Cut Nyak Dhien jadi heboh, ini foto sejarah paling mengagumkan
Merdeka.com - Di dunia maya sedang ramai membahas polemik foto Pahlawan Nasional asal Aceh, Cut Nyak Dhien. Ada beberapa pihak yang mengatakan kalau foto Cut Nyak Dhien yang memakai konde merupakan konspirasi penjajah. Menurut mereka, foto asli Cut Nyak Dhien adalah sosok wanita yang menggunakan jilbab.
Namun, sebagian kelompok membantah analisis Cut Nyak Dhien. Mereka menyebut foto wanita berjilbab tersebut adalah istri dari Panglima Polim.
Dari polemik tersebut terdapat foto yang mengagumkan dan bersejarah. Foto menampilkan sosok Cut Nyak Dhien yang ditawan oleh Belanda. Foto bertahun 1905 itu tersimpan di KITLV, Leiden, Belanda. Foto itu diambil oleh komandan marsose, atau pasukan khusus Belanda, Letnan van Vuren. Foto ini juga yang menginspirasi adegan dalam film Tjoe Nja' Dhien karya Eross Djarot yang memenangkan Piala Citra.
-
Siapa tokoh intelektual tersohor dari Aceh? Salah satu tokoh tersebut bernama Abu Bakar Aceh, seorang tokoh intelektual tersohor asal Aceh yang telah melahirkan banyak karya di bidang keagamaan, filsafat, dan kebudayaan.
-
Siapa yang viral di media sosial? Kisah pilu gadis ini mencuri perhatian publik di media sosial. Sejak pertama kali diunggah, videonya sudah mendapat 34 ribu tanda suka.
-
Siapa yang dihujat oleh netizen? Anak Sarwendah, Betrand Putra Onsu, merasa sedih mengetahui bahwa ibunya sedang dihujat di media sosial oleh netizen.
-
Mengapa foto tersebut kontroversial? Namun, foto tersebut menjadi sebuah kontroversial.Hal ini disebabkan terdapat sebuah teori pada sebuah makalah penelitian yang menyebutkan bahwa pada 1923 terdapat sebuah Scabland yang menjadi catatan erosif dari sungai-sungai besar dengan gradien tinggi, dan berasal dari gletser.
-
Kenapa foto Maudy jadul viral? Netizen dengan cepat terpikat oleh foto-foto ini. Mereka terus mengagumi kecantikan alami Maudy yang tetap tak berubah hingga saat ini.
-
Siapa yang dihujat oleh warganet? Meskipun jarang membaca komentar dari warganet, Sarwendah mengakui bahwa saat itu ia tidak sengaja menemukan hujatan terhadap dirinya dan Onyo, yang langsung membuatnya mengambil langkah dengan melayangkan somasi.
Cerita penangkapan itu berawal saat Jendral Joannes Benedictus van Heutsz memanfaatkan ketakutan masyarakat dan mulai menyewa orang Aceh untuk memata-matai pasukan pemberontak sebagai informan. Sehingga Belanda menemukan rencana Teuku Umar untuk menyerang Meulaboh pada tanggal 11 Februari 1899.
Akhirnya, Teuku Umar gugur tertembak peluru. Ketika Cut Gambang, anak Cut Nyak Dhien, menangis karena kematian ayahnya, ia ditampar oleh ibunya yang lalu memeluknya.
"Sebagai perempuan Aceh, kita tidak boleh menumpahkan air mata pada orang yang sudah syahid, " kata Cut Nyak Dhien.
Cut Nyak Dhien lalu memimpin perlawanan melawan Belanda di daerah pedalaman Meulaboh bersama pasukan kecilnya dan mencoba melupakan suaminya. Pasukan ini terus bertempur sampai kehancurannya pada tahun 1901 karena tentara Belanda sudah terbiasa berperang di medan daerah Aceh.
Selain itu, Cut Nyak Dhien sudah semakin tua. Matanya sudah mulai rabun, dan ia terkena penyakit encok dan juga jumlah pasukannya terus berkurang, serta sulit memperoleh makanan.
Hal ini membuat iba para pasukan-pasukannya. Anak buah Cut Nyak Dhien yang bernama Pang Laot melaporkan lokasi markasnya kepada Belanda karena iba. Akibatnya, Belanda menyerang markas Cut Nyak Dhien di Beutong Le Sageu.
Mereka terkejut dan bertempur mati-matian. Dhien berusaha mengambil rencong dan mencoba untuk melawan musuh. Sayangnya, aksi Dhien berhasil dihentikan oleh Belanda.Cut Nyak Dhien ditangkap, sementara Cut Gambang berhasil melarikan diri ke hutan dan meneruskan perlawanan yang sudah dilakukan oleh ayah dan ibunya.
Setelah ditangkap, Cut Nyak Dhien dibawa ke Banda Aceh dan dirawat di situ. Penyakitnya seperti rabun dan encok berangsur-angsur sembuh. Namun, Cut Nyak Dhien akhirnya dibuang ke Sumedang, Jawa Barat, karena ketakutan Belanda bahwa kehadirannya akan menciptakan semangat perlawanan dan juga karena ia terus berhubungan dengan pejuang yang belum tunduk. Pada tanggal 6 November 1908, Cut Nyak Dhien meninggal karena usianya yang sudah tua. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini wujud gelas yang pernah menjadi saksi bisu pengasingan Cut Nyak Dhien di Sumedang.
Baca SelengkapnyaCut Nyak Dien bahkan pilih bunuh diri ketimbang menyerah pada Belanda.
Baca SelengkapnyaRumah ini dibangun untuk mengenang salah satu pahlawan nasional Indonesia dalam mempertahankan tanah kelahiran dari para penjajah.
Baca SelengkapnyaCut Nyak Meutia, pahlawan srikandi asal Aceh dengan kisah asmara yang rumit.
Baca SelengkapnyaFotografer dan sutradara video musik Yuda Julian membagikan karya indahnya dalam momen Hari Pahlawan 2023, mengabadikan sepuluh pejuang Indonesia.
Baca SelengkapnyaBegini kondisi rumah 'penjara' Cut Nyak Dien saat diasingkan ke Sumedang.
Baca SelengkapnyaSosok srikandi asal Aceh menjadi panglima perang menggantikan Cut Nyak Dien saat melawan Belanda.
Baca SelengkapnyaHari ini adalah 128 tahun wafatnya Teuku Nyak Makam yang patut dikenang oleh masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaUang kertas TE 2022 tak hanya cantik, tapi penuh makna. Kenali para pahlawan nasional yang wajahnya menghiasi rupiah, dari pecahan Rp 1.000 hingga Rp 100.000!
Baca SelengkapnyaUlama besar Aceh ini terkenal dengan karya sastra perang yang cukup tersohor yaitu Hikayat Prang Sabi.
Baca SelengkapnyaSosok Rumsyah mencuri perhatian warganet karena parasnya yang cantik natural.
Baca SelengkapnyaKopral Bagyo mengidolakan seorang purnawirawan TNI AL Djoni Liem yang mendapatkan julukan Semburan Mulut Berbisa.
Baca Selengkapnya