Data Sementara BPBD Flores Timur, 40 Rumah di Kecamatan Ile Boleng Tertimbun Longsor
Merdeka.com - Sebanyak 40 rumah di Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, tertimbun longsor.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur Alfonsus H Betan mengatakan, saat ini petugas BPBD di lapangan masih melakukan pendataan.
"Ada sekitar 40 rumah yang tertimbun longsor, dan ada kurang lebih 100 warga di kecamatan itu dilaporkan keluarganya hilang diduga tertimbun longsor," katanya dilansir Antara, Minggu (4/4).
-
Bagaimana kondisi rumah setelah longsor? Kondisi rumah-rumah yang berada di lokasi bencana tampak banyak yang hancur rata dengan tanah. Rumah yang masih berdiri sudah tak lagi menyisakan atap atau tembok dinding.
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Dimana longsor itu terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Di mana lokasi longsor? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Bagaimana keadaan korban longsor? Sebanyak 23 orang korban banjir dan lonsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
-
Dimana saja wilayah rawan longsor di Banyumas? Wilayah rawan longsor di Kabupaten Banyumas, antara lain Kecamatan Sumpiuh, Kemranjen, Gumelar, Pekuncen, Lumbir, Banyumas, Ajibarang, dan Kedungbanteng.
Petugas BPBD bersama TNI dan Polri saat ini sedang mencari korban yang hilang akibat tertimbun longsor.
Dia enggan mengatakan jumlah pasti berapa jumlah korban yang tertimbun longsor.
Alfonsus menambahkan saat ini Bupati Flores Timur bersama dengan sejumlah pihak sedang berada di lokasi untuk meninjau sejumlah lokasi bencana di daerah itu.
"Sejumlah akses jalan menuju ke lokasi juga terputus sehingga proses evakuasi cukup terhambat," ujar dia.
Selain itu jaringan telpon dan internet juga putus sehingga koordinasi dari lokasi bencana juga terhambat.
Pencarian Korban
Kondisi persediaan alat berat yang terbatas berdampak pada lambatnya pencarian korban banjir bandang di wilayah Waiwerang dan sekitarnya di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur pada Minggu (4/4) dini hari WITA.
"Kita kesulitan alat berat sehingga pencarian korban jadi lambat, karena alat berat yang ada saat ini sudah dievakuasi ke wilayah Kecamatan Ile Boleng yang juga terjadi banjir dan tanah longsor," kata Camat Adonara Timur Damianus Wuran.
Banjir bandang di Waiwerang dan sekitarnya merupakan salah satu dari dua titik bencana di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, pada Minggu (4/4) dini hari. Satu titik lain berupa banjir dan tanah longsor terjadi di Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng.
Khusus bencana banjir bandang di wilayah Waiwerang dan Waiburak, jumlah korban yang teridentifikasi untuk sementara sebanyak 6 orang. Tiga orang ditemukan meninggal dan tiga lainnya masih dalam proses pencarian.
Banjir bandang berupa aliran lumpur yang membawa serta kayu dan batu tersebut juga mengakibatkan banyak rumah penduduk rusak parah serta menghanyutkan kendaraan, barang-barang berharga, hingga membuat akses jembatan terputus.
Untuk saat ini, proses pencarian masih dilakukan secara mandiri oleh warga setempat karena persediaan alat berat yang ada di Pulau Adonara sudah dimobilisasi untuk mendukung penanganan bencana di Kecamatan Ile Boleng.
"Karena korban yang di Ile Boleng lebih banyak sehingga evakuasi alat berat diprioritaskan ke sana," katanya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan saat ini proses pencarian korban masih terus berlangsung di lapangan. Pihaknya juga terus mengidentifikasi anggota keluarga korban yang terdampak.
Selain itu pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Puskesmas setempat agar siaga untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi korban yang selamat.
"Warga yang kondisinya tinggal pakaian di badan kita identifikasi dan berikan penanganan darurat berupa pelayanan kesehatan, makanan, tempat istirahat, dan sebagainya," tutup Damianus Wuran.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim SAR gabungan kembali menemukan dua korban meninggal dunia bencana tanah longsor di Desa Tulabolo
Baca SelengkapnyaHujan deras yang melanda Kota Bogor tadi malam telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia itu berdasarkan Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel).
Baca SelengkapnyaPemprov NTT telah menyalurkan beras bantuan sebanyak 5 ton.
Baca SelengkapnyaLongsor itu terjadi di dua desa di Kabupaten Tana Toraja pada Sabtu (13/4) malam.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal merupakan pasangan suami-istri, bernama Ida Bagus Eka Widya Cipta (40) dan Ida Ayu Putu Mutiari (38).
Baca SelengkapnyaSedangkan korban meninggal dunia terdata 10 orang dan luka-luka sebanyak 53 orang.
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaTerjangan tanah longsor meratakan dan mengubur beberapa rumah. Sementara, lebih dari 100 orang dikhawatirkan masih terkubur di bawah tanah. Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaDua Warga Toraja Utara Meninggal Tersapu Tanah Longsor, Satu Masih Hilang
Baca SelengkapnyaSetidaknya ada 1.000 rumah warga terdampak banjir disertai tanah longsor.
Baca Selengkapnya