Daftar Enam Daerah dengan Kasus Raja Singa Tertinggi di Indonesia
Merdeka.com - Kasus sifilis atau raja singa di Indonesia meningkat 70 persen dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Pada 2016, penderita raja singa itu ada 12 ribu orang dan pada 2022 menjadi 21 ribu kasus.
Data tersebut dikeluarkan Kementerian Kesehatan belum lama ini. Kasus-kasus tersebut menyebar di sejumlah daerah yang masuk dalam kategori tertinggi.
Daerah dengan penemuan pasien sifilis terbanyak berada di Provinsi Papua sebanyak 3.864 pasien, disusul Jawa Barat (3.186 pasien), DKI Jakarta (1.897 pasien), Papua Barat (1.816 pasien), Bali (1.300 pasien) dan Banten (1.145 pasien).
-
Kenapa kasus kanker di Indonesia meningkat? Meningkatnya Jumlah Kanker di Indonesia Terjadi Akibat Gaya Hidup Kebaratan Menurut Yayasan Kanker Indonesia (YKI), penerapan gaya hidup yang tidak sehat dan cenderung mengikuti negara barat menjadi penyebab meningkatnya kasus kanker.
-
Apa saja dampak dari sifilis? Dampak dari penyakit ini adalah dapat merusak organ-organ tubuh seperti otak, jantung, dan kulit jika tidak diobati.
-
Kenapa kasus ISPA meningkat di Jakarta? Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mencatat kasus infeksi saluran pernapasan (ISPA) di DKI Jakarta terus meningkat akibat polusi udara yang kian memburuk di Jabodetabek.
-
Kapan kasus flu singapura banyak? Kementerian Kesehatan melaporkan kasus penyakit ini hingga pekan ke-11 di tahun 2024 yakni sebanyak lebih dari 5.000 pasien.
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Apa saja penyakit kritis yang meningkat? Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik (jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan lainnya) di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di tahun 2022.
Sementara untuk provinsi dengan jumlah pasien yang paling banyak dites sifilis berada di Jawa Barat 305.816 jiwa, Jawa Timur (273.479 jiwa), Jawa Tengah (167.303 jiwa), DKI Jakarta (71.037 jiwa), dan Banten (63.451 jiwa).
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi mengungkapkan, di antara penyebab peningkatan kasus sifilis karena adanya perilaku seks berisiko yang dilakukan orang tua, misalnya melalui seks oral atau seks anal. Perilaku seks yang berisiko itu kemudian membuka potensi ibu menularkan sifilis kepada anaknya.
Bahkan persentase terjadinya abortus, bayi lahir mati atau bayi mengalami sifilis kongenital akibat penularan mencapai 69 hingga 80 persen. Perilaku seks yang berisiko ini sangat mungkin untuk mencederai hak anak dan mengancam kelangsungan hidupnya karena bisa menimbulkan kecacatan.
Dia menjelaskan, sifilis disebabkan oleh sebuah bakteri jenis Treponema Pallidum, yang biasanya menginfeksi tubuh manusia melalui luka di alat kelamin, anus, bibir, maupun mulut. Hubungan seks yang berisiko hanya akan memperlebar potensi penularan karena dilakukan tanpa menggunakan kondom.
Risiko tertular sifilis akan semakin besar bila seseorang terkena Infeksi Menular Seksual (IMS) yang menyebar dengan cepat melalui jaringan seksual dengan banyaknya pasangan seksual (gonta-ganti pasangan).
Dalam kasus ini biasanya berupa pekerja seks (PS) yang menularkan infeksi ke pelanggannya atau pasangannya. 'Kelompok jembatan' laki-laki juga mampu menularkan IMS ke pasangan seksual mereka yang lain.
"Penularan penyakit sifilis dapat dipicu oleh aktivitas seksual yang menyimpang yang dilakukan oleh penderitanya. Penggunaan kondom dapat mengurangi risiko tertular sifilis, tetapi hanya jika kondom menutupi luka sifilis," ungkap Imran belum lama ini.
Selain itu, masyarakat diharapkan dapat menghindari konsumsi narkoba. Penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan lain yang tidak sesuai dengan anjuran dokter dikhawatirkan mendorong seseorang untuk mempraktikan hubungan seksual yang tidak aman.
Bila sudah melakukan skrining dan terbukti positif sifilis, pasien diminta segera memberi tahu pasangan masing-masing. Dengan begitu, pasangan dapat melakukan tes untuk mendeteksi penularan sehingga bisa mendapatkan pengobatan lebih awal.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, daerahnya menjadi penyumbang kasus sifilis tertinggi ke enam di Indonesia dengan 1.145 kasus. Menurut dia, gencarnya screening dan deteksi dini yang dilakukan menjadi penyebab meningkatnya sifilis.
"Secara program lebih bagus karena semakin banyak yang ditemukan maka langsung dilakukan pengobatan sifilis sehingga tidak menularkan ke orang lain," kata Ati, Senin (29/5).
Dari jumlah tersebut, 95 persen penderita di antaranya sudah mendapat penanganan dan pengobatan oleh Dinkes Banten. Kasus sifilis yang ditemukan didominasi oleh penderita dalam kategori sifilis primer atau dini.
"Jadi dengan pengobatan lebih awal diharapkan tidak menjadi siflis lanjut," kata dia.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaRatusan ribu anak tercatat menderita ISPA hingga Juli 2023.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaJumlah korban meninggal dunia itu berasal dari 62.001 kasus DBD yang teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaKemenkes ungkap gejala dari virus cacar monyet atau monkeypox
Baca SelengkapnyaSejumlah negara melaporkan kembali naiknya kasus virus Covid-19 sejak akhir November 2023.
Baca SelengkapnyaSelain Kota Semarang, disusul Kabupaten Kendal terdapat temuan 129 kasus HIV dan Kabupaten Jepara 127 kasus HIV
Baca SelengkapnyaSaat ini, seluruh pasien sedang menjalani perawatan intensif di ruang isolasi sejumlah rumah sakit Jakarta.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca Selengkapnya