Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Demokrat Minta Pemerintah Jangan Terburu-buru Tangani WNI Eks ISIS

Demokrat Minta Pemerintah Jangan Terburu-buru Tangani WNI Eks ISIS Didik Mukrianto. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Anggota Komisi III DPR dari Partai Demokrat Didik Mukrianto mengatakan, Pemerintah perlu mempertimbangkan secara matang dalam menangani 600 lebih eks kombatan ISIS asal Indonesia. Perlu juga dipertimbangkan apakah mereka benar-benar berniat bergabung dengan ISIS.

"Tentu semuanya harus dipikirkan secara proporsional. Jadi tidak terburu-buru, tetapi betul-betul dimaping dengan baik. Apa yang sesungguhnya terjadi di sana, apa motif dan modusnya, seberapa dalam juga mantan-mantan WNI yang kemudian juga terlunta-lunta ke luar negeri sebagai akibat terbawa oleh ideologi ISIS ataupun berjuang dengan ISIS," ungkapnya, di kompleks parlemen, Jakarta, Jumat (14/2).

Terkait hal itu, Pemerintah tentu harus melakukan validasi data terkait para eks kombatan ISIS tersebut. Dengan demikian, Pemerintah memiliki data akurat terkait profil masing-masing orang.

Orang lain juga bertanya?

"Sekarang ini data-data yang bersumber dari data intelijen ini bukan data yang diungkap ke publik, makanya pemerintah sekarang melakukan validasi untuk memastikan data-data yang ada di sana. Yang terkait keterlibatan para mantan WNI ini, apakah dia kombatan, supporting atau sebagainya," kata dia.

Menurut dia, Pemerintah tentu telah mempertimbangkan berbagai aspek. Salah satunya aspek hukum terkait status kewarganegaraan para eks kombatan ISIS.

"Aspek legal sudah clear, karena bagaimana pun juga WNI yang sudah kemudian bergabung dengan ISIS ini menjadi bagian dari konteks hukum, di mana warga negara ini sudah menanggalkan Kewarganegaraan Indonesia kemudian bergabung di dalam tentara di ISIS sendiri. Saya memahami perspektif negara dalam memahami ini," paparnya.

Selain itu, aspek stabilitas keamanan negara pun menjadi pertimbangan. Perlu dijamin bahwa rencana pemulangan eks kombatan ISIS justru menimbulkan ketidakamanan dalam negeri.

Dia pun mengomentari rencana pemerintah untuk hanya memulangkan anak-anak saja. Hal tersebut bukan perkara mudah. Tuliskan dari berbagai sudut pandang perlu diambil pemerintah.

"Satu sisi mengenai persoalan bagaimana tanggapan masyarakat di sini orang tua mereka yang ada di sana. Tetapi ini kearifan dan kebijakan pemerintah untuk melindungi khususnya anak-anak di bawah umur akibat ulah orang tuanya yang bertanggungjawab juga perlu dicarikan jalan keluar," katanya.

Pendekatan Psikologi

Salah satu pendekatan atau sudut pandang yang bisa digunakan, lanjut dia, yakni sudut pandang psikologi. Apakah kemudian tidak muncul problem bagi anak-anak tersebut jika dipisahkan dari orangtuanya.

"Anak-anak yang selama ini dibawa orang tuanya akan kita pisahkan nah itu problem tersendiri," jelas dia.

Terkait hal ini, dia mengambil contoh yang dilakukan oleh Presiden AS, Donald Trump ketika menangani pengungsi dari Meksiko.

"Jangan sampai seperti kebijakan yang diambil oleh Donald Trump ketika banyak pengungsi meksiko orang tuanya tidak boleh masuk tapi anak-anaknya diambil. Ini kan bakal menimbulkan persoalan baru terhadap anak-anak," imbuhnya.

Dalam penanganan anak-anak tersebut tentu akan ada banyak pihak yang terlibat. Jadi tidak hanya BNPT saja.

"Karena kita punya komisi anak ya kan. Anak ini tergantung kapasitasnya apakah dia balita dibawa lima tahun. kalau bicara anak-anak yang sangat dini usia lima tahun dia mengerti apa soal ideologi, dia mengerti apa soal sebuah perang. Tapi tidak menutup kemungkinan karena dia menyaksikan indoktrinisasi dari ideologi yang dilakukan oleh ISIS. Kita tidak boleh gegabah," tandasnya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Ngaku Punya Data Intelijen Arah Politik Partai, PKS Anggap Alarm Berbahaya
Jokowi Ngaku Punya Data Intelijen Arah Politik Partai, PKS Anggap Alarm Berbahaya

Terlebih, menurut Mardani, pernyataan Jokowi disampaikan di hadapan para relawan pendukungnya.

Baca Selengkapnya
KPK Jawab Usulan Sahroni Periksa Semua Capres-Cawapres: Tidak Bisa Ujug-Ujug Begitu
KPK Jawab Usulan Sahroni Periksa Semua Capres-Cawapres: Tidak Bisa Ujug-Ujug Begitu

KPK menegaskan pihaknya tidak bisa asal dalam memeriksa seseorang.

Baca Selengkapnya
Heboh KTP Warga Jakarta Dicatut Dukung Dharma-Kun, Cak Imin: Komisi II Harus Turun Verifikasi
Heboh KTP Warga Jakarta Dicatut Dukung Dharma-Kun, Cak Imin: Komisi II Harus Turun Verifikasi

Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar alias Cak Imin meminta agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk fair dan mengkontrol proses pencalonan.

Baca Selengkapnya
KTP Warga DKI Dicatut untuk Pilkada Jakarta, KPU Tunggu Rekomendasi Bawaslu Tentukan Nasib Dharma-Kun Wardana
KTP Warga DKI Dicatut untuk Pilkada Jakarta, KPU Tunggu Rekomendasi Bawaslu Tentukan Nasib Dharma-Kun Wardana

KPU DKI Jakarta meminta masyarakat yang merasa data KTP dicatut melaporkan ke Bawaslu.

Baca Selengkapnya
Sekretaris Ditjen Dukcapil Ingatkan Daerah Hati-Hati Terbitkan NIK Baru Jelang Pilkada Serentak
Sekretaris Ditjen Dukcapil Ingatkan Daerah Hati-Hati Terbitkan NIK Baru Jelang Pilkada Serentak

Hani Syopiar Rustam meminta dinas Dukcapil untuk menuntaskan perekaman KTP-el jelang Pilkada Serentak 2024.

Baca Selengkapnya
Koalisi Masyarakat Sipil Desak DPR Panggil Jokowi dan BIN Terkait Dugaan Penyalahgunaan Data Intelijen Partai Politik
Koalisi Masyarakat Sipil Desak DPR Panggil Jokowi dan BIN Terkait Dugaan Penyalahgunaan Data Intelijen Partai Politik

Pemanggilan itu buntut pernyataan Presiden Jokowi memiliki data intelijen partai politik.

Baca Selengkapnya
Dharma Pongrekun Klarifikasi Usai KTP Warga Dicatut Buat Dukungan Pilkada Jakarta
Dharma Pongrekun Klarifikasi Usai KTP Warga Dicatut Buat Dukungan Pilkada Jakarta

Dharma menegaskan, semua syarat yang dikumpulkan untuk maju sebagai pasangan calon perseorangan dipastikan didapat dari para relawan secara sukarela.

Baca Selengkapnya
Ini Beberapa Faktor yang Sebabkan Orang Sudah Meninggal Masih Masuk DPT
Ini Beberapa Faktor yang Sebabkan Orang Sudah Meninggal Masih Masuk DPT

KPU Kota Bekasi melakukan evaluasi Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) dan Daftar Pemilih Khusus (DPK).

Baca Selengkapnya
Ramai Pencatutan KTP untuk Dukungan Dharma-Kun, Ridwan Kamil Tegaskan Soal Aturan
Ramai Pencatutan KTP untuk Dukungan Dharma-Kun, Ridwan Kamil Tegaskan Soal Aturan

Kang Emil membeberkan alasan tak ingin melawan kotak kosong di Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya
PKS dan Demokrat: Seharusnya Presiden Tak Perlu Bilang Pegang Data Intel 'Jeroan' Partai Politik
PKS dan Demokrat: Seharusnya Presiden Tak Perlu Bilang Pegang Data Intel 'Jeroan' Partai Politik

PKS dan Partai Demokrat menyayangkan sekaligus mengkritik Presiden Joko Widodo atas pernyataannya soal memiliki data intelijen Partai politik.

Baca Selengkapnya
DPR Diminta Coret Calon Anggota BPK Bermasalah Agar Tak Terjadi Polemik
DPR Diminta Coret Calon Anggota BPK Bermasalah Agar Tak Terjadi Polemik

Uji kelayakan dan kepatutan tersebut tidak hanya secara formil tapi haruslah uji etik individu dahulu

Baca Selengkapnya
Bjorka Retas Data NPWP, Cak Imin Sebut Pembentukan Angkatan Siber Sangat Mendesak
Bjorka Retas Data NPWP, Cak Imin Sebut Pembentukan Angkatan Siber Sangat Mendesak

Cak Imin menilai kembali terjadinya peretasan data negara membuat kebutuhan adanya Angkatan Siber.

Baca Selengkapnya