Demo Tolak UU Ciptaker di Sulsel dan Jambi Berujung Ricuh
Merdeka.com - Gelombang demonstrasi penolakan Undang Undang Cipta Ketenagakerjaan (Ciptaker) masih terjadi di Sulsel masih terjadi. Demonstrasi tolak UU Ciptaker di Kota Palopo dan Kabupaten Bulukumba berakhir ricuh.
Di Kabupaten Bulukumba, demonstrasi dilakukan ratusan mahasiswa di Jalan Sam Ratulangi, Kecamatan Gantarang berakhir ricuh. Bahkan dilaporkan Kepala Satuan Intel dan Keamanan (Intelkam) Kepolisian Resor Bulukumba, Ajun Komisaris Abdul Rahman terluka.
Kepala Polres Bulukumba, Ajun Komisaris Besar Ardyansyah membenarkan terkait informasi Kasat Intelkam, AKP Abdul Rahman terluka saat melakukan pengamanan demonstrasi penolakan UU Ciptaker. Ia menyebut, AKP Abdul Rahman saat ini sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit.
-
Kenapa petugas damkar merasa perlu memviralkan kerusakan alat dan mobil damkar? Ia mengatakan jika penting untuk mengungkapkan masalah tersebut ke publik karena mereka bekerja dengan uang rakyat.
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
-
Kenapa pelaku membakar di Depok? Diduga pelaku membakar saat sedang lewat di depan rumahnya.'Iseng kayaknya, orang lewat, enggak tahu tujuannya. Jam 4 kurang, dia (pelaku) jalan sendirian. Saya ngga ngerti modusnya,' akunya.
-
Kenapa polisi bakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Apa yang dibakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Siapa yang bakar polisi? Dalam kasus ini, Briptu FN sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Penyidik Reknata Ditreskrimum Polda Jatim. Ia pun dijerat dengan pasal tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
"Sudah dibawa ke RSUD Bulukumba. Dia terluka di bagian kepala," ujarnya kepada wartawan, Senin (10/4).
Ardyansyah menjelaskan demonstrasi dilakukan puluhan mahasiswa di depan Mal Mega Zanur berjalan kondusif. Kondisi mulai memanas saat mahasiswa membakar ban bekas dan coba dipadamkan oleh anggota Satpol PP dan Damkar Bulukumba.
"Saat itulah terjadi saling lempar, sehingga ada anggota yang terkena lemparan batu, termasuk Pak Kasat (Intelkam)," ungkapnya
Saat kondisi mulai memanas, tindakan arogan kepolisian terhadap jurnalis yang meliput terjadi. Salah satu wartawan televisi nasional bernama Dirman mendapatkan pemukulan dari anggota polisi.
Tak hanya memukul, anggota polisi yang memukul Dirman memaksa untuk menghapus video bentrok. Padahal, saat kejadian Dirman sudah menyampaikan bahwa dirinya adalah jurnalis.
Terkait pemukulan terhadap wartawan ini, AKBP Ardyansah mengaku menyelidikinya.
"Sementara kami dalami dulu mas," ucapnya singkat.
Demonstrasi pecah juga terjadi di depan Kantor DPRD Kota Palopo. Dikabarkan ada 25 mahasiswa diamankan oleh polisi.
"Semuanya masih jalani pemeriksaan. Kalau tidak ada yang melanggar kita bebaskan," ujar Kapolres Palopo, AKBP Safi'i.
Sementara itu, Aliansi Mahasiswa Provinsi Jambi juga menggelar demo di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jambi. Belasan mahasiswa mengalami luka luka akibat tindakan represif oleh aparat kepolisian.
Mahasiswa di Jambi kembali demo menolak undang undang cipta kerja di depan gedung DPRD Jambi. Berlangsung ricuh, pada Senin (10/4).
Pantauan media di lapangan, menjadi korban bahkan harus dibawa ke rumah sakit terdekat dan mendapatkan perawatan medis akibat sesak napas karena saling dorong dengan aparat kepolisian. Mahasiswa nekat menerobos masuk kantor DPRD Provinsi Jambi.
"Kita tetap konsisten dengan tuntutan kami serta kita kawal proses demokrasi yang ada,"ujar mahasiswa saat orasi di depan gedung DPRD Provinsi Jambi.
Ratusan mahasiswa demo di gedung DPRD Jambi untuk mengkaji kembali terhadap Undang-Undang Cipta Kerja tersebut. Saat mahasiswa mau menemui wakil rakyat terlibat saling dorong dengan aparat kepolisian yang berjaga.
"Selama tiga jam saling dorong dengan aparat kepolisian yang berjaga di depan pintu gedung kantor DPRD Provinsi Jambi," kata Mujib Barohman Presiden Mahasiswa UIN STS Jambi, pada Senin (10/4).
"Akan tetapi pihak anggota DPRD Provinsi Jambi satupun tidak ada bisa temui oleh mahasiswa. Kami menggeruduk kantor DPRD Provinsi Jambi," imbuh dia.
Kata Mujib, saat di dalam gedung wakil rakyat tersebut mahasiswa dihajar. "Kami dipukul, ditampar dan kawan kami ada kepalanya yang bocor serta hidung berdarah,"jelasnya.
Menurut dia, untuk korban mahasiswa yang mengalami luka luka mencapai delapan orang yang dirawat di Rumah Sakit Raden Mattaher Jambi.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Delapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaPolisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Tak berselang lama, satu unit pete-pete terbakar tepat di depan halte Unibos Makassar.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaSituasi unjuk rasa menolak pengesahan revisi UU Pilkada di Gedung DPR, Jakarta, mulai memanas.
Baca SelengkapnyaDi sisi kanan, massa membakar ban bekas dan melemparkan botol-botol ke arah barikade petugas yang berada di dalam kawasan Gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaAksi pembakaran ban, spanduk dan poster pecah usai hasil putusan MK terkait gugatan sengketa Pilpres 2024 mendapat penolakan dari masyarakat pendukung 01 & 03.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaRatusan massa terdiri dari pelbagai elemen masyarakat itu melakukan demonstrasi di depan gedung DPR sejak Kamis (22/8) pagi.
Baca SelengkapnyaPolisi dan mahasiswa saling halau. Mahasiswa yang mundur ke depan kampung Universitas Diponegoro menghalau polisi kembali ke Gedung DPRD Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaDi tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca Selengkapnya