Derita para pedagang korban kebakaran Pasar Aksara Medan
Merdeka.com - Para pedagang di Pasar Aksara, Medan yang mengalami korban kebakaran kini nasibnya tidak jelas. Lantaran harus menanggung beban kerugian dan tunggakan utang yang harus dibayar ke perbankan.
Wakil Ketua Panitia Perjuangan Pedagang Pasar Aksara, Ahmad Khoir mengatakan, saat ini pedagang formal masih melakukan pendataan. Mereka mengumpulkan informasi terkait utang piutang di perbankan, tanggungan di keluarga, dan lokasi lapak di Pasar Aksara.
Pendataan pedagang formal masih berlanjut. PKL tidak dimasukkan dalam pendataan itu. "Kita juga mengupayakan agar pedagang emas dibenarkan mengambil brankasnya," pinta Khoir.
-
Dimana kebakaran pasar terjadi? Pada Selasa (9/1) pukul 14.00, Pasar Ngawen Blora mengalami kebakaran hebat.
-
Siapa yang paling dirugikan akibat kebakaran? Kerugian yang dialami pedagang itu ditaksir lebih dari Rp300 juta.
-
Siapa yang menjadi korban kebakaran? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan. Namun, saat itu Mufid belum menyadari bahwa pamannya terjebak di tengah api yang berkobar.
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Mengapa Pasar Ngawen Blora terbakar? Dugaan sementara, kebakaran terjadi akibat lilin yang menyala di salah satu kios sembako lupa dimatikan pemiliknya.
Ditambah, sejumlah Pedagang Kali Lima (PKL) di Pasar Aksara, yang berjualan di Jalan Prof HM Yamin, Medan, mendirikan lapak di trotoar dan di atas parit sekitar bekas lokasi kebakaran.
Aktivitas mereka pun membuat pedagang memiliki lapak (formal) selama ini berjualan di pasar tersebut melakukan protes, lantaran tidak dianggap menghargai nasib para pedagang yang mengalami musibah kebakaran.
"Kami minta ini ditertibkan. Mereka (PKL) tidak memikirkan kami pedagang formal yang sedang berduka. Kami minta agar ini segera ditertibkan. Apalagi kami mendengar desas-desus PKL ini sudah membayar kepada oknum tertentu. Kami minta mereka ditertibkan," beber Khoir.
Permintaan pedagang formal agar para PKL itu ditertibkan langsung direspons Pemkot Medan. Petugas Satpol PP dan aparat Kecamatan Medan Tembung pun menggusur lapak-lapak PKL itu.
Selain itu pada saat terjadi kebakaran, salah satu seorang karyawan toko buku di Pasar Aksara, Ainun (25), secara mendadak jatuh pingsan saat melihat kebakaran melanda pasar berlokasi di persimpangan Jalan HM Yamin Medan.
"Ainun mengalami sesak nafas, karena terlalu banyak menghirup asap tebal kebakaran Pasar Aksara tersebut," ujar Ameria (26), salah seorang rekan Ainun di lokasi kebakaran tersebut.
Dia mengungkapkan, korban pingsan itu dibawa ke RSUD dr Pirngadi Medan untuk mendapatkan bantuan pertolongan, karena kelihatan lemas dan muka pucat pasi.
Sebelum mengalami pingsan, Ainun kelihatan berdiri diterik panas matahari, namun tiba-tiba roboh dan jatuh ke tanah. "Untung saja korban secepatnya ditolong," kata Ameria.
Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol L Zendrato mengatakan, warga mengalami jatuh pingsan itu karena berdesak-desakan saat melihat kebakaran Pasar Aksara.
Menurutnya, masyarakat tidak perlu terlalu dekat menyaksikan kebakaran itu, lantaran akan menghambat petugas yang memberikan bantuan pertolongan.
"Perlu kesadaran masyarakat, agar proses pemadaman kebakaran tersebut secepatnya dapat dituntaskan," tegasnya.
Diketahui, Pasar Aksara, Medan, terbakar pada Selasa (12/7) sekitar pukul 11.30 WIB. Awalnya api membakar hanya lantai 2 pasar. Namun api terus membesar dan menjalar hingga ke Ramayana Aksara. Akibat kebakaran itu, ratusan pedagang kehilangan lapak berjualan.
Kebakaran itu menghabiskan puluhan unit toko yang menjual sepatu, pakaian, kain, emas, dan lainnya. Sedangkan, para pedagang yang berada di lantai satu berhasil menyelamatkan seluruh barang dagangannya.
Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kebakaran tersebut. Namun kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diduga banyak pedagang pasar yang masih punya utang di bank.
Baca SelengkapnyaUang yang terbakar didapat dari hasil arisan pedagang Pasar Klewer.
Baca SelengkapnyaPara pedagang mengeluhkan dampak kebakaran dan keamanan kepada polisi.
Baca SelengkapnyaTak tanggung-tanggung, Hakim meminta Pertamina untuk membayar ganti rugi total Rp23,1 miliar.
Baca SelengkapnyaIbu tersebut rupanya korban kebakaran Pasar Kliwon, Solo.
Baca SelengkapnyaTidak hanya menganiaya para pedagang, ratusan diduga preman itu juga merusak kios serta menjarah dagangan serta uang para pedagang.
Baca SelengkapnyaApi telah berhasil dipadamkan sejak Jumat, 4 Agustus 2023, malam.
Baca SelengkapnyaKebakaran yang dipicu oleh korsleting listrik itu telah memicu kobaran api yang dahsyat.
Baca SelengkapnyaKebakaran besar menghanguskan sebuah pasar mingguan di ibu kota Pakistan, Islamabad, pada tanggal 10 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaTotal kerugian akibat kebakaran gudang ekspedisi Rp300 juta
Baca SelengkapnyaSelama kurang lebih tiga jam berjibaku dengan api, akhirnya operasi dinyatakan selesai sekira pukul 06.23 WIB.
Baca SelengkapnyaTiga karyawan restoran terluka saat berupaya memadamkan api.
Baca Selengkapnya