Densus 88 turun tangan cari pelaku penembakan 3 polisi di Bima
Merdeka.com - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror Polri kini tengah menelusuri pelaku kasus penembakan terhadap tiga polisi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Kepala Bidang Humas Polda NTB AKBP Suryo Saputro saat ditemui dikantornya, Mataram, Selasa, mengatakan Densus 88/Antiteror dalam hal itu berkoordinasi dengan Polda NTB dan Polres Kabupaten Bima.
"Kasus ini prioritas utama kami untuk segera diungkapkan. Jadi, koordinasi lebih ditingkatkan dengan Tim Densus 88/Antiteror Polri," ucapnya, seperti dikutip dari Antara, Selasa (7/10).
Saat ditanyakan terkait pengembangan kasus tersebut, Suryo mengakui bahwa pihak kepolisian telah memeriksa sejumlah saksi yang ada keterkaitannya dengan korban.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Bagaimana Densus 88 mengantisipasi ancaman teroris? 'Kita akan lanjutkan penyelidikan dan penyidikan untuk menjawab salah satunya pertanyaan seperti tadi,' ucap dia.
-
Siapa yang diduga dikuntit Densus 88? Adapun dugaan Jampidsus diduga dikuntit oknum Densus 88 saat makan di salah satu restoran di Cipete, Jakarta Selatan.
-
Bagaimana Brimob Polri mengatasi terorisme? Intensitas perlibatan kekuatan Brimob Polri dalam penanggulangan terorisme di Indonesia meningkat usai serangan teror Bom Bali I. Selain dilibatkan dalam operasi-operasi kepolisian lain, khususnya dalam menghadapi kejahatan berintensitas tinggi seperti keberhasilan Polri mengungkap kasus terorisme di wilayah Poso Sulawesi Tengah tidak terlepas dari adanya peran Korps Brimob Polri yang tergabung dalam operasi Tinombala bersama dengan TNI.
"Sejauh ini kami terus mendalami kasusnya, ada pengembangan informasi yang kami dapatkan dari para saksi. Namun, selebihnya wewenang Densus 88/Antiteror dalam menyampaikannya," kata Suryo.
Mengenai keterkaitan pelaku penembakan terhadap tiga anggota polisi dengan para tersangka yang ditangkap di Bima pada dua pekan lalu oleh Tim Densus 88, Suryo belum bisa memastikan hal itu.
"Tim yang menangani itu adalah Tim Densus 88/Antiteror dan penyidik dari Mabes Polri. Fungsi kami hanya mendukung mereka," ujarnya.
Berdasarkan hasil penyelidikan Tim forensik, diketahui bahwa anak peluru yang bersarang di tubuh tiga Anggota kepolisian telah terdeteksi berasal dari satu jenis senjata. Namun, seperti diberitakan sebelumnya, pihak kepolisian belum bisa memastikan penembak tiga anggota di Bima itu hanya satu orang pelaku.
Tiga anggota polisi di Bima yang tewas tertembak yakni Ipda Hanafi, pada 28 Maret 2014 di Jalan Sultan Muhammad Salahudin Kota Bima, Bripka M Yamin tanggal 2 Juni 2014 di dekat rumahnya di Desa Rasabou, Kecamatan Bolo, dan korban terakhir Iptu Abdul Salam, Kapolsek Ambalawi, di Wera, Kabupaten Bima, pada Sabtu 16 Agustus 2014.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, mengatakan ada tiga orang penghuni rumah yang diamankan dan diperiksa karena dugaan terorisme
Baca SelengkapnyaTerkait pelaku utama merupakan pecatan tentara, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, bersama Polda Jatim berhasil menyita sejumlah barang bukti bahan kimia, alat pembuat bahan peledak dan casing bom.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dua orang terduga teroris yang diamankan itu yakni dari Sulawesi Tengah dan Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya"Kami sudah mengambil keterangan dari 9 orang, 4 dari anggota Dit Polairud, 3 Masyarakat dan 2 dari pelaku," kata Kabid Propam Polda Sultra, Mochammad Sholeh.
Baca Selengkapnya"Kami tegaskan, dari hasil pemeriksaan, peristiwa penembakan ini tidak ditemukan motif politik dan tidak ada kaitan dengan politik."
Baca SelengkapnyaBelum diketahui terduga teroris itu masuk jaringan mana.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan terus memburu keberadaan tersangka DPO
Baca SelengkapnyaMahfud menyebut, kasus ini sudah direspons cepat oleh kepolisian.
Baca SelengkapnyaBerdasakan informasi di lapangan, warga berinisial S tersebut diamankan Tim Densus 88 Jumat pekan lalu.
Baca SelengkapnyaRamadhan tidak membeberkan secara detail sosok S yang bekerjasama dengan M.
Baca SelengkapnyaPenangkapan tiga anggota polisi karena diduga terkait terorisme, menyusul pengembangan tersangka pegawai KAI.
Baca Selengkapnya