Di hadapan relawan, Jokowi jelaskan kenapa harga beras naik
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau yang kerap disapa Jokowi ini menceritakan curahan hatinya selama 7 bulan terakhir menjabat sebagai Presiden di hadapan para relawan dalam kegiatan Jambore di Cibubur, Jakarta Timur. Salah satunya, Jokowi mengungkapkan alasannya terkait mahalnya harga beras.
"Kenapa beras naik? Karena ada desakan agar kita impor beras. Karena kalau kita impor, sudah pasti harganya langsung jatuh," kata Jokowi di lapangan bumi perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (16/5).
Alasan tersebut diperkuat Jokowi lantaran dia memikirkan nasib para petani Indonesia yang sudah berusaha untuk memberikan beras pada seluruh masyarakat termasuk dirinya.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Kenapa Jokowi cek stok beras? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung Gudang Beras Bulog di Pematang Kandis,Kabupaten Merangin, Jambi. Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
-
Kenapa beras mahal? Harga beras yang melambung tinggi memaksa warga antre panjang untuk membeli beras murah. Warga menilai pemerintah gagal menjaga pasokan bahan pangan yang berujung pada melonjaknya harga yang ditanggung oleh masyarakat.
-
Kapan harga beras naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
"Mau buat kebijakan gampang saja impor lalu jual saja, tapi petaninya mau makan apa? Bayangkan saja kalau kebijakan saya untuk impor beras, petani semua akan seperti apa," jelas Jokowi.
Jokowi juga mengungkapkan jika sampai saat ini tidak ada impor beras, meskipun untuk ke depannya dia belum bisa menjamin akan mengimpor beras atau tidak.
"Sampai detik ini kita tidak ada impor beras. Tapi nanti nggak tahu, ini kan ada hitungannya. Selama hitungannya masuk, kita nggak akan impor. Hitungan terakhir yang kita catat dari kementerian pertanian, kita masih dikalkulasi untuk tidak impor," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Presiden Jokowi, kenaikan harga beras disebabkan dampak perubahan iklim
Baca SelengkapnyaPresiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaJokowi pun curhat kerap dimarahi emak-emak di pasar
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di Indonesia, namun seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaKondisi global semakin diperparah dengan dampak perubahan iklim yaitu cuaca panas dan kemarau panjang, yang menyebabkan produksi beras menurun.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaSejauh ini impor beras di Indonesia yang sudah direalisasikan baru mencapai 4,1 persen dari total kebutuhan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaPemerintah menyiapkan bantuan pangan beras hingga Juni 2024, masing-masing 10 Kg per keluarga, per bulan.
Baca SelengkapnyaCapres Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo menghadiri kampanye di Tuban.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras saat ini telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.
Baca Selengkapnya