Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Damayanti kesal saksi Alamuddin bohong soal isi pertemuan di hotel

Damayanti kesal saksi Alamuddin bohong soal isi pertemuan di hotel Sidang Damayanti. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) kembali menggelar sidang kasus dugaan korupsi mantan anggota DPR Komisi V, Damayanti Wisnu. Sidang hari ini mendengarkan kesaksian dari anggota DPR Alamuddin Dimyati Rois, soal proyek korupsi proyek jalan di Maluku.

Pada persidangan bertanya pada Alamuddin tentang pertemuannya dengan dengan Damayanti di kamar nomor 621 Hotel Ambara, Jakarta Selatan pada Oktober 2015. Di sebut-sebut pertemuan itu membahas program aspirasi.

"Tidak pernah melakukan pertemuan di kamar itu. Tidak pernah juga ada pembahasan program aspirasi," kata Alamuddin di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (1/8).

Dia mengaku pernah bertemu di hotel itu tapi bukan di kamar 621. Dalam pertemuan itu hadir juga dua anggota Komisi V DPR lainnya yakni Budi Supriyanto dari fraksi Golkar, Fathan Subchi dari fraksi PKB, dua staf Damayanti yakni Dessy dan Julia, dan Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) IX Maluku dan Maluku Utara, Amran HI Mustary.

Alamuddin juga tidak mengetahui apa yang dibahas Damayanti saat mereka bertemu di kafe Hotel Ambara. Dia beralasan duduk di meja yang berbeda dengan Damayanti.

"Saya tidak mendengar apa yang mereka bahas karena saat itu ada live music. Jadi suaranya berisik," imbuh Alamuddin.

Usai sidang, Damayanti menegaskan pertemuan itu pernah terjadi. Bahkan katanya, dalam pertemuan di kamar 612 itu sengaja dilakukan sebelum mereka berkumpul di Kafe Hotel Ambara.

"Kita kumpul di kamar 621 untuk program aspirasi di Maluku. Sebelum datang juga sudah ada pemberitahuan dan diketahui oleh Pak Alam, jadi tidak mungkin kalau tidak tahu," beber Damayanti.

Selain itu, saat berada di kafe, kata Damayanti, posisi duduk mereka pun tidak berjauhan. Dia juga menyatakan tidak ada acara live music sehingga percakapan di antara mereka bisa di dengar dengan jelas.

Kuasa hukum Damayanti, Wirawan Adnan, mengaminkan ucapan kliennya. Dia mengatakan adanya perbedaan fakta dalam pertemuan yang diungkapkan Alamuddin dengan kliennya tersebut.

"Pernyataan Alamuddin itu berbohong, yang jelas mereka bertemu beberapa kali. Dia (Alamuddin) bilang cuma sekali ketemu di hotel untuk bahas program aspirasi dengan Bu Damayanti, padahal sudah berulang kali," tegas Adnan.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hakim Perkara Korupsi BTS Semprot Irwan Hermawan: Suaranya Keras, Di Lapangan Golf Teriak-Teriak
Hakim Perkara Korupsi BTS Semprot Irwan Hermawan: Suaranya Keras, Di Lapangan Golf Teriak-Teriak

Kemudian hakim kembali memastikan agar baik Irwan dan Windi bersuara lebih keras dan jelas.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kronologi Lengkap Kelompok Misterius Bubarkan Diskusi Kebangsaan di Kemang, Brutal Rusak Barang
VIDEO: Kronologi Lengkap Kelompok Misterius Bubarkan Diskusi Kebangsaan di Kemang, Brutal Rusak Barang

Sebelum acara dimulai sejak pukul 09.00 WIB, puluhan orang sudah berorasi di depan hotel dan menuntut diskusi dibubarkan

Baca Selengkapnya
VIDEO: Polisi Ciduk 5 Orang Pembubaran Diskusi di Kemang, Dua Langsung Jadi Tersangka
VIDEO: Polisi Ciduk 5 Orang Pembubaran Diskusi di Kemang, Dua Langsung Jadi Tersangka

Dua orang itu terindikasi melakukan pidana perusakan hingga menganiaya sekuriti hotel

Baca Selengkapnya
Kronologi Acara Diskusi Kebangsaan Dibubarkan Paksa Puluhan Orang Tak Dikenal
Kronologi Acara Diskusi Kebangsaan Dibubarkan Paksa Puluhan Orang Tak Dikenal

Pada saat anggota kepolisian tengah fokus berjaga di bagian depan hotel, tiba-tiba saja dilaporkan ada sekolompok orang tak dikenal masuk.

Baca Selengkapnya
Polisi Panggil Penyebar Video Pembubaran Diskusi Kebangsaan di Kemang
Polisi Panggil Penyebar Video Pembubaran Diskusi Kebangsaan di Kemang

Dia mengatakan, Polres Metro Jakarta Selatan akan mendalami pelaku yang menyebarkan video tersebut.

Baca Selengkapnya
Sekelompok Orang Tak Dikenal  Bubarkan Paksa Diskusi Silaturahmi Kebangsaan di Jakarta
Sekelompok Orang Tak Dikenal Bubarkan Paksa Diskusi Silaturahmi Kebangsaan di Jakarta

Acara itu sedianya dirancang sebagai dialog antara diaspora Indonesia di mancanegara dengan sejumlah tokoh atau aktivis.

Baca Selengkapnya
Polisi Gali Saksi Kunci Kasus Pembubaran Diskusi di Kemang, Ini Sosok dan Perannya
Polisi Gali Saksi Kunci Kasus Pembubaran Diskusi di Kemang, Ini Sosok dan Perannya

Polda Metro Jaya masih menyelidiki kasus pembubaran diskusi kebangsaan oleh sejumlah orang tak dikenal (OTK) di Kemang

Baca Selengkapnya
VIDEO: Hakim Skakmat Menpora Dito Anda Boleh Membantah Pertemuan Tapi Ada 2 Saksi, Ingat Telah Disumpah!
VIDEO: Hakim Skakmat Menpora Dito Anda Boleh Membantah Pertemuan Tapi Ada 2 Saksi, Ingat Telah Disumpah!

Dito membantah dirinya bertemu dengan Galombang. Hakim pun mengingatkan bahwa Dito telah disumpah dan pertanggungjawabannya kepada Tuhan YME

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kekesalan Eks Danjen Kopassus, Said Didu & Refly Kelompok Barbar Obrak-Abrik Diskusi
VIDEO: Kekesalan Eks Danjen Kopassus, Said Didu & Refly Kelompok Barbar Obrak-Abrik Diskusi

Dua orang itu terindikasi melakukan pidana perusakan hingga menganiaya sekuriti hotel.

Baca Selengkapnya
Kamaruddin Simanjuntak Kesal Buktinya Ditolak Penyidik
Kamaruddin Simanjuntak Kesal Buktinya Ditolak Penyidik

Dia menilai penetapan dirinya sebagai tersangka menyalahi aturan. Sebab apa yang diucapkannya dalam rangka membela kliennya, Rina Lauwy.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Emosi Eks Danjen Kopassus & Refly Harun, Tantang Polisi Sikat Kelompok Brutal Bubarkan Diskusi Kebangsaan
VIDEO: Emosi Eks Danjen Kopassus & Refly Harun, Tantang Polisi Sikat Kelompok Brutal Bubarkan Diskusi Kebangsaan

Menurutnya, peristiwa brutal tersebut merupakan refleksi dari kejahatan demokrasi yang dilakukan rezim penguasa terakhir ini

Baca Selengkapnya
VIDEO: Refly Marah Diskusi Dibubarkan
VIDEO: Refly Marah Diskusi Dibubarkan "Kalau Takut Rakyat Berpikir, Pemimpinya Pasti Primitif!"

Dua orang itu terindikasi melakukan pidana perusakan hingga menganiaya sekuriti hotel.

Baca Selengkapnya