Desak Rekan Dibebaskan, Ribuan Guru di Lubuklinggau Datangi Pengadilan
Merdeka.com - Ribuan guru di Musi Rawas, Sumatera Selatan, memperingati Hari Pendidikan Nasional dengan demonstrasi di Pengadilan Negeri Lubuklinggau, Selasa (2/5). Mereka mendesak hakim membebaskan rekannya, SL (34), dari hukuman atas perkara yang dijalaninya.
SL yang berstatus guru honorer dituntut satu tahun penjara dan denda Rp60 juta karena melakukan penganiayaan kepada muridnya, KV (9). Guru olahraga itu menendang siswa SD kelas 3 itu sehingga mengalami luka memar di punggung.
Ketua PGRI Musi Rawas Taslim menyebut perkara ini menjadi preseden buruk bagi dunia pendidikan dan akan membuat kekhawatiran guru dalam memberikan hukuman kepada anak didik. Padahal, hukuman itu bukan untuk menyakiti melainkan ingin siswa menjadi lebih baik.
-
Apa makna dari peringatan Hari Guru Nasional? Penghargaan yang setinggi-tingginya patut diberikan kepada para guru yang telah berkontribusi besar dalam mendidik generasi muda di Indonesia. Mereka tidak hanya mengajarkan pelajaran di dalam kelas, tetapi juga membentuk karakter dan moral siswa.
-
Apa yang dirayakan di Hari Guru Nasional? Setiap tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Tujuan peringatan ini untuk menghormati dan menghargai para jasa-jasa para guru.
-
Siapa yang dihormati di Hari Guru Nasional? Guru memiliki peran penting dalam membimbing murid, dengan tulus dan ikhlas mereka membentuk generasi muda menjadi individu yang baik dan berguna bagi Nusa Bangsa.
-
Kapan Hari Guru Nasional diperingati? Hari Guru Nasional diperingati pada tanggal 25 November setiap tahunnya.
-
Siapa yang dirayakan di Hari Guru Nasional? Sosok guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang telah mengabdikan hidupnya dengan penuh dedikasi dan pengorbanan demi mencerdaskan generasi penerus.
-
Bagaimana cara merayakan Hari Guru Nasional? Anda dapat menunjukkan rasa terima kasih kepada guru dengan berbagai cara. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan ucapan terima kasih secara langsung.
"Kami gelar aksi solidaritas atas nasib yang dialami rekan kami, kami tak ingin kejadian ini membuat guru-guru menjadi takut," ungkap Taslim.
Dia berharap majelis hakim dapat membebaskan terdakwa dari segala tuntutan. Hakim bisa menilai bagaimana solidaritas ribuan guru untuk meminta keadilan.
"Kami minta hakim menjatuhkan hukuman bebas kepada rekan kami, itu lebih adil," ujarnya.
Terlepas itu, dia mengimbau para guru untuk menjadi pelajaran dalam mendidik siswa. Aturan perundang-undangan juga bisa dipelajari agar tidak terbentur dengan hukum pidana.
"Tapi yang jelas, jika guru khawatir berlebih, proses belajar mengajar menjadi apatis dan itu tidak baik," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka datang berdemonstrasi dengan duduk bersila di depan PN Andoolo, Kabupaten Konawe Selatan, lalu membuka Alquran dan membaca Surah Yasin.
Baca SelengkapnyaRibuan guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia atau PGRI memadati Pengadilan Negeri (PN) Andoolo dukung sidang Supriyani.
Baca SelengkapnyaGuru SDN 4 Baito Konawe Selatan itu sebelumnya dilaporkan atas dugaan penganiayaan terhadap salah satunya muridnya berinisial D.
Baca SelengkapnyaMUI mengapresiasi aksi demonstran solidaritas Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan masyarakat turun ke jalan bersama-sama untuk mengawal persidangan.
Baca SelengkapnyaPuan juga prihatin atas banyaknya guru yang terseret kasus hukum karena mendisiplinkan siswa dianggap sebagai pelanggaran.
Baca SelengkapnyaAbdul Mu'ti mengaku masih perlu ada pembahasan lebih lanjut perihal perlindungan terhadap para tenaga pengajar.
Baca SelengkapnyaAksi guru ini diduga maraknya kekerasan yang dilakukan wali murid.
Baca SelengkapnyaDewan Guru Besar UI Sampaikan Petisi Kritik Pemerintah Jokowi, Rektor Tidak Hadir
Baca SelengkapnyaSeorang siswa SD viral di media sosial karena berkata kotor dan mencoba memukul gurunya. Namun, belakangan justru sang guru yang meminta maaf.
Baca SelengkapnyaRombongan massa aksi mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Undang-Undang Pilkada mulai berdatangan ke Gedung MK.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaPersonel gabungan Polres Konsel, Brimob, dan Dalmas Polda Sultra diterjunkan mengawal sidang tersebut.
Baca Selengkapnya