Unik, Gelas yang Pernah dipakai Cut Nyak Dhien Buatan China Banyak yang Memintanya
Ini wujud gelas yang pernah menjadi saksi bisu pengasingan Cut Nyak Dhien di Sumedang.
Ini wujud gelas yang pernah menjadi saksi bisu pengasingan Cut Nyak Dhien di Sumedang.
Unik, Gelas yang Pernah dipakai Cut Nyak Dhien Buatan China Banyak yang Memintanya
Sebuah rumah tua di Kabupaten Sumedang Jawa Barat menjadi saksi keberadaan pahlawan nasional wanita Cut Nyak Dhien saat diasingkan oleh Belanda dari tanah kelahirannya di Aceh.
Rumah yang konon berusia 200 tahun itu masih kokoh berdiri meski sempat hancur seusai dihantam gempa pada tahun 2009 lalu.
Meski sudah 2 abad berlalu, rumah tersebut masih memiliki beberapa peninggalan dari Cut Nyak Dhien, salah satunya berupa gelas kuno.
Bagaimana wujud gelas yang pernah dipakai Cut Nyak Dhien saat diasingkan Belanda di Sumedang?
Melansir dari YouTube Rizquna Channel, Minggu (3/12) berikut ulasan selengkapnya.
Rumah pengasingan Cut Nyak Dhien merupakan milik seorang tokoh muslim asal Sumedang yaitu KH Ilyas.
KH Ilyas adalah seorang Imam Besar Masjid di Kabupaten Sumedang yang sekaligus kakek buyut dari pemilik rumah saat ini yaitu Dadang.
Rumah bernuansa serba bambu itu berdiri sejak 200 tahun lalu dan saat ini dipegang oleh Dadang sebagai generasi keempatnya.
Terlihat dinding rumah itu terbuat dari anyaman bambu, dan kokoh ditopang pilar-pilar kayu yang konon sudah ada sejak rumah itu pertama kali berdiri.
Selain itu, foto Cut Nyak Dhien saat pertama kali singgah di Sumedang juga masih menempel di dinding.
Beberapa foto lain juga terpampang di dinding rumah yang kebanyakan adalah hadiah dari keluarga maupun pemerintah.
Gelas Kuno Buatan China Milik Cut Nyak Dhien
Selain foto bersejarah, saksi keberadaan Cut Nyak Dhien di rumah tersebut, terdapat pula benda peninggalanya yang masih terawat hingga saat ini.
Benda yang dimaksud adalah sebuah gelas beling yang diceritakan oleh Dadang merupakan buatan dari China.
"Nah ini gelasnya yang pernah dipakai sama Cut Nyak Dhien. Ini buatan China," kata Dadang.
Gelas yang memiliki corak berwarna oranye dan putih tersebut juga sering diminta orang lain sebagai koleksi. Namun Dadang tidak pernah memberikannya dan tetap merawatnya sendiri.
"Sampai sekarang banyak yang minta," tambahnya.
Cut Nyak Dhien Meninggal di Rumah ini
Menurut penuturan pemilik rumah saat ini, Dadang, Cut Nyak Dhien menempati rumahnya tersebut selama 23 bulan.
Cut Nyak Dhien menghembuskan napas terakhir di rumah tersebut pula dan kala itu sang kakek masih hidup.
Saat ini, kamar yang dulu ditempati Cut Nyak Dhien ditempatinya sendiri sebagai kamar pribadi.
Kamar tersebut sudah mengalami renovasi setelah mengalami banyak kerusakan akibat gempa pada 2009 lalu.