Di Dumai Pasien PDP Meninggal Dunia, Di Riau Pasien Positif Corona Sembuh
Merdeka.com - Salah seorang warga yang masuk dalam daftar Pasien Dalam Pemantauan (PDP) di Kota Dumai meninggal dunia. Pasien tersebut memiliki riwayat penyakit pneumonia atau radang paru-paru.
"Warga yang meninggal tersebut sebelumnya memang memiliki riwayat penyakit pernapasan pneumonia," ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Dumai dr Syaiful SKM, Minggu (29/3).
Meninggalnya pasien tersebut menambah daftar PDP yang meninggal di kota itu. Sebelumnya juga diinformasikan ada seorang PDP yang juga meninggal. Jadi, hingga kini sudah dua PDP virus Corona telah meninggal di Kota Dumai.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Siapa yang jadi korban DBD di Jepara? Lima belas warga sudah jadi korban.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Siapa yang meninggal? Seperti dilaporkan, komika Babe Cabita meninggal dunia pada Selasa (9/4/2024) di Rumah Sakit Mayapada Lebak Bulus, Jakarta Selatan, akibat penyakit Anemia Aplastik yang dideritanya.
Pasien tersebut berjenis kelamin laki- laki, usianya 66 tahun. Sebelum meninggal, kondisi pasien yang tengah menjalani observasi di RSUD Dumai terus memburuk.
Akhirnya petugas medis membawanya ke ruang isolasi. Namun tidak berapa lama pasien telah meninggal dunia.
Sementara, diketahui 4 hari sebelum dilakukan observasi, pasien memiliki riwayat perjalanan ke Kota Batam. Namun setelah kembali pasien kemudian jatuh sakit dengan gejala mirip terjangkit virus mematikan asal China itu.
"Setelah didiagnosis dan mempelajari riwayat perjalanan, pasien langsung masuk ruang isolasi. Namun setelah dirawat beberapa jam, pasien meninggal dan telah diserahkan ke pihak keluarga," jelasnya.
Sementara itu, terkait kebenaran apakah pasien terjangkit virus Corona atau tidak, Syaiful tak bisa memastikan. Sebab, kata Syaiful, petugas medis tidak sempat mengambil sampel dari pasien untuk diperiksa.
"Tidak sempat mengambil sempel, karena peralatan untuk pengambilan sampel swap di RSUD Dumai sudah habis," tandasnya.
Sembuh, Pasien Positif Corona di Riau Diizinkan Pulang
Satu pasien yang sebelumnya dinyatakan positif terjangkit virus mematikan Covid-19, akhirnya dipastikan sembuh. Bahkan pasien yang diketahui berinisial M (60) itu sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya, di Kota Pekanbaru.
Hal itu disampaikan dr. Indra Yovi selaku Juru Bicara Tim Penanggulangan Covid-19 Provinsi Riau saat Video Conference (Vidcon) yang dilakukan Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar bersama seluruh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang berlangsung di Gedung Daerah Balai Serindit, Minggu (29/3).
"Kabar bahagia untuk kita semua, pasien positif corona sudah dinyatakan negatif dari corona," ujar Yovi.
Pasien yang terkena virus akibat ikut tablig akbar di Malaysia itu dipulangkan sore ini. Meski begitu, dia tetap mendapatkan perhatian pemerintah Riau. Ia akan terus menjalani pemantauan oleh petugas medis penanganan Covid-19 Riau.
Pasien berinisial M berusia 60 tahun itu akan dipulangkan ke rumahnya hari ini. Meski begitu, pasien yang sudah dinyatakan sembuh dan dipulangkan kerumahnya akan terus diawasi oleh pihak Satgas Covid-19 Riau.
"Ini membuktikan bahwa kita siap dalam menangani Covid-19 (Virus Corona)," tegasnya.
Untuk diketahui, M sebelumnya menjalani perawatan di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Dimana Ia dinyatakan positif setelah mengikuti gelaran tabligh akbar di Malaysia beberapa waktu lalu.
Ia menjadi pasien pertama yang dinyatakan positif Corona di Riau.
Dari situs resmi Pemprov Riau Corona.riau.go.id memaparkan terdapat sekitar 7.114 orang masuk dalam daftar ODP hingga saat ini.
Dalam situs itu diterangkan pula bahwa 97 orang dinyatakan telah selesai dilakukan pemantauan. Sehingga jumlah ODP saat ini mencapai 7.017 orang. Jumlah itu tersebar di 12 kabupaten dan kota yang ada di Riau.
Jumlah ODP di Riau mencapai 7.114 Orang, 25 Orang Negatif
Dinas Kesehatan Pemprov Riau mencatat, hingga saat ini jumlah warga yang masuk dalam daftar Orang Dalam Pemantauan (ODP) mencapai sekitar 7.114 orang.
Dalam website resmi milik Pemprov Riau, Corona.riau.go.id itu diterangkan bahwa 97 orang dinyatakan telah selesai dilakukan pemantauan. Sehingga jumlah ODP saat ini mencapai 7.017 orang. Jumlah itu tersebar di 12 kabupaten dan kota yang ada di Riau.
"Untuk di Bengkalis paling banyak dari daerah lain, yakni mencapai 1796 orang masuk dalam daftar ODP. Sedangkan jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 10 orang," ujar Kepala Kominfo Pemprov Riau, Chairul Riski kepada merdeka.com, Minggu (29/3).
Selanjutnya untuk di Kampar, terdapat 1588 orang ODP dan 7 orang PDP. Rokan Hilir sebanyak 894 orang ODP dan belum ada yang PDP. Untuk wilayah Rokan Hulu tercatat ada 906 orang ODP dan 3 orang PDP.
Pekanbaru tercatat ada 422 ODP dan 46 PDP, Indragiri Hilir ODP sebanyak 130 dan 4 orang PDP, Indragiri Hulu ODP 325 dan 1 PDP, Dumai 171 ODP dan 10 PDP, Siak 318 ODP dan 3 PDP.
Sedangkan wilayah Kepulauan Meranti tercatat ada 152 ODP dan 2 orang PDP, Kuantan Singingi 217 ODP dan 1 PDP, terakhir wilayah Pelalawan tercatat ada 195 ODP dan 6 PDP.
Dengan data itu maka total PDP sebanyak 71 orang, dan mereka menjalani observasi di sejumlah rumah sakit rujukan. Sedangkan 25 orang telah diperbolehkan pulang lantaran hasil pemeriksaan menunjukkan negatif dari virus mematikan itu.
Sementara itu, ada 2 pasien yang masuk dalam daftar PDP dinyatakan telah meninggal dunia.
"Sedangkan Untuk pasien yang dinyatakan positif hanya 1 orang. Bahkan informasi terakhir kondisi terus mengalami peningkatan atau membaik. Sudah 3 kali tes, hasilnya negative, tapi masih akan dilakukan tes 2 kali lagi," jelas Riski.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaKorban seorang laki-laki Inisial D (47) tinggal di kamar 326, lantai III Lapas Cipinang.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaKPU Kota Bekasi melakukan evaluasi Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) dan Daftar Pemilih Khusus (DPK).
Baca SelengkapnyaPenyakit difteri kembali ditemukan di Garut, Jawa Barat. Seorang warga Kecamatan Samarang dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami gejala difteri.
Baca SelengkapnyaKepada petugas yang sakit ini pihak KPU juga memberikan fasilitas pengobatan. Fasilitas ini berupa biaya pengobatan dan santunan.
Baca SelengkapnyaDiduga tak bisa mengendalikan kemudi, truk itu menambrak korban hingga membuatnya meninggal di tempat.
Baca Selengkapnya