punan.Medannya yang ditempuh tidak mudah karena berada di pedalaman Kalimantan Timur. Jalannya berliku, licin dan berlumpur seusai diguyur hujan. Petugas harus naik bukit, menuruni lembah, dan melalui hutan dengan berjalan kaki.
Dipasung sejak 2019
Sampai di lokasi, petugas memastikan informasi pemasungan itu benar terjadi. Joko lalu berkoordinasi bersama dengan kepala desa, dan bertemu orang tua anak yang dipasung. Tujuannya untuk mengedukasi dan memberi pemahaman bahwa tindakan pemasungan atau pengurungan melanggar hukum.
"Karena negara bertanggung jawab untuk menyelamatkan masa depan anak generasi penerus bangsa," ujar Joko.
Orang tua mengaku memasung Antonius sejak Oktober 2019 atau tiga tahun terakhir. Makanan hanya diselipkan dari celah papan yang menjadi dinding bangunan pondok itu.
"Makanan sayur-sayuran diselipkan di dinding (papan) layaknya binatang. Makanya secara manusiawi, apa pun kondisi geografisnya, kami melakukan tindakan apapun risikonya anak itu harus kami selamatkan," tambah Joko.
"Jadi sehari-hari orang tua anak ini sering ke hutan, berladang. Diduga mengalami keterbelakangan mental. Tapi saya tidak bisa memastikan itu karena sedang diobservasi tim dokter," terang Joko.
Dikembalikan ke Rumah
Rabu (16/11) pagi ini sekitar pukul 10.00 Wita, didampingi tim kesehatan, Antonius dibawa keluar pondok pasung yang ada di belakang rumahnya. Dia dimasukkan kembali ke dalam rumah dengan pengawasan personel Polsek Tabang.
"Kondisi anak ini sehat dan sekarang ada di rumah. Selain kami dari Polsek Tabang, juga ada pengawasan tim kesehatan," kata Joko menegaskan.
Joko dan personel Polsek Tabang segera berkoordinasi ke aparatur pemerintah agar anak itu mendapatkan penanganan lebih lanjut untuk masa depannya. "Saya koordinasikan ke pemerintahan kecamatan, apakah bisa dibina oleh pemerintah kabupaten untuk masa depannya. Karena orang tua anak ini bekerja di hutan, ya berladang," pungkas Joko.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku melihat korban bermain bersama temannya. Kemudian mendekat dengan modus bertanya alamat. Saat itu korban dibawa pergi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Desa Teluk Pandak, Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo pada September 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaSetelah kabur pasien tersebut diduga diperkosa oleh seorang pria. Peristiwa itu terjadi pada Senin (11/12) malam.
Baca SelengkapnyaDua orang lainnya melarikan diri dan kini ditetapkan sebagai buronan alias DPO.
Baca SelengkapnyaRombongan polisi menemui pemulung dan memberikan bantuan tali asih untuk modal usaha.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda Bernama Anton Wibowo menarik perhatian pengendara yang melintas di wilayah Lamongan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaRedemtus tewas dibacok sebanyak tiga kali pada bagian kepala
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula dari klaim polisi yang mengenakan pakaian preman sedang melakukan razia.
Baca SelengkapnyaSaat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi
Baca SelengkapnyaPeristiwa dugaan tindak pidana perbuatan asusila terhadap anak di bawah umur tersebut terjadi di Mako Polsek Tanjung Pandan.
Baca SelengkapnyaPelaku diduga melakukan pelecehan seksual terhadap putri tirinya selama 4 tahun.
Baca SelengkapnyaTak punya karena kecopetan di kapal, perantau asal Magelang nekat jalan kaki dari Surabaya. Kisahnya diketahui oleh Aipda Purnomo saat berpapasan di jalan.
Baca Selengkapnya